11 Calon Dubes Non-karir: Bos Sinar Mas, Eks Waka BAIS hingga Politikus PDIP

Reporter

Dewi Nurita

Sabtu, 26 Juni 2021 11:49 WIB

Presiden Jokowi membuka gelaran tahunan Google for Indonesia (Google4ID), Rabu, 18 November 2020. Kredit: Youtube/Google Indonesia

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 33 nama masuk dalam daftar calon duta besar atau Dubes pilihan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Daftar itu terdapat dalam lampiran Surat Presiden RI Nomor R-25/Pres/6/2021 tanggal 4 Juni 2021. Dari 33 nama, 11 di antaranya merupakan calon dari jalur non-karir.

Siapa saja mereka? Dan bagaimana latar belakangnya? Berikut rinciannya:

1. Rosan Perkasa Roeslani calon Dubes untuk Amerika Serikat. Rosan adalah salah satu pengusaha terkemuka di Indonesia. Saat ini dia masih berstatus Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia atau Kadin Indonesia (2015-2020), organisasi yang mewadahi seluruh pengusaha dan asosiasi dunia usaha di Indonesia.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan Perkasa Roeslani dalam Seminar Nasional Peran Serta Dunia Usaha Dalam Membangun Sistem Perpajakan dan Moneter di Kempinski Grand Indonesia Ballroom. Jakarta, 14 September 2018. TEMPO/Candrika Radita Putri

2. Zuhairi Misrawi calon Dubes untuk Republik Tunisia. Pria yang akrab disapa Gus Mis ini merupakan politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Zuhairi pernah menjadi anggota tim kampanye pemenangan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam dua kali Pemilu Presiden (Pilpres), pada 2014 dan 2019. Dalam surat presiden sebelumnya, nama Zuhairi tercatat sebagai calon Dubes Arab Saudi, belakangan posisi intelektual muda NU itu bergeser ke Tunisia.

Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'aruf Amin, Zuhairi Misrawi, saat ditemui di Diskusi Polemik Tagar di Tjikini Lima, Cikini, Jakarta Pusat, pada Rabu, 12 September 2018. TEMPO/Francisca Christy Rosana

3. Fadjroel Rachman calon Dubes untuk Kazakhstan merangkap Republik Tajikistan. Bekas aktivis mahasiswa di tahun 1980-an ini merupakan Juru bicara Presiden Joko Widodo pada Kabinet Indonesia Maju. Fadjroel Rachman pernah menjadi Komisaris Utama PT Adhi Karya Tbk. Setelah itu, dia menjabat Komisaris di PT Waskita Karya TBK.

Salah satu yang paling awal mendapatkan jatah kursi komisaris adalah aktivis Fadjroel Rachman. Fadjroel yang kini menjadi juru bicara presiden tersebut ditunjuk menjadi komisaris utama PT Adhi Karya (Persero) Tbk pada September 2015. Pada Kamis, 4 Juni 2020, Fadjroel tak lagi menjadi menjadi komisaris utama di Adhi Karya. Tapi, hanya berselang dua hari, ia ternyata sudah menjadi komisaris di PT Waskita Karya (Persero) Tbk. TEMPO/Subekti

4. Agus Widjojo calon Dubes untuk Republik Filipina merangkap Republik Kepulauan Marshall Islands dan Republik Palau. Agus merupakan Eks Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas).

Agus Widjojo, Putra Pahlawan Revolusi Mayjen Anumerta Sutoyo Siswomiharjo berbicara dalam acara Simposium Nasional Membedah Tragedi 1965 di Jakarta, 18 April 2016. Ketua panitia pelaksana Simposium Nasional Tragedi 1965, Suryo Susilo, menyatakan bahwa, Simposium ini diharapkan dapat menjadi perjalanan akhir dari peristiwa yang penuh polemik selama lima puluh tahun ini. TEMPO/Subekti

5. Lena Maryana Mukti calon Dubes untuk Kuwait.
Politikus PPP ini merupakan salah satu anggota
tim kampanye Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019.

Jubir Pasangan Jokowi-Maruf Lena Maryana Mukti (kedua kanan), Moderator Ichan Loulembah (kedua kiri), Mantan Komisioner KPU Sigit Pamungkas (kiri), dan Peneliti Senior Populi Center Afrimadona (kanan) menjadi pembicara dalam diskusi bertema Debat Belum Hebat di Jakarta, Sabtu 19 Januari 2019. ANTARA FOTO/Putra Haryo Kurniawan/

6. Rudy Alfonso calon Dubes utuk Republik Portugal.
Ia merupakan pengacara sekaligus politikus Partai Golkar. Nama Rudy pernah mencuat saat menjadi saksi dalam kasus proyek kartu tanda penduduk elektronik atau e-KTP untuk tersangka Markus Nari.

Rudi Alfonso. ANTARA

7. Muhammad Najib untuk Kerajaan Spanyol merangkap United Nations World Tourism Organization (UNWTO) berkedudukan di Madrid

8. Abdul Aziz untuk Kerajaan Arab Saudi merangkap Organization of Islamic Cooperation (OIC), berkedudukan di Riyadh

9. Muhammad Prakosa untuk Italia merangkap Republik Malta, Republik Siprus, Republik San Marino. Prakoso merupakan politikus PDIP. Di masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, ia juga pernah ditawari posisi yang sama, namun Prakosa menolak.

Muhammad Prakosa. TEMPO/Imam Sukamto

10. Gandi Sulistiyanto Soeherman untuk Republik Korea. Gandi kini menjabat sebagai Managing Direktur Sinar Mas Group.

11. Mayjen TNI Gina Yoginda untuk Republik Islam Afghanistan. Jenderal bintang dua ini merupakan eks Wakil Kepala Badan Intelijen Strategis atau Bais TNI.


DEWI NURITA

Baca: Sosok Calon Dubes Portugal Rudy Alfonso, Pernah Jadi Saksi Kasus e-KTP

Berita terkait

Tim Hukum TKN Sebut Gugatan PDIP di PTUN Tak Pengaruhi Pelantikan Prabowo-Gibran

45 menit lalu

Tim Hukum TKN Sebut Gugatan PDIP di PTUN Tak Pengaruhi Pelantikan Prabowo-Gibran

Tim Prabowo-Gibran mengatakan gugatan PDIP ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) terhadap KPU RI tidak akan mempengaruhi pelantikan pemenang Pilpres

Baca Selengkapnya

Diusung PDIP jadi Cagub DKI Jakarta, Basuki Hadimuljono: Saya Sudah 70 Tahun..

1 jam lalu

Diusung PDIP jadi Cagub DKI Jakarta, Basuki Hadimuljono: Saya Sudah 70 Tahun..

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengaku tidak mau masuk bursa Cagub DKI Jakarta karena sudah berusia 70 tahun.

Baca Selengkapnya

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

1 jam lalu

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi meminta pendataan penduduk terdampak erupsi Gunung Ruang dan persiapan tempat relokasi

Baca Selengkapnya

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

2 jam lalu

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menanggapi wacana pembentukan presidential club yang disampaikan juru bicara Prabowo

Baca Selengkapnya

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

2 jam lalu

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

Ketua DPP PSI, Andre Vincent Wenas, mengatakan nama Presiden Jokowi menjadi rebutan di luar PDIP. PSI pun mengklaim partainya adalah partai Jokowi.

Baca Selengkapnya

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

3 jam lalu

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

Menurut Ujang Komarudin, pembentukan Presidential Club oleh Prabowo Subianto harus dilihat berdasarkan kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

5 jam lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

6 jam lalu

Presiden Jokowi Beri Semangat Timnas Indonesia U-23 untuk Kejar Tiket Olimpiade Paris 2024 Usai Dikalahkan Irak

Setelah kalah melawan Irak, timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff untuk mengejar tiket berlaga di Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

6 jam lalu

Presiden Jokowi: Pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024 Layak Diapresiasi

Presiden Jokowi menilai pencapaian Timnas U-23 Indonesia yang mencapai semifinal di Piala Asia U-23 2024 layak diapresiasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

7 jam lalu

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan akan mempercepat investasi untuk percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya