Sidang Bansos, Juliari Batubara Suruh Ajudannya Telepon Herman Hery saat OTT KPK

Reporter

M Rosseno Aji

Editor

Amirullah

Senin, 21 Juni 2021 22:31 WIB

Terdakwa mantan Menteri Sosial Juliari Batubara mendengarkan kesaksian anggota Komisi II DPR Ihsan Yunus dalam sidang lanjutan kasus korupsi bantuan sosial (Bansos) Covid-19 di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin, 21 Maret 2021. Dalam perkara ini, KPK mendakwa Juliari menerima suap sebanyak Rp 32 miliar dari pengadaan bansos Covid-19 yang diduga diberikan dari para vendor penyedia bansos. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Ajudan Menteri Sosial Juliari Batubara, Eko Budi Santoso mengatakan bosnya memerintahkannya untuk menghubungi Ketua Komisi Hukum DPR Herman Hery. Telepon itu dilakukan tak lama setelah Komisi Pemberantasan Korupsi melakukan operasi tangkap tangan kasus bansos Covid-19.

“Waktu itu saya diminta hubungi adc-nya Pak Herman Hery,” kata Eko saat bersaksi dalam sidang kasus bansos di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Senin, 21 Mei 2021. Duduk sebagai terdakwa mantan Menteri Sosial Juliari.

Eko mengatakan perintah itu datang saat mereka masih berada di hotel di Malang. Di hotel itu, kata Eko, mereka melihat berita di televisi tentang KPK menangkap pejabat di Kemensos terkait pengadaan bansos. “Waktu itu ada info di running text televisi bahwa ada OTT,” kata Eko mengenang kejadian di awal Desember 2020 itu.

Eko mengatakan dirinya lantas menelepon ajudan Herman Hery. Namun, menurut ajudan, dia sedang tidak bersama politikus PDIP tersebut. Ajudan itu meminta Eko menelepon sopir Herman Hery.

Jaksa kemudian bertanya kepada Eko, mengapa Juliari meminta menelepon Herman Hery. Eko menjawab tidak tahu. Dia mengira karena jabatan Herman sebagai Ketua Komisi Hukum DPR. KPK menjadi salah satu mitra kerja komisi tersebut. “Mungkin,” kata dia.

Advertising
Advertising

Karena OTT itu pula, Juliari harus mengubah rencana perjalanannya pulang dari Malang ke Jakarta. Menurut rencana, kata Eko, mantan bosnya itu seharusnya pulang menggunakan pesawat sewaan. Setelah tahu ada OTT KPK, Juliari memilih pulang ke Jakarta menggunakan mobil. “Saya diminta ‘Ko, kita perjalanan ke Jakarta menggunakan darat sambil lihat perkembangan berita’,” tutur Eko.

Dalam perjalanan pulang itu, KPK mengumumkan penetapan tersangka terhadap Juliari Batubara. Beberapa jam setelah konferensi pers penetapan tersangka, Juliari menyerahkan diri ke KPK pada dini hari 6 Desember 2020. KPK mendakwa Juliari menerima Rp 32 miliar dari proyek pengadaan bansos. Duit itu diduga berasal dari para vendor yang menjadi penyedia sembako untuk wilayah Jabodetabek.

Berita terkait

PUPR, Kemensos dan Kemenhub Rekrut 84 Ribu CASN Tahun Ini, Simak Formasinya

4 hari lalu

PUPR, Kemensos dan Kemenhub Rekrut 84 Ribu CASN Tahun Ini, Simak Formasinya

Jumlah CASN yang direkrut terdiri atas 690 ribu PNS dan 1,6 juta untuk formasi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).

Baca Selengkapnya

Butuh Banyak Sumber Daya di Bidang Teknis, Kemensos Buka 40.839 Formasi ASN

7 hari lalu

Butuh Banyak Sumber Daya di Bidang Teknis, Kemensos Buka 40.839 Formasi ASN

Usulan Kemensos itu disetujui oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB), Abdullah Azwar Anas.

Baca Selengkapnya

KPK tetapkan Bupati Sidoarjo sebagai Tersangka, Segini Kekayaan Ahmad Muhdlor Ali

10 hari lalu

KPK tetapkan Bupati Sidoarjo sebagai Tersangka, Segini Kekayaan Ahmad Muhdlor Ali

KPK telah menetapkan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor sebagai tersangka. Siapakah dia dan berapa harta kekayaannya?

Baca Selengkapnya

KPK Akhirnya Tetapkan Bupati Sidoarjo sebagai Tersangka, Eks Penyidik: Lambat Mengambil Langkah Hukum

11 hari lalu

KPK Akhirnya Tetapkan Bupati Sidoarjo sebagai Tersangka, Eks Penyidik: Lambat Mengambil Langkah Hukum

Eks Penyidik KPK Yudi Purnomo mempertanyakan lambatnya penetapan tersangka terhadap Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor

Baca Selengkapnya

Mensos Risma dan Dubes Mohamad Oemar Berlebaran di KBRI Paris

13 hari lalu

Mensos Risma dan Dubes Mohamad Oemar Berlebaran di KBRI Paris

Lebaran di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Paris tahun ini dihadiri sedikitnya 150 orang Diaspora dan Warga Bangsa yang kuliah maupun bekerja dan tinggal di sekitaran Perancis.

Baca Selengkapnya

Mensos Jelaskan Program Pena kepada Direktur OECD

14 hari lalu

Mensos Jelaskan Program Pena kepada Direktur OECD

Direktur OECD membuka peluang program Pena dapat menjadi contoh untuk negara anggota lainnya.

Baca Selengkapnya

Mensos Risma Ceritakan Pengalaman Indonesia Tangani Bencana

17 hari lalu

Mensos Risma Ceritakan Pengalaman Indonesia Tangani Bencana

Menteri Sosial Tri Rismaharini menjadi pembicara pembuka hari kedua Forum Infrastruktur Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD)di Paris.

Baca Selengkapnya

Lansia yang Tinggal di Gubuk Sederhana Akhirnya Dibantu Kemensos

20 hari lalu

Lansia yang Tinggal di Gubuk Sederhana Akhirnya Dibantu Kemensos

Kegiatan sehari-hari Mamah berkebun di sekitar gubuknya

Baca Selengkapnya

Saat Risma Sebut Bansos Kemensos dalam Bentuk Uang Tunai Bukan Barang di Sidang Sengketa Pilpres MK

21 hari lalu

Saat Risma Sebut Bansos Kemensos dalam Bentuk Uang Tunai Bukan Barang di Sidang Sengketa Pilpres MK

Dalam sidang sengketa Pilpres 2024 yang digelar di Mahkamah Konstitusi, Menteri Sosial Tri Rismaharini sebut bansos diberikan dalam bentuk uang tunai, bukan barang.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Risma soal Bantuan Beras Tak Lagi Disalurkan Kemensos

22 hari lalu

Penjelasan Risma soal Bantuan Beras Tak Lagi Disalurkan Kemensos

Menteri Sosial Tri Rismaharini alias Risma mengungkapkan alasan bantuan beras tak lagi disalurkan kementeriannya.

Baca Selengkapnya