Ratusan wisatawan lokal menikmati suasana pada libur Lebaran dalam masa pandemi COVID-19 di Pantai Sanur, Denpasar, Bali, Jumat, 14 Mei 2021. Kawasan wisata Sanur yang dicanangkan sebagai wilayah zona hijau penyebaran COVID-19 itu ramai dikunjungi oleh warga setempat maupun wisatawan lokal pada libur panjang Idulfitri 1442 Hijriah. Johannes P. Christo
TEMPO.CO, Jakarta -Juru bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan terjadi penurunan jumlah wilayah zona merah. Namun ia mengingatkan bahwa dampak libur Lebaran 2021 baru akan terlihat beberapa pekan ke depan.
"Di minggu lalu terjadi penurunan jumlah zona merah dari 12 kabupaten/kota menjadi tujuh kabupaten/kota," kata Wiku dalam konferensi pers virtual di Graha BNPB, Jakarta, Kamis, 20 Mei 2021.
Selain itu, berdasarkan data per 16 Mei 2021, terjadi juga penurunan zona oranye dari 324 kabupaten/kota menjadi 321 kabupaten kota. Pengurangan itu diiringi bertambahnya daerah yang masuk zona kuning dari 169 menjadi 177 kabupaten/kota. Adapun untuk zona hijau tetap bertahan pada delapan kabupaten/kota yang tidak memiliki kasus baru.
Wiku berujar masih ada tujuh daera yang masuk zona merah Covid-19, yaitu Kabupaten Sleman, Kota Salatiga, Kota Palembang, Kota Pekanbaru, Kota Solok, Kota Bukittinggi, serta Kabupaten Deli Serdang.
Wiku mengingatkan bahwa tujuh wilayah tersebut sudah berada di zona merah sebelum dampak libur Idul Fitri terlihat. Bukan tidak mungkin kabupaten/kota itu akan kewalahan menghadapi kemungkinan kenaikan kasus Covid-19.
"Saya ingatkan tidak hanya kabupaten/kota di zona merah saja, namun di seluruh zonasi risiko untuk terus meningkatkan penanganan Covid-19 di wilayahnya, utamanya dalam beberapa minggu ke depan sebagai antisipasi dampak libur lebaran," kata Wiku Adisasmito.