Embung Dongkrak Produktivitas Petani di Luwu Utara

Senin, 28 Juni 2021 15:15 WIB

Embung Dongkrak Produktivitas Petani di Luwu Utara | Foto: dok.Kementan

LUWU UTARA - Kementerian Pertanian (Kementan) terus bekerja meningkatkan produktivitas pertanian. Salah satunya dengan membangun embung agar aliran air dapat terdistribusi dengan baik. Kali ini program embung disalurkan untuk Kelompok Tani Momearoi di Desa Taloto, Kecamatan Seko, Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menuturkan, embung merupakan program pengairan areal persawahan agar budidaya pertanian berjalan dengan baik. Lanjutnya, air merupakan salah satu faktor utama dalam sektor pertanian yang harus dijaga dengan baik. "Air merupakan faktor penting dalam budidaya pertanian. Keberadaannya harus diperhatikan dengan baik, karena aliran air yang baik akan membuat budidaya pertanian juga menjadi baik," tutur Syahrul.

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Ali Jamil menjelaskan, embung merupakan salah satu program krusial sebagai pengaturan air. Dalam kondisi apapun, air harus diatur dengan baik agar dapat dialiri ke sawah sesuai kebutuhan. "Embung ini merupakan water management. Pertanian tak boleh terganggu oleh apapun baik saat musim hujan maupun musim kemarau. Untuk itu, embung merupakan program yang diperuntukkan memasok air dengan baik sesuai kebutuhan ke areal persawahan petani," terang Ali.

Dijelaskannya, dengan pasokan air yang cukup maka petani dapat terus berproduksi dan meningkatkan produktivitas mereka. Dengan kata lain, embung berkontribusi besar untuk meningkatkan produktivitas hasil pertanian petani. "Orientasi akhirnya adalah tingkat kesejahteraan petani. Hal ini sejalan tujuan pembangunan pertanian kita yaitu menyediakan pangan bagi seluruh rakyat, meningkatkan kesejahteraan petani dan menggenjot ekspor," tutur Ali.

Direktur Irigasi Pertanian Ditjen PSP Kementan, Rahmanto menjelaskan, bangunan konservasi air untuk Kelompok Tani Momearoi dibuat dengan panjang 28 meter, lebar 10 meter dengan kedalaman 4 meter. "Kami berharap embung ini dapat bermanfaat bagi petani setempat untuk digunakan dengan bijak. Tak hanya untuk tanaman pangan, embung ini juga berfungsi untuk hortikultura, peternakan dan perkebunan," tutur Rahmanto.(*)

Advertising
Advertising

Berita terkait

Mentan Bangun Klaster Pertanian Modern

6 jam lalu

Mentan Bangun Klaster Pertanian Modern

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, akan membangun klaster pertanian modern seluas 10.000 hektare di Kabupaten Bandung.

Baca Selengkapnya

Mentan Amran: Pompanisasi Perkuat Perekonomian Desa

9 jam lalu

Mentan Amran: Pompanisasi Perkuat Perekonomian Desa

Pemasangan pompa wajib dilakukan agar petani bisa melakukan produksi hingga 3 kali dalam setahun

Baca Selengkapnya

Mentan Ajak Semua Pihak Awasi Pengecer dan Distributor Pupuk Nakal

9 jam lalu

Mentan Ajak Semua Pihak Awasi Pengecer dan Distributor Pupuk Nakal

Semua pihak diminta berkontribusi pada merah putih di sektor pangan, termasuk para wartawan

Baca Selengkapnya

Idul Adha Kian Dekat, Cek Kisaran Harga Sapi Kurban 2024

13 jam lalu

Idul Adha Kian Dekat, Cek Kisaran Harga Sapi Kurban 2024

Mendekati hari raya Idul Adha, tak ada salahnya mengecek data SIMPONI Ternak Kementan soal harga komoditas ternak sapi per kilogram berat hidup.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, Eks Anak Buah Dicecar Soal Uang Tip ke Paspampres

1 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, Eks Anak Buah Dicecar Soal Uang Tip ke Paspampres

JPU KPK mendakwa Syahrul Yasin Limpo dan komplotannya menerima uang dari pungutan di Kementan mencapai Rp 44,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Saksi Ungkap Syahrul Yasin Limpo Bayar Lukisan Sujiwo Tejo Seharga Rp 200 Juta Pakai Uang Vendor Kementan

1 hari lalu

Saksi Ungkap Syahrul Yasin Limpo Bayar Lukisan Sujiwo Tejo Seharga Rp 200 Juta Pakai Uang Vendor Kementan

Saksi menyatakan diminta mengirim Rp 200 juta saat itu juga untuk pembayaran lukisan dari budayawan Sujiwo Tejo yang dibeli oleh Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Seret Alexander Marwata, Yudi Purnomo: Harus Didalami

2 hari lalu

Nurul Ghufron Seret Alexander Marwata, Yudi Purnomo: Harus Didalami

Yudi Purnomo menilai sidang etik terhadap Nurul Ghufron bisa membuka fakta baru soal apakah Alexander Marwata terlibat atau tidak.

Baca Selengkapnya

Sidang Etik Nurul Ghufron 14 Mei, Dewas KPK Pastikan Tak Akan Ditunda Lagi

2 hari lalu

Sidang Etik Nurul Ghufron 14 Mei, Dewas KPK Pastikan Tak Akan Ditunda Lagi

Dewas KPK memastikan tak akan menunda lagi sidang etik terhadap Nurul Ghufron.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

3 hari lalu

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

Eks penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap, menilai Nurul Ghufron seharusnya berani hadir di sidang etik Dewas KPK jika merasa tak bersalah

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

3 hari lalu

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

Alexander Marwata mengaku membantu Nurul Ghufron untuk mencarikan nomor telepon pejabat Kementan.

Baca Selengkapnya