Kemenkes Tunggu BPOM soal Penggunaan Vaksin Covid-19 Pfizer untuk Pelajar

Reporter

Antara

Jumat, 28 Mei 2021 21:18 WIB

Marisol Gerardo, 9 tahun, digendong oleh ibunya saat dia mendapatkan dosis kedua vaksin Covid-19 Pfizer selama uji klinis untuk anak-anak di Duke Health di Durham, North Carolina, AS, 12 April 2021. [Shawn Rocco / Duke Health / Handout melalui REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah masih menunggu rekomendasi dari ahli ihwal penggunaan vaksin Covid-19 merek Pfizer untuk kelompok usia pelajar di Indonesia. Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan ada tiga lembaga yang bisa memberikan rekomendasi.

"Tunggu rekomendasi BPOM, Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)," kata Siti Nadia Tarmizi, Jumat, 28 Mei 2021.

Pernyataan Siti Nadia itu untuk menyikapi penelitian perusahaan Pfizer terhadap penggunaan vaksin Covid-19 kepada sekitar 2.000 remaja yang memberikan hasil baik.

Bahkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat telah menyetujui penggunaan vaksin Pfizer untuk anak usia 12-15 tahun pada Mei 2021. Negara di Eropa juga dilaporkan sedang berproses untuk kemungkinan menyetujui menggunakan vaksin Covid-19 dari Pfizer pada kelompok usia 12-15 tahun dalam waktu dekat ini.

Guru Besar Paru Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Tjandra Yoga Aditama mengatakan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sejauh ini masih mencantumkan vaksin Pfizer untuk kelompok usia 16 tahun ke atas. "Ketentuan itu berdasarkan informasi pada 8 Januari 2021," ujarnya.

Ia menyarankan agar vaksin Covid-19 yang ada saat ini di Indonesia digunakan terlebih dahulu untuk kelompok usia 16 tahun ke atas. Alasannya, cakupan vaksin di Indonesia untuk lansia dan dewasa belum tinggi, sehingga pemerintah perlu memberikan skala prioritas kelompok masyarakat.

"Dalam perjalanannya, baru dapat dipertimbangkan apakah sudah tepat diberikan pada kelompok usia 12-15 tahun juga," tuturnya. Tjandra menuturkan seiring berjalannya waktu para pakar akan mendapat bukti ilmiah yang lebih kuat lagi untuk skala umur penggunaan vaksin Covid-19 buatan Pfizer.

Baca juga: Amerika Serikat Memberikan Izin Vaksin Pfizer untuk Anak Usia 12 sampai 15 Tahun

Berita terkait

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

8 jam lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

11 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

20 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

20 jam lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

1 hari lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

1 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

1 hari lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

2 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

4 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya