890 Pendamping Perempuan dan Anak Korban Kekerasan Ikut Vaksinasi Covid-19

Senin, 24 Mei 2021 13:44 WIB

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusty Ayu Bintang D (kanan) bersama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy (kedua kanan) membagikan masker kepada anak-anak saat meninjau korban banjir bandang akibat Siklon Seroja di Desa Pukdale, Kabupaten Kupang, NTT, Senin, 3 Mei 2021. Kunjungan kedua menteri tersebut dalam rangka mendorong percepatan pemulihan pascabencana di NTT sekaligus menyerahkan bantuan berupa santunan uang tunai kepada alih waris korban bencana alam di daerah itu, yang masing-masing berkisar dari Rp15 juta hingga Rp30 juta per kepala keluarga. ANTARA/Kornelis Kaha

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) menyelenggarakan vaksinasi Covid-19 untuk 890 Pendamping Perempuan dan Anak Penyintas Kekerasan serta Pendamping Anak yang Memerlukan Perlindungan Khusus (AMPK), Senin, 24 Mei 2021. Vaksinasi ini digelar di Perpustakaan Nasional, Jakarta Pusat. Mereka berasal dari 67 organisasi masyarakat.

Menteri PPPA Bintang Puspayoga mengatakan pendamping perempuan dan anak korban kekerasan berhak untuk mendapatkan keamanan, kenyamanan, dan jaminan kesehatan. Apalagi, para pendamping merupakan garda terdepan kita dalam melindungi perempuan dan anak.

"Untuk itu, Kementerian PPPA bersama Kementerian/Lembaga dan stakeholder bersinergi untuk memastikan para pahlawan kita ini tetap aman dan nyaman dalam memberikan layanan," kata Bintang dalam keterangan tertulis, Senin, 24 Mei 2021.

Bintang mengatakan KemenPPPA juga akan terus berkomunikasi dengan berbagai Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah untuk mendorong penyediaan vaksin bagi para pendamping korban di daerah-daerah lainnya. Ia pun berharap kegiatan itu dapat menjadi inspirasi bagi berbagai pemangku kepentingan untuk dapat bersama-sama menyatukan kekuatan bagi perempuan dan anak Indonesia.

"Bentuk komitmen dan sinergi yang kita lakukan hari ini semoga dapat dilakukan juga oleh Pemerintah Daerah bersama pemangku kepentingannya dalam memperkuat perlindungan terhadap perempuan dan anak Indonesia, khususnya di masa pandemi Covid-19 kepada para pendamping perempuan dan anak penyintas kekerasan,” kata Bintang.

Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia, Muhadjir Effendy yang juga hadir di lokasi, menyampaikan pemberian vaksin Covid-19 kepada pendamping perempuan dan anak korban kekerasan sangatlah tepat.

Vaksinasi diharapkan dapat membuat pendampingan secara professional agar trauma yang dialami oleh anak dan perempuan korban kekerasan berangsur hilang dan mereka dapat beraktifitas kembali.

"Pemberian vaksinasi Covid-19 ini juga tidak hanya untuk melindungi diri pendamping itu sendiri tetapi juga bagi perempuan dan anak korban kekerasan yang didampingi," ujar Muhadjir.

Baca juga: Komnas Perempuan Sebut Ada 299.911 Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan Sepanjang 2020

Berita terkait

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

20 jam lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

22 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

1 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

2 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Istri Anggota TNI Ditahan usai Bongkar Dugaan Perselingkuhan Suami, Perempuan Mahardhika: Darurat Pemahaman Gender

17 hari lalu

Istri Anggota TNI Ditahan usai Bongkar Dugaan Perselingkuhan Suami, Perempuan Mahardhika: Darurat Pemahaman Gender

Perempuan Mahardhika mengatakan, polisi seharusnya melindungi perempuan seperti Anandira, korban perselingkuhan suami yang berani bersuara.

Baca Selengkapnya

Pelaku Kekerasan Anak Biasanya Punya Gangguan Mental

29 hari lalu

Pelaku Kekerasan Anak Biasanya Punya Gangguan Mental

Psikolog menyebut para pelaku kekerasan anak cenderung memiliki gangguan kesehatan mental dan biasanya orang terdekat.

Baca Selengkapnya

Kejaksaan Agung Geledah Rumah Helena Lim, Kasus Apa? Ini Profil Crazy Rich PIK dan Sederet Kontroversinya

48 hari lalu

Kejaksaan Agung Geledah Rumah Helena Lim, Kasus Apa? Ini Profil Crazy Rich PIK dan Sederet Kontroversinya

Crazy rich PIK Helena Lim menjadi sorotan lantaran rumahnya digeledah Kejaksaan Agung, dugaan kasus korupsi izin tambang timah. Siapakah dia?

Baca Selengkapnya

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

58 hari lalu

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

Seorang pria di Jerman mendapat suntikan Vaksin Covid-19 sebanyak 217 kali dalam waktu 29 bulan.

Baca Selengkapnya