Kasus Corona Tinggi, Keterisian Ranjang Rumah Sakit Jabar Naik 1 Persen per Hari

Senin, 7 Juni 2021 21:02 WIB

Petugas kesehatan mengatur warga yang akan swab PCR (polymerase chain reaction) di Puskesmas Tamblong, Bandung, Jumat, 4 Juni 2021. Lonjakan kasus di Jawa Barat membuat daerah menyatakan siaga satu, total kasus Covid-19 di propinsi ini mencapai 317.899 per hari ini. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Bandung - Ketua Harian Satuan Tugas Covid-19 Jawa Barat Daud Achmad mengatakan, rata-rata tingkat keterisian ranjang rumah sakit, atau Bed Occupancy Ratio (BOR) di Jawa Barat naik 1 persen.

“Kalau keterisian rumah sakit, BOR, memang meningkat signifikan. Kenaikannya 1 persen per hari. Jadi kalau di Jawa Barat ada 12.100 bed, satu persen berarti ada 120 persen per hari,” kata dia, Senin, 7 Juni 2021.

Namun, ia mengatakan melihat rata-rata tingkat keterisian rumah sakit di Jawa Barat masih di bahwa 60 persen. “Memang naik terus, kemarin sudah 49 persen sekian,” kata dia.

Kenaikan tingkat keterisian terjadi tidak merata. Data di Pusat Koordinasi dan Informasi Covid-19 Jawa Barat (Pikobar), BOR rata-rata Jawa Barat hari ini, Senin, 7 Juni 2021 48,12 persen.

Sementara rata-rata BOR di zona Bandung Raya tercatat paling tinggi yakni menembus 70,62 persen. Posisi dua di zona Purwasuka 54,9 persen, posisi tiga zona Priangan Timur 53,52 persen. Rata-rata BOR tertinggi berada di Kabupaten Bandung 85,11 persen, disusul Kota Bandung 74,71 persen, serta Purwakarta 72,84 persen.

Advertising
Advertising

Sementara di zona Bodebek berada di peringkat 4 dengan saat ini tingkat rata-rata BOR hanay 40,08 persen. Tingkat keterisian tertinggi di zona Bodebek terdapat di Kota Bekasi 51,3 persen.

Daud mengatakan, data tren kenaikan kasus Covid-19 sendiri tidak menunjukkan lonjakan signifikan.“Memang ada tren kenaikan, tapi kalau dilihat penambahan kasusnya segitu-segitu saja tiap setiap minggunya,” kata dia.

Ia menuturkan, dugaan tren naik kasus Covid-19 mulai terjadi pekan ini. Kenaikan kasus ini diperkirakan imbas dari berakhirnya pengetatan saat libur Lebaran. Selepas libur Lebaran misalnya, survei tingkat kepatuhan anjlok hingga 70 persen.

“Sekarang berarti 10 hari, atau dua minggu setelah selesai pengetatan. Kenyataannya orang lebih banyak keluar selesai pengetatan. Waktu pengetatan masih bisa dikendalikan yang keluar, tapi setelah selesai pengetatan, luar biasa,” kata Daud.

Daud mengatakan, instruksi untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 sudah disiapkan sejak sepekan terakhir. Seluruh direktur rumah sakit di Jawa Barat sudah dua kali dikumpulkan membahas antisipasi kenaikan kasus.

Antisipasi yang disiapkan berupa penambahan jumlah tempat tidur rawat inap pasien di rumah sakit. “Kita berusaha nambah bed. Disamping tetap 3T (testing, tracing, treatment) untuk mencegah di hulu. Kemudian kerja sama redistribusi pasien,” kata Daud. Satgas juga terus mengingatkan masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan #memakaimasker, #mencucitangan, dan #menjagajarak.

Baca juga: 50 Ribu Dosis Vaksin Dikirim ke Kudus dan Bangkalan

Berita terkait

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

1 jam lalu

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Barat memprakirakan 52,1 persen wilayah berkategori hujan rendah.

Baca Selengkapnya

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

1 hari lalu

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

Wilayah Garut, Cianjur, Tasikmalaya, Pangandaran dan Sukabumi memiliki sejarah kejadian gempa bumi yang sering terulang sejak tahun 1844.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 20 Destinasi Wisata Garut, Termasuk Candi Cangkuang dan Leuwi Jurig

1 hari lalu

Rekomendasi 20 Destinasi Wisata Garut, Termasuk Candi Cangkuang dan Leuwi Jurig

Garut alami gempa bumi belum lama ini. Daerah ini memiliki beragam destinasi wisata unggulan, antara lain Candi Cangkuang hingga Pantai Cijeruk.

Baca Selengkapnya

BMKG Prakirakan Hujan Lebat Disertai Petir di Sejumlah Wilayah di Jawa Barat Sepekan Ini

3 hari lalu

BMKG Prakirakan Hujan Lebat Disertai Petir di Sejumlah Wilayah di Jawa Barat Sepekan Ini

BMKG memprakirakan adanya potensi hujan lebat disertai petir 29 April - 5 Mei 2024 di wilayah Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

13 Ribu Jamaah Haji Jawa Barat Terbang dari Kertajadi, Embarkasi di Indramayu

4 hari lalu

13 Ribu Jamaah Haji Jawa Barat Terbang dari Kertajadi, Embarkasi di Indramayu

Jamaah haji Jawa Barat ada yang berangkat dari Bandar Kertajati di Majalengka dan Bandara Soekarno Hatta di Tangerang, Banten.

Baca Selengkapnya

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

4 hari lalu

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

Ada sejumlah persoalan yang membuat banyak warga Indonesia lebih memilih berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

4 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

5 hari lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

5 hari lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

5 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya