Nasihati PDIP, Demokrat: Ingat Tak Ada Kawan atau Lawan Abadi dalam Politik

Sabtu, 29 Mei 2021 14:35 WIB

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat berdiskusi dengan awak redaksi Tempo di kantor Tempo, Palmerah, Jakarta, Kamis, 15 April 2021. TEMPO/Gunawan Wicaksono

TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat Kamhar Lakumani mengingatkan PDIP bahwa tak ada kawan atau lawan abadi dalam politik. Hal ini disampaikan Kamhar menanggapi pernyataan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto yang mengatakan partainya sulit berkoalisi dengan Demokrat di Pilpres 2024.

Kamhar mengatakan secara empirik Partai Demokrat memang belum pernah berkoalisi dengan PDI Perjuangan. Namun, ia menilai tak ada hal mendasar, apalagi secara ideologis, yang menghalangi kemungkinan kedua partai membangun koalisi di kemudian hari.

"Ingat pameo dalam politik, tak ada kawan dan lawan yang abadi kecuali kepentingan," kata Kamhar dalam keterangannya, Sabtu, 29 Mei 2021.

Kamhar mengatakan sah-sah saja Hasto membuat pernyataan PDIP sulit berkoalisi dengan Demokrat. Namun dia mempertanyakan jika yang menjadi faktor penghalang koalisi itu adalah ideologi dan karakteristik partai politik.

Menurut Kamhar, variabel yang disebutkan Hasto itu ada juga dalam koalisi partai politik yang tergabung di pemerintahan Presiden Joko Widodo saat ini. "Jadi apa yang disampaikannya kontradiktif," ujar Kamhar.

Advertising
Advertising

Kamhar mengatakan, Demokrat memiliki pengalaman dua periode mengawal pemerintahan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono dan mengkonsolidasikan koalisi partai-partai pendukung pemerintah. Ia menyebut dari situ Demokrat memaknai bahwa politik senantiasa cair dan dinamis.

Koalisi, kata Kamhar, dibandung atas dasar kesamaan kepentingan dan cara pandang mewujudkan kepentingan itu. Ia mengatakan, pada praktiknya tak ada kendala dalam membangun koalisi baik sesama partai nasionalis maupun antara partai nasionalis dan partai Islam.

Kamhar mengimbuhkan, komposisi koalisi itu pernah dilakukan Demokrat ketika SBY menjadi presiden. "Tak ada persoalan sama sekali, malah saling menguatkan karena masing-masing partai politik memiliki keunggulan komparatif," kata dia.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan partainya membuka diri berkoalisi dengan Partai Gerindra dan sejumlah partai lainnya untuk Pilpres 2024. Namun ia mengatakan partai banteng sulit berkoalisi dengan Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) karena perbedaan ideologi.

"Dengan Demokrat juga basisnya beda, partai elektoral. Kami partai ideologi yang bertumpu pada kekuatan massa. Ini tegas-tegas saja, supaya tidak ada juru nikah yang ingin mempertemukan," kata Hasto dalam diskusi daring, Jumat, 28 Mei 2021.

Baca juga: Pilpres 2024, PDIP Siap Koalisi dengan Gerindra, Menolak Demokrat dan PKS

Berita terkait

Hadapi Pilkada 2024, PDIP: Solid dan Jangan Tertipu yang Mengaku Sahabat tapi Berkhianat

12 menit lalu

Hadapi Pilkada 2024, PDIP: Solid dan Jangan Tertipu yang Mengaku Sahabat tapi Berkhianat

Dalam rapat partai di Majalengka, Hasto minta kader PDIP waspadai pihak mengaku sahabat tapi sebenarnya pengkhianat.

Baca Selengkapnya

Sekjen PKS Beri Sinyal Gabung ke Prabowo: Kami Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

20 menit lalu

Sekjen PKS Beri Sinyal Gabung ke Prabowo: Kami Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

PKS beri sinyal bakal bergabung dengan pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka setelah dua periode berada di luar pemerintah.

Baca Selengkapnya

Soal Sikap Usai Pilpres 2024, PDIP Akan Pertimbangkan Suara dari Bawah

39 menit lalu

Soal Sikap Usai Pilpres 2024, PDIP Akan Pertimbangkan Suara dari Bawah

Penentuan PDIP usai Pilpres 2024 nantinya akan dibahas dalam rakernas bersamaan dengan evaluasi peta politik pada pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

PDIP Khawatirkan Fenomena Calon Pemimpin Harus Punya Uang dan Koneksi dengan Aparat

1 jam lalu

PDIP Khawatirkan Fenomena Calon Pemimpin Harus Punya Uang dan Koneksi dengan Aparat

Sekjen PDIP, Hasto, mengatakan kondisi demokrasi Indonesia sedang terguncang akibat pragmatisme politik berlebihan di pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Surya Paloh Soal Peluang PKS Ikut Merapat ke Prabowo: Pandangan Saya Baik

2 jam lalu

Surya Paloh Soal Peluang PKS Ikut Merapat ke Prabowo: Pandangan Saya Baik

Ketua Umum NasDem Surya Paloh menanggapi kemungkinan jika PKS bergabung dengan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Anies soal Peluang Maju di Pilgub Jakarta: Sekarang Rehat Dulu

3 jam lalu

Anies soal Peluang Maju di Pilgub Jakarta: Sekarang Rehat Dulu

Anies Baswedan menanggapi singkat wacana dirinya akan maju kembali sebagai calon gubernur di Pilkada DKI Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Anies Nilai PKS Berada di Persimpangan Jalan usai Putusan MK

3 jam lalu

Anies Nilai PKS Berada di Persimpangan Jalan usai Putusan MK

PKS belum menentukan apakah bergabung dengan pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto atau berada di luar pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Akhir Politik Jokowi di PDIP

4 jam lalu

Akhir Politik Jokowi di PDIP

Kiprah politik Joko Widodo atau Jokowi di PDI Perjuangan sudah tamat. Mantan Wali Kota Solo itu butuh dukungan partai politik baru.

Baca Selengkapnya

Deretan Aktivitas dan Pesan Anies setelah Pilpres 2024

5 jam lalu

Deretan Aktivitas dan Pesan Anies setelah Pilpres 2024

Setelah berakhir Pilpres 2024 dan putusan MK, Anies Baswedan telah melakukan berbagai aktivitas. Ia juga menyampaikan beberapa pesan dan pandangannya

Baca Selengkapnya

Alasan Prabowo Tak Hadiri Halalbihalal PKS Meski Sudah Disiapkan Karpet Merah

5 jam lalu

Alasan Prabowo Tak Hadiri Halalbihalal PKS Meski Sudah Disiapkan Karpet Merah

Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi mengungkap alasan presiden terpilih Prabowo Subianto tak bisa hadir dalam acara halalbihalal partainya.

Baca Selengkapnya