Puluhan Tokoh Sampaikan Kekhawatiran Intimidasi Aturan Wajib Jilbab, Ada Apa?

Reporter

Friski Riana

Editor

Dwi Arjanto

Rabu, 26 Mei 2021 01:54 WIB

Ilustrasi jilbab / hijab. REUTERS/Bazuki Muhammad

Jakarta - Puluhan tokoh yang tergabung dalam Gerakan Indonesia Kita (GITA) menyampaikan kekhawatirannya terkait intimidasi aturan wajib jilbab.

"Kami khawatir melihat korban berjatuhan akibat aturan wajib jilbab di Indonesia," kata narahubung GITA, Alif Iman Nurlambang, dalam keterangannya, Selasa, 25 Mei 2021.

Alif mengatakan, tafsir tunggal soal busana perempuan sering dijadikan pembenaran menekan anak dan perempuan memakai jilbab, disertai ancaman dan hukuman. Bahkan, para psikolog menangani pasien gangguan jiwa akibat trauma perundungan jilbab.

Berdasarkan data Komnas Perempuan, Alif menuturkan terdapat minimal 62 aturan jilbab di seluruh Indonesia. Human Rights Watch mengatakan wajib jilbab efektif minimal pada 24 dari 34 provinsi.

"Di sekolah negeri, jilbab ada pada kompetensi pelajaran agama Islam. Kalimat 'berpakaian sesuai dengan syariat Islam' dimaknakan sempit dengan jilbab, baju panjang, dan rok panjang. Kata 'imbauan' bisa berubah jadi intimidasi, ancaman, atau hukuman keluar sekolah," kata dia.

Alif juga mencontohkan di Sumatera Barat, siswi nonmuslim dipaksa berjilbab. Di SMAN 2 Cibinong juga terdapat siswa yang mencoba bunuh diri. Kemudian di SMPN 3 Genteng, Banyuwangi, sekolah menekan siswi Kristen mundur karena menolak jilbab. "Pakaian mereka dicoret dengan spidol. Prestasi akademik diturunkan," ujarnya.

Menurut para tokoh GITA, seperti Andreas Harsono, Anis Hidayah, Anita Wahid, dan Goenawan Mohammad, mereka tak ada masalah bila perempuan memilih pakaian yang nyaman dan sopan, termasuk jilbab.

Advertising
Advertising

Persoalannya, mereka menolak tekanan berjilbab. "Sebaliknya kami juga protes sekolah negeri di Bali, Flores, dan Papua di mana siswi muslim dilarang berjilbab," ucapnya.

GITA menyatakan Surat Keputusan 3 Menteri soal seragam sekolah sebetulnya mau memperbaiki keadaan tersebut. Namun, Mahkamah Agung membatalkan SK tersebut dan belum menerbitkan isi keputusannya. Alif mengatakan, MA terkesan terburu-buru membuat keputusan tersebut.

GITA pun meminta Presiden Joko Widodo dan menteri terkait untuk mengeluarkan peraturan baru untuk melindungi anak dan perempuan dari pelanggaran jilbab. Mereka juga meminta kepala daerah, kepala kantor pemerintahan dan perusahaan negara, kepala sekolah negeri, dan semua guru mencabut semua aturan wajib jilbab di tempat mereka.

"Pelanggaran jilbab bukan semata masalah pakaian. Ini masalah keadilan buat perempuan untuk memilih identitas dirinya. Mendidik satu perempuan sama dengan mendidik satu generasi. Masa depan kita ditentukan oleh seberapa banyak generasi muda mampu menghargai konstitusi, keberagaman dan kemanusiaan," ujarnya terkait aturan wajib jilbab tersebut.

Baca juga : Istilah Hijab dan Jilbab Tak Sama, Ini Penjelasan Perbedaannya

FRISKI RIANA

Berita terkait

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

6 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Politikus Senior PDIP Tumbu Saraswati Tutup Usia

11 hari lalu

Politikus Senior PDIP Tumbu Saraswati Tutup Usia

Politikus senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan aktivis pro demokrasi, Tumbu Saraswati, wafat di ICU RS Fatmawati Jakarta pada Kamis

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Bus ALS di Agam Sumatera Barat, Ini Profil Perusahaan Otobus Berusia 58 Tahun

17 hari lalu

Kecelakaan Bus ALS di Agam Sumatera Barat, Ini Profil Perusahaan Otobus Berusia 58 Tahun

Bus ALS alami kecelakaan di Malalak Selatan, Agam, Sumatera Barat pada Senin 15 April 2024. Berikut profil PO bus ALS yang beroperasi sejak 1966.

Baca Selengkapnya

Libur Lebaran 2024: Kunjungi 3 Rekomendasi Destinasi Wisata Religi di Kota Padang

21 hari lalu

Libur Lebaran 2024: Kunjungi 3 Rekomendasi Destinasi Wisata Religi di Kota Padang

Kota Padang punya beberapa destinasi wisata religi antara lain Masjid Raya Sumatera Barat, Masjid Al Hakim, dan Masjid Raya Ganting. Ini istimewanya.

Baca Selengkapnya

5 Tradisi Unik Lebaran di Sumatera Barat, Malamang hingga Tradisi Bakajang

28 hari lalu

5 Tradisi Unik Lebaran di Sumatera Barat, Malamang hingga Tradisi Bakajang

Keunikan tradisi Idul Fitri atau lebaran di Sumatera Barat tak kalah dengan daerah lainnya. Di sini ada Malamang, Kabau SIrah, hingga Bakajang.

Baca Selengkapnya

Menu Lebaran ala Padang: Lamang Tapai, Kue Sapik, hingga Itik Koto Gadang

28 hari lalu

Menu Lebaran ala Padang: Lamang Tapai, Kue Sapik, hingga Itik Koto Gadang

Menu lebaran di tiap daerah banyak variannya, termasuk di Sumatera Barat. Makanan ala restoran Padang pun tersaji mulai lamang sampai Itik Koto Gadang

Baca Selengkapnya

Banjir Lahar Gunung Marapi Terjang Daerah di Kabupaten Agam dan Tanah Datar

31 hari lalu

Banjir Lahar Gunung Marapi Terjang Daerah di Kabupaten Agam dan Tanah Datar

Banjir lahar dingin dari Gunung Marapi pada Jumat sore, 5 April 2024, dipicu hujan deras

Baca Selengkapnya

Pertamina Amankan Stok BBM Menjelang Mudik Lebaran di Sumatera Barat

35 hari lalu

Pertamina Amankan Stok BBM Menjelang Mudik Lebaran di Sumatera Barat

PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut mengaktifkan Satgas RAFI untuk memastikan stok BBM aman.

Baca Selengkapnya

Konsumsi BBM Jenis Gasolin saat Lebaran di Sumatra Barat Diprediksi Naik, Gasoil Turun

35 hari lalu

Konsumsi BBM Jenis Gasolin saat Lebaran di Sumatra Barat Diprediksi Naik, Gasoil Turun

Pertamina Patra Niaga memprediksi konsumsi BBM jenis gasolin bakal meningkat saat libur Idul Fitri 2024 di Sumatra Barat.

Baca Selengkapnya

Gunung Marapi Semburkan Abu Vulkanik Setinggi 1,5 Kilometer, Warga Sekitar Berhamburan Keluar Rumah

40 hari lalu

Gunung Marapi Semburkan Abu Vulkanik Setinggi 1,5 Kilometer, Warga Sekitar Berhamburan Keluar Rumah

Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat pada dinihari tadi membuat warga lokal berhamburan keluar rumah.

Baca Selengkapnya