Di Depan Komisi Hukum DPR, Jaksa Agung Janji Usut Mafia Pertambangan

Reporter

Hussein Abri

Selasa, 15 Juni 2021 10:45 WIB

Jaksa Agung ST Burhanuddin saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 26 Januari 2021. Rapat tersebut membahas penanganan kasus-kasus yang menarik perhatian publlik dan strategi peningkatan kualitas SDM, dan evaluasi kinerja Kejaksaan tahun 2020 serta rencana kerja Kejaksaan tahun 2021 beserta target dan capaian. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta – Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin menuturkan Kejaksaan Agung sedang mengusut mafia pertambangan. “Kami sedang memulainya. Mohon dukungan,” ujarnya dalam rapat kerja bersama Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat, Senin, 14 Juni 2021.

Burhanuddin menjelaskan ada persoalan ketika kejaksaan mengusut kasus dugaan mafia pertambangan. Persoalan itu ialah munculnya Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara.

Menurut jaksa agung, para jaksa harus menyisir masalah tindak pidana korupsi dalam undang-undang tersebut. Padahal, aturan itu hanya mengatur regulasi mengenai pertambangan. “Memang ada sedikit masalah, kami ranahnya di korupsi,” ujarnya.

Sebelumnya, masalah mafia pertambangan menjadi pembahasan dalam rapat kerja Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat. Anggota Komisi Hukum dari Fraksi Partai Amanat Nasional Sarifuddin Sudding menyebut ada sebuah perusahaan, yang diduga milik petinggi Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), menjadi mafia lahan pertambangan di Sulawesi Tengah. Ia lantas meminta jaksa agung agar ditindaklanjuti dan menjadi perhatian.

Sudding mengatakan sudah berkoordinasi dengan Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tengah mengenai hal ini. Namun, ia berharap Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin dapat mengusut mafia lahan pertambangan yang marak terjadi.

Advertising
Advertising

Selain di Sulawesi Tengah, lanjut Sudding, masalah ini juga terjadi di Sulawesi Tenggara. “Sangat marak, terutama menyangkut masalah lahan pertambangan,” katanya.

Modusnya, Sudding bercerita, saat perusahaan yang sudah memiliki izin usaha tambang, tiba-tiba ada kelompok lain yang menerbitkan hak guna bangunan di atas lahan tersebut. Hak guna bangunan itu pun bukan atas nama perusahaan yang awalnya memiliki izin usaha tambang.

Ia curiga peristiwa ini terjadi karena adanya peran petugas Badan Pertahanan Nasional. “Ini perlu ditelusuri lebih lanjut,” kata dia kepada Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin.

Baca juga: Jaksa Agung: Saya Sudah Copot Jaksa Pemain Proyek

HUSSEIN ABRI

Berita terkait

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

1 hari lalu

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

Faisal Basri menyinggung soal opsi mekanisme peradilan melalui Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmillub) untuk menjerat Jokowi.

Baca Selengkapnya

Kaya Aktivitas Perikanan dan Tambang, Teluk Kendari Mendangkal dengan Cepat

1 hari lalu

Kaya Aktivitas Perikanan dan Tambang, Teluk Kendari Mendangkal dengan Cepat

Teluk Kendari di kota Kendari mengalami pendangkalan yang dramatis selama sekitar 20 tahun terakhir. Ini kajian sedimentasi di perairan itu oleh BRIN.

Baca Selengkapnya

Tiga Karyawan Tambang Nikel di Halmahera Selatan Dipecat usai Aksi Hari Buruh

1 hari lalu

Tiga Karyawan Tambang Nikel di Halmahera Selatan Dipecat usai Aksi Hari Buruh

Tiga karyawan PT Wanatiara Persada, perusahaan tambang nikel di Halmahera Selatan dipecat usai melakukan aksi Hari Buruh.

Baca Selengkapnya

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

1 hari lalu

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

Warga Panama pada Minggu, 5 Mei 2024, berbondong-bondong memberikan hak suaranya dalam pemilihan umum untuk memilih presiden

Baca Selengkapnya

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

4 hari lalu

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

5 hari lalu

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

6 hari lalu

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

Rektor UPN Veteran Yogyakarta Irhas Effendi menyebut ada fenomena cukup menarik dari para peserta UTBK SNBT 2024 di kampusnya.

Baca Selengkapnya

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

10 hari lalu

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

Tujuan beasiswa LPDP ini untuk mencetak tenaga kerja untuk memenuhi program hilirisasi industri berbasis tambang mineral di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

12 hari lalu

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

Kelompak masyarakat peduli Pegunungan Kendeng memgangkat isu kerusakan lingkungan pada Hari Bumi dan Hari Kartini/

Baca Selengkapnya

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

14 hari lalu

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

Berikut ini deretan perusahaan timah terbesar di dunia berdasarkan jumlah produksinya pada 2023, didominasi oleh pabrik Cina.

Baca Selengkapnya