Kasus Kekerasan terhadap Tahanan, Komnas HAM Bakal Asesmen 3 Polda

Reporter

Andita Rahma

Senin, 7 Juni 2021 12:43 WIB

Ekspresi Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik ketika sedang mendengarkan penjelasan keluarga alm Randi dan Yusuf di Komnas HAM, Jakarta, Rabu, 11 Desember 2019. Komnas HAM di beri 2 rekomendasi salah satunya menuntut Presiden RI membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TNGF). Tempo/Ahmad Tri Hawaari

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Ahmad Taufan Damanik bakal melakukan asesmen terhadap tiga Kepolisian Daerah guna melihat penerapan standar operasional prosedur (SOP) telah sesuai HAM atau tidak. Hal ini berkaitan dengan masih adanya laporan kekerasan terhadap tahanan.

Tiga Kepolisian Daerah itu adalah Kepolisian Daerah Metro Jaya, Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah, dan Kepolisian Daerah Papua.

"Kami mau lihat bagaimana sistem mulai dari mereka ditahan, kemudian diperiksa, aspek kesehatan, hingga apakah dia punya hak berkomunikasi dengan keluarganya. Apakah sudah cukup bagus memenuhi standar HAM? Terutama yang berkaitan dengan konferensi anti torture (penyiksaan) itu," ujar Damanik di Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat pada Senin, 7 Juni 2021.

Sebab, kata Damanik, masih kerap terjadi aksi penyiksaan dilakukan oleh anggota polisi. Hasil asesmen nantinya akan menggambarkan kesalahan dalam penerapan SOP selama ini. Komnas HAM pun akan mempresentasikan langsung kepada Kepala Kepolisian RI Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

"Asesmen dulu kemudian setelah itu ada dialog konstruktif. Nanti hasil asesmen, hasilnya kami bentangkan untuk mencari solusi bersama-sama," kata Damanik.

Advertising
Advertising

Lebih lanjut terkait pemilihan wilayah Kepolisian Daerah yang menjadi sampel, Damanik menjelaskan alasannya. Untuk Papua, menurut dia, sudah menjadi rahasia umum jika banyak tahanan politik yang mengalami kekerasan.

Lalu untuk Sulawesi Tengah, berkaitan dengan penahanan pelaku terorisme, dan Metro Jaya lantaran berada di ibukota sehingga memiliki masalah yang kompleks. "Tiga daerah ini krusial," ucap Damanik.

ANDITA RAHMA

Baca: Tim Forensik Unhas Bakal Autopsi Jenazah Pendeta Yeremias Zanambani

Berita terkait

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

4 jam lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

5 jam lalu

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

Komnas HAM Papua berharap petugas keamanan tambahan benar-benar memahami kultur dan struktur sosial di masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

5 jam lalu

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

Kepolisian Philadelphia menolak permintaan Universitas Pennsylvania untuk membubarkan paksa perkemahan mahasiswa pendukung demo Palestina

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

5 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Tambahan Pasukan ke Intan Jaya, Komnas HAM Papua Ingatkan Soal Ini

10 jam lalu

Tambahan Pasukan ke Intan Jaya, Komnas HAM Papua Ingatkan Soal Ini

Komnas HAM mengingatkan agar pasukan tambahan yang dikirimkan ke Intan Jaya sudah berpengalaman bertugas di Papua.

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

13 jam lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

16 jam lalu

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

Sekitar 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Colombia ditahan polisi setelah unjuk rasa mulai mengganggu proses belajar-mengajar.

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

1 hari lalu

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan meningkatkan level kewaspadaan terorisme di kantor diplomatiknya di lima negara.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

1 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

1 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya