Selain Krisis Oksigen, Rumah Sakit di Yogya juga Kekurangan Tenaga Kesehatan

Minggu, 4 Juli 2021 10:30 WIB

Sejumlah tenaga kesehatan berjalan menuju ruang perawatan pasien COVID-19 di Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC), Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Rabu, 5 Mei 2021. ANTARA/M Risyal Hidayat

TEMPO.CO, Yogyakarta - Sejumlah rumah sakit rujukan Covid-19 di Yogyakarta tidak hanya mengalami krisis stok oksigen namun juga mengalami kekurangan tenaga kesehatan setelah banyak yang tumbang.

Sebagian dokter dan perawat positif Covid-19 dan harus menjalani isolasi. Situasi itu membuat sejumlah rumah sakit menambah beban kerja tenaga kesehatan yang tersisa dan memberlakukan sistem buka tutup.

Direktur Utama RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta, Mohammad Komarudin kelimpungan menangani pasien Covid yang melonjak. Sebanyak 30 dari 70 dokter di rumah sakit tersebut terinfeksi Covid. Dari 250 perawat, 75 positif Covid.

Banyaknya dokter dan perawat yang tumbang dan harus isolasi mandiri membuat Komarudin menambah jam kerja tenaga kesehatan. Jam kerja ditambah dari delapan menjadi 16 jam untuk melayani pasien Covid di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta dan PKU Gamping, Sleman.

Satu dokter bekerja dalam dua shift. “Kalau keadaan memburuk, kami terjunkan dokter spesialis untuk jaga IGD,” kata Komarudin kepada Tempo, Ahad, 4 Juli 2021.

Advertising
Advertising

Dokter spesialis anak ini telah mengusahakan merekrut relawan dokter dan perawat untuk menambah jumlah tenaga kesehatan. Tapi, minim peminat.

Rumah sakit ini memberlakukan sistem buka tutup IGD untuk mengatasi membeludaknya pasien Covid karena jumlah tenaga kesehatan yang tidak mencukupi. Pasien Covid mengantre hingga ke selasar rumah sakit hingga Rabu, 30 Juni. Ada delapan pasien yang mengantre menunggu mendapatkan ruang ICU.

RS PKU Muhammadiyah memiliki 10 tempat tidur untuk pasien Covid yang dirawat di ruang ICU yang dilengkapi 10 ventilator. Ada juga 42 bed untuk pasien Covid non ICU.

Komarudin telah menambah 6 tempat tidur untuk dua ruangan itu. Tapi, penambahan itu tidak cukup memenuhi kebutuhan pasien. “Terisi penuh dan terjadi penumpukan terus,” kata dia.

Ketua IDI Daerah Istimewa Yogyakarta, Joko Murdiyanto menyebutkan 163 dokter di daerah ini positif Covid sejak Maret 2020 hingga 26 Juni 2021.

Hingga Sabtu, 4 Juli, di daerah ini terjadi penambahan kasus pasien terkonfirmasi Covid-19 sebanyak 1.358. Total pasien positif Covid sebanyak 63.634 orang. Dari angka tersebut, sebanyak 1.656 pasien meninggal.

SHINTA MAHARANI

Baca: Geger Oksigen RSUP Dr Sardjito Kosong, Pemda DIY: Subuh Pasokan Sudah Datang

Berita terkait

5 Hal yang Perlu Dipersiapkan untuk Pelihara Ikan di Akuarium Air Asin

1 hari lalu

5 Hal yang Perlu Dipersiapkan untuk Pelihara Ikan di Akuarium Air Asin

Akuarium air asin memerlukan salinitas, derajat keasaman, hingga perawatan tertentu agar zat kimia seperti amonia, nitrit, dan nitrat tidak masuk ke dalam airnya.

Baca Selengkapnya

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

4 hari lalu

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

Ada sejumlah persoalan yang membuat banyak warga Indonesia lebih memilih berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

4 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

5 hari lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

5 hari lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

5 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

6 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

9 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Kisah Kardinah, Adik RA Kartini yang Berjasa namun Dipersekusi di Tegal

10 hari lalu

Kisah Kardinah, Adik RA Kartini yang Berjasa namun Dipersekusi di Tegal

Meski dari kalangan bangsawan, keluarga Kartini ini kerap membantu masyarakat. Namun adik Kartini dipersekusi dan darak keliling kota hingga trauma.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

13 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya