11 Calon Dubes Non-karir: Bos Sinar Mas, Eks Waka BAIS hingga Politikus PDIP
Reporter
Dewi Nurita
Editor
Eko Ari Wibowo
Sabtu, 26 Juni 2021 11:49 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 33 nama masuk dalam daftar calon duta besar atau Dubes pilihan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Daftar itu terdapat dalam lampiran Surat Presiden RI Nomor R-25/Pres/6/2021 tanggal 4 Juni 2021. Dari 33 nama, 11 di antaranya merupakan calon dari jalur non-karir.
Siapa saja mereka? Dan bagaimana latar belakangnya? Berikut rinciannya:
1. Rosan Perkasa Roeslani calon Dubes untuk Amerika Serikat. Rosan adalah salah satu pengusaha terkemuka di Indonesia. Saat ini dia masih berstatus Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia atau Kadin Indonesia (2015-2020), organisasi yang mewadahi seluruh pengusaha dan asosiasi dunia usaha di Indonesia.
2. Zuhairi Misrawi calon Dubes untuk Republik Tunisia. Pria yang akrab disapa Gus Mis ini merupakan politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Zuhairi pernah menjadi anggota tim kampanye pemenangan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam dua kali Pemilu Presiden (Pilpres), pada 2014 dan 2019. Dalam surat presiden sebelumnya, nama Zuhairi tercatat sebagai calon Dubes Arab Saudi, belakangan posisi intelektual muda NU itu bergeser ke Tunisia.
3. Fadjroel Rachman calon Dubes untuk Kazakhstan merangkap Republik Tajikistan. Bekas aktivis mahasiswa di tahun 1980-an ini merupakan Juru bicara Presiden Joko Widodo pada Kabinet Indonesia Maju. Fadjroel Rachman pernah menjadi Komisaris Utama PT Adhi Karya Tbk. Setelah itu, dia menjabat Komisaris di PT Waskita Karya TBK.
4. Agus Widjojo calon Dubes untuk Republik Filipina merangkap Republik Kepulauan Marshall Islands dan Republik Palau. Agus merupakan Eks Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas).
5. Lena Maryana Mukti calon Dubes untuk Kuwait.
Politikus PPP ini merupakan salah satu anggota
tim kampanye Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019.
6. Rudy Alfonso calon Dubes utuk Republik Portugal.
Ia merupakan pengacara sekaligus politikus Partai Golkar. Nama Rudy pernah mencuat saat menjadi saksi dalam kasus proyek kartu tanda penduduk elektronik atau e-KTP untuk tersangka Markus Nari.
7. Muhammad Najib untuk Kerajaan Spanyol merangkap United Nations World Tourism Organization (UNWTO) berkedudukan di Madrid
8. Abdul Aziz untuk Kerajaan Arab Saudi merangkap Organization of Islamic Cooperation (OIC), berkedudukan di Riyadh
9. Muhammad Prakosa untuk Italia merangkap Republik Malta, Republik Siprus, Republik San Marino. Prakoso merupakan politikus PDIP. Di masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, ia juga pernah ditawari posisi yang sama, namun Prakosa menolak.
10. Gandi Sulistiyanto Soeherman untuk Republik Korea. Gandi kini menjabat sebagai Managing Direktur Sinar Mas Group.
11. Mayjen TNI Gina Yoginda untuk Republik Islam Afghanistan. Jenderal bintang dua ini merupakan eks Wakil Kepala Badan Intelijen Strategis atau Bais TNI.
DEWI NURITA
Baca: Sosok Calon Dubes Portugal Rudy Alfonso, Pernah Jadi Saksi Kasus e-KTP