Peneliti LSI Ungkap PR Puan Maharani Jika Ingin Jadi Capres 2024

Sabtu, 5 Juni 2021 11:15 WIB

Bakal Calon Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka memberikan keterangan didampingi Ketua Bidang Pemerintahan, Pertahanan dan Keamanan PDIP Puan Maharani usai mengikuti uji kelayakan dan kepatutan di Kantor DPP PDI-P, Jakarta, Senin, 10 Februari 2020. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Adjie Alfaraby, menilai setidaknya ada tantangan bagi Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Puan Maharani jika ingin menjadi calon presiden di Pemilu 2024. Pertama, Adjie mengatakan hingga saat ini belum jelas seberapa besar keinginan PDI Perjuangan, baik di tingkat pusat, daerah, hingga simpatisan untuk mengusung Puan.

"PR bagi Mbak Puan bagaimana PDIP punya satu suara, baik di pusat maupun daerah untuk sama-sama mendukung dia," kata Adjie kepada Tempo, Selasa, 1 Juni 2021.

Adjie mengatakan, salah satu cara memastikan dukungan itu yakni melalui rekam jejak yang mumpuni. Menurut Adjie, hingga saat ini kinerja Puan, baik ketika menjabat Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan maupun Ketua DPR, belum terlalu menonjol untuk bisa menjadi magnet bagi publik.

"Harus dioptimalkan lagi bahwa pengalaman di pemerintahan dan DPR bisa menjadi magnet bagi publik bahwa Mbak Puan sosok yang layak," ujar Adjie.

Tantangan Puan yang ketiga menurut Adjie ialah keberadaan tokoh lain di internal PDI Perjuangan yang popularitas dan elektabilitasnya cukup tinggi, yakni Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Menurut hasil sejumlah lembaga survei, elektabilitas Ganjar mengungguli putri Megawati Soekarnoputri itu.

Advertising
Advertising

"Ada tokoh lain yang saat ini punya popularitas cukup baik yaitu Ganjar. Saya pikir itu yang jadi catatan buat Mbak Puan," ucap dia.

Adjie mengatakan Puan sebenarnya tokoh perempuan yang paling potensial maju di Pilpres 2024. Kendati elektabilitasnya belum signifikan, kata Adjie, Puan berpotensi maju lantaran memiliki partai politik.

Kepala Departemen Politik dan Perubahan Sosial Center for Strategic and International Studies (CSIS), Arya Fernandes mengatakan ada tiga alasan Puan memiliki kans besar untuk menjadi calon presiden. Pertama, keberadaan partai yang siap mendukungnya. PDIP memiliki 128 kursi di DPR sehingga bisa mengusung calon tanpa harus berkoalisi dengan partai lain.

Kedua, lanjut Arya, penetapan calon presiden di internal PDIP relatif lebih mudah ketimbang partai lain karena menjadi kewenangan penuh ketua umum partai, yakni Megawati Soekarnoputri, yang juga ibunda Puan. Ketiga, Arya menyebut Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan pun hingg saat ini belum mengajukan nama calon lain.

Arya mengatakan ada dua indikator untuk mengukur tingkat potensi seseorang menjadi capres. Pertama, adanya dukungan dari partai. Kedua, memiliki elektabilitas di atas 5 persen.

"Kalau dia tidak memenuhi dua syarat itu ya tidak potensial. Paling tidak satu syarat dari dua itu," ujar Arya kepada Tempo, Selasa, 1 Juni 2021.

Berita terkait

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

2 jam lalu

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

Gilbert Simanjuntak, mengatakan nama Sri Mulyani masuk bursa bacagub bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan mantan Panglima TNI Andika Perkasa.

Baca Selengkapnya

Akui Jalin Komunikasi Dengan PDIP, Khofifah: Relatif, Belum Pasti Mendukung

3 jam lalu

Akui Jalin Komunikasi Dengan PDIP, Khofifah: Relatif, Belum Pasti Mendukung

Khofifah menaakui menjalin komunikasi dengan PDIP. Namun ia mengatakan, belum pasti partai itu memberikan rekomendasi dukungan.

Baca Selengkapnya

Soal Pesan Luhut ke Prabowo, Pengamat Sebut 'Orang Toxic' Bisa Menyasar Siapapun

4 jam lalu

Soal Pesan Luhut ke Prabowo, Pengamat Sebut 'Orang Toxic' Bisa Menyasar Siapapun

Menurut Adi, menteri toxic yang dimaksud Luhut bisa menjadi racun bagi presiden dan merugikan pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Teguh Prakosa, Wakil Wali Kota Solo yang Maju Pilkada 2024 dari PDIP

5 jam lalu

Rekam Jejak Teguh Prakosa, Wakil Wali Kota Solo yang Maju Pilkada 2024 dari PDIP

Teguh Prakosa memastikan bakal ikut serta dalam Pilkada 2024 sebagai calon wali kota Solo. Berikut rekam jejak pria yang sempat mendampingi Gibran.

Baca Selengkapnya

Alasan Cak Imin Ingin Koalisi Perubahan Berlanjut di Pilkada Aceh

5 jam lalu

Alasan Cak Imin Ingin Koalisi Perubahan Berlanjut di Pilkada Aceh

Koalisi Perubahan dapat mengusung calon gubernur dan wakil gubernur pada Pilkada Aceh.

Baca Selengkapnya

Sikap PDIP dan Demokrat Soal Perlunya Oposisi di Pemerintahan Prabowo

7 jam lalu

Sikap PDIP dan Demokrat Soal Perlunya Oposisi di Pemerintahan Prabowo

Demokrat menilai perlu ada partai yang menjadi oposisi di pemerintahan baru agar terjadi mekanisme checks and balances.

Baca Selengkapnya

Teguh Prakosa Daftar Maju Pilkada Solo dari PDIP

7 jam lalu

Teguh Prakosa Daftar Maju Pilkada Solo dari PDIP

Teguh Prakosa akan menyerahkan syarat pendaftaran tahap penjaringan bakal calon wali kota dan wakil wali kota di PDIP Kota Solo pada 18 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Soal Partai di Luar KIM Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Sebut Tak Pernah Punya Masalah dengan PKS

20 jam lalu

Soal Partai di Luar KIM Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Sebut Tak Pernah Punya Masalah dengan PKS

Politikus Gerindra mengatakan belum ada komunikasi langsung dari PKS untuk bergabung dengan koalisi Prabowo.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

1 hari lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bentuk Presidential Club, Pengamat Sebut Ada Ketegangan dalam Transisi Kepemimpinan

1 hari lalu

Prabowo Bentuk Presidential Club, Pengamat Sebut Ada Ketegangan dalam Transisi Kepemimpinan

Pengamat politik menilai, gagasan Presidential Club Prabowo mungkin saja hasil dari melihat transisi kepemimpinan Indonesia yang seringkali ada ketegangan.

Baca Selengkapnya