Penyidik senior KPK Novel Baswedan menjawab pertanyaan awak media terkait surat pelaporan di Kantor Dewan Pengawas (Dewas) KPK, Gedung KPK lama, Kuningan, Jakarta, Senin, 17 Mei 2021. TEMPO/Muhammad Hidayat
TEMPO.CO, Jakarta - Penyidik KPK, Novel Baswedan, menyatakan telah kena peretasan. Mengutip akun Twitter Novel di @nazaqistsha peretasan menyasar akun Telegramnya.
"Pengumuman. Akun Telegram saya dibajak sejak pukul 20.22 WIB hari ini shg tdk lg dibawah kendali saya. Akun Telegram Pak Sujanarko sejak pukul 20.31 WIB juga dibajak shg tdk dlm kendali ybs. Bila ada yg dihubungi gunakan akun tsb, itu bukan kami." tulis Novel, Kamis, 20 Mei 2021.
Hingga tulisan ini dibuat, sudah ada 105 akun yang mengomentari postingan dari Novel Baswedan. Tak hanya Novel, aplikasi pesan Whatsapp milik mantan juru bicara KPK Febri Diansyah disebut-sebut tidak bisa diakses.
"Akun WA saya barusan tidak bisa diakses. Jika ada pesan yg saya kirimkan saat ini, itu bukan dari saya. Sebelumnya ada incomplete login di akun Telegram Saya." tulis Febri.
Tempo berupaya mengonfirmasi ihwal kejadian tersebut kepada Novel dan Febri Diansyah. Namun hingga kini keduanya belum merespons.
