Covid-19 Naik, Jokowi: Jangan Hanya Bicara Ekonomi, tapi Tidak Melihat Kesehatan

Reporter

Dewi Nurita

Rabu, 30 Juni 2021 15:53 WIB

Presiden Jokowi membuka gelaran tahunan Google for Indonesia (Google4ID), Rabu, 18 November 2020. Kredit: Youtube/Google Indonesia

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menekankan bahwa kunci pemulihan ekonomi adalah penyelesaian masalah Covid-19. Ekonomi tidak akan pulih jika pandemi tak bisa dikendalikan.

"Semua harus waspada, jangan hanya berbicara ekonomi, ekonomi, ekonomi, tapi tidak melihat kesehatan. Jangan juga melihat kesehatan, kesehatan, tapi tak melihat ekonomi, dua-duanya harus beriringan," kata Jokowi di sela pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) VIII Kamar Dagang dan Industri (Kadin) di Kendari, Rabu, 30 Juni 2021.

Data Satgas Covid-19 menunjukkan jumlah kasus mingguan pekan ini sudah mencapai 125.396 kasus, jauh lebih tinggi dari puncak pertama kasus Covid-19 yang terjadi pada Januari 2021 dengan jumlah kasus mingguan 89.902 kasus. Satgas menyebut angka ini menandakan terjadinya gelombang kedua Covid-19 di Indonesia.

Pada puncak kedua ini, kenaikan dari titik kasus terendah mencapai 381 persen atau hampir lima kali lipatnya dan mencapai puncak dalam waktu enam minggu. Padahal, Indonesia sempat mengalami penurunan kasus sejak puncak pertama yaitu selama 15 minggu dengan total penurunan hingga 244 persen.

Kenaikan mulai terjadi satu minggu pasca periode libur lebaran, sejak pekan keempat pasca periode libur, kenaikan meningkat tajam dan berlangsung selama tiga minggu hingga mencapai puncak
kedua di pekan terakhir Juni ini.

Jokowi menyebut, kenaikan ini tidak lain terjadi karena tingginya mobilitas masyarakat saat libur Lebaran lalu. "Ini efek libur Lebaran kemarin, plus varian baru. Hari ini kita naik, (kasus aktif) melompat dua kali lipat lebih menjadi 228 ribu," ujarnya.

Kepala negara menyebut, angka-angka ini yang terus ia pantau setiap hari. Termasuk juga perkembangan jumlah keterisian tempat tidur atau bed occupancy ratio (BOR) nasional. BOR di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet selalu menjadi patokan Jokowi.

"Biasanya yang saya pakai jadi patokan itu Wisma Atlet. Tiap jam 10 atau jam 12 malam, saya tanya ke sana. Saya selalu telepon Dokter Tugas (Mayjen TNI Tugas Ratmono, Koordinator RSDC) mengenai keterisian bed di Wisma Atlet. Pernah September (2020) itu 92 persen, saya betul-betul sudah gemetar dan grogi betul," ujarnya.

Namun, lanjut Jokowi, ia mengapresiasi semua pihak karena BOR di rumah sakit berhasil diturunkan, bahkan di medio Mei mencapai 15 persen. "Dari 92 sudah turun jadi 15 persen. Sudah seneng sekali kita saat itu. Tetapi begitu ada liburan, hari ini saya harus ngomong apa adanya, (naik lagi) 90 persen," ujar Jokowi.

DEWI NURITA

Baca: Jokowi: PPKM Darurat Mau Tidak Mau Harus Dilakukan, Hanya di Jawa dan Bali

Berita terkait

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

1 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

3 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

13 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

14 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

15 jam lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

16 jam lalu

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara

Baca Selengkapnya

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

18 jam lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

19 jam lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

20 jam lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

22 jam lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya