Pengamat Militer: Investasi Alutsista di Tengah Pandemi Justru Menguntungkan

Selasa, 8 Juni 2021 11:15 WIB

INFO NASIONAL-Rencana Kementerian Pertahanan(Kemhan) melakukan pengadaan alutsista senilai Rp 1.750 triliun mencuat ke publik. Sejumlah pengamat mengatakan, tren belanja alutsista di tengah pandemi justru meningkat secara global termasuk di kawasan Asia Tenggara.

“Tidak bisa terus-terusan juga membenturkan alas an kesejahteraan denganp ertahanan. Jadi pandemic harus mengurangi belanja pertahanan. Karena faktanya, secara global ada peningkatan belanja alutsista secara signifikan baik di Asia Tenggara maupun negara-negara maju,” ujar Pengamat Pertahanan dan Keamanan, Co Founder Institute for Security and Strategic Studies Khairul Fahmi dalam diskusi virtual ngobrol@tempo bertajuk “InvestasiAlutsista Demi Proteksi Kedaulatan Nasional di Masa Depan”, Senin, 7 Juni 2021.

Khairul menambahkan, modernisasi alutsista di tengah pandemi justru akan menguntungkan sistem pertahanan Indonesia. “Kemungkinan tawaran-tawaran dari negara produsen yang cukup menguntungkan dan mempunyai nilai manfaat yang tinggi. Menarik buat kita mendesain rencana belanja yang layak didukung,” katanya.

Selain itu, Khairul menyoroti keterbatasan anggaran Indonesia dalam belanja alutsista. Menurutnya, mau tak mau keterbatasan tersebut menuntut pemerintah untuk piawai dan displin dalam pengaturan belanja.“Oleh karena itu, juga harus memunculkan terobosan-terobosan. Nah terobosan ini diharapkan menjawab persoalan anggaran yang klasik,” ujarnya.

Khairul mengatakan, anggaran pertahanan Indonesiaa masih jauh dari angka ideal yakni 1,5 persen dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB). “Mengapa kita masih bertahan di angka 0,7-0,8 persen. Karena kita juga harus memikirkan proporsionalitas lintas sector sehingga, skema yang ditawarkan Kemhan terkait alokasi anggaran Rp 1.700 triliun sebenarnya tawaran yang baik,” katanya.

Advertising
Advertising

Menurut Khairul, walaupun alokasi anggaran pertahanan Indoensia cenderung flat tapi tetap berpeluang dan mampu terus belanja alutsista sesuai rencana untuk mencapai kebutuhan pokok minimum atau Minimum Essential Force (MEF) . “Jadi kita tak perlu harus 1,5 persen sesuai PDB. Kita fokus saja dengan rencana-rencana agar target ituterpenuhi,” ujarnya.

Senada dengan Khairul, pengamat Militer dari Lembaga Studi Pertahanan dan Studi Strategis (LESPERSSI) Beni Sukadis menuturkan, Kemhan perlu skema cepat untuk memenuhi target fase ketiga pada 2019-2024.. "Dengan jangkawaktu yang singkat ini diperlukan skema cepat dalam akuisisi senjata," katanya.

Di kesempatan yang sama Direktur Jenderal Strategi Pertahanan Kemhan, Mayjen TNI Rodon Pedrason menuturkan, saat ini lebih dari 50 persen peralatan pertahanan dan keamanan (alpalhankam) dalam kondisi tua dan rusak. Karena itu Kemhan mengusulkan Rencana Strategis pengadaan dan modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI senilai Rp 1.700 triliun.

"Yang namanya Alpalhan enggak boleh tua, apalagi rusak," ujarnya. Menurut Rodon, Renstra pengadaan alutsista tersebut berdasarkan perintah Presiden Joko Widodo yang menginginkan adanya rencana jangka panjang dalam modernisasi alutsista nasional.(*)

Berita terkait

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

13 jam lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

Pameran sekaligus seminar Industri Pertahanan ini dalam rangka peringatan 75 tahun hubungan diplomatik India-Indonesia.

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

5 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya

Kementerian Pertahanan Isreal Dikabarkan Bersiap Menyerang Rafah

6 hari lalu

Kementerian Pertahanan Isreal Dikabarkan Bersiap Menyerang Rafah

Kementerian Pertahanan Israel membeli 40 ribu tenda sebagai bagian dari upaya mengevakuasi pengungsi Gaza di Rafah

Baca Selengkapnya

Prabowo Bertemu Tony Blair, Ini yang Dibahas

12 hari lalu

Prabowo Bertemu Tony Blair, Ini yang Dibahas

Prabowo dan Tony Blair mendiskusikan satu kunci pencapaian kemakmuran dan perbaikan kualitas hidup rakyat Indonesia.

Baca Selengkapnya

Temui Menlu Cina, Prabowo Bahas Peningkatan Kerja Sama Pertahanan

13 hari lalu

Temui Menlu Cina, Prabowo Bahas Peningkatan Kerja Sama Pertahanan

Prabowo Subianto menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi, di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

PT Dirgantara Indonesia Garap Modernisasi Pesawat C130 Hercules Milik TNI AU

23 hari lalu

PT Dirgantara Indonesia Garap Modernisasi Pesawat C130 Hercules Milik TNI AU

Kontrak pengadaan modernisasi pesawat C130 Hercules antara PTDI dan Kementerian Pertahanan terhitung efektif per 2 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Akhiri Kunjungan, Prabowo Temui Menhan Cina Bahas Kerjasama Pertahanan

28 hari lalu

Akhiri Kunjungan, Prabowo Temui Menhan Cina Bahas Kerjasama Pertahanan

Kedatangan Prabowo ke negara tirai bambu untuk memperkuat kerja sama antara dua negara.

Baca Selengkapnya

Ledakan Gudang Peluru No.6 Milik Kodam Jaya di Ciangsana, Begini Aturan Soal Pemeliharaan Amunisi

28 hari lalu

Ledakan Gudang Peluru No.6 Milik Kodam Jaya di Ciangsana, Begini Aturan Soal Pemeliharaan Amunisi

Ledakan gudang peluru Kodam Jaya di Ciangsana, Bogor mengejutkan publik. Bagaimana aturan soal pemeliharaan amunisi di gudang penimbunan?

Baca Selengkapnya

Mayjen TNI Yudi Abrimantyo Kabais TNI yang Baru, ini Profil Anak Buah Menhan Prabowo Subianto

37 hari lalu

Mayjen TNI Yudi Abrimantyo Kabais TNI yang Baru, ini Profil Anak Buah Menhan Prabowo Subianto

Panglima TNI Agus Subiyanto mengangkat Mayjen TNI Yudi Abrimantyo sebagai Kabais TNI yang baru. Ini profil anak buah Prabowo di Kemenkahn.

Baca Selengkapnya

Prabowo Masih Ungkit Nilai 11 dari 100 Kepadanya, Begini Kilas Peristiwanya

38 hari lalu

Prabowo Masih Ungkit Nilai 11 dari 100 Kepadanya, Begini Kilas Peristiwanya

Anies Baswedan memberikan skor 11 dari 100 untuk kerja Kemenhan di bawah Prabowo saat debat capres lalu. Sampai sekarang masih diungkit Prabowo.

Baca Selengkapnya