Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meninjau posko terpadu Pos Pengamanan Lebaran 2021 di Gerbang Tol Kalikangkung, Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa, 4 Mei 2021. Pemerintah Kota Semarang menyiapkan sembilan posko penyekatan 24 jam guna mencegah lalu lalang pemudik yaitu di Gerbang Tol Kalikangkung, Gerbang Tol Banyumanik, Pos Taman Unyil, Pos Mangkang, Genuksari, Darupono, Sisemut, Penggaron dan Cangkiran menjelang dan semasa larangan mudik Lebaran pada 6-17 Mei 2021 sebagai upaya mencegah penyebaran COVID-19. ANTARA FOTO/Aji Styawan
TEMPO.CO, Semarang - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku siap menerapkan larangan mudik mulai Kamis, 6 Mei 2021. Larangan tersebut berlaku hingga 12 hari ke depan. Titik penyekatan akan mulai diaktifkan untuk mengantisipasi pemudik yang nekat.
Menurut Ganjar, petugas telah menggelar simulasi pelarangan mudik. "Insya Allah kami sudah siap semuanya," kata dia pada Rabu, 5 Mei 2021. Dia menyebut, petugas telah memahami sistem penyekatan.
Dia juga menyebut, menyiagakan petugas hingga tingkat RT dan RW. Mereka bertugas mencatat warga yang keluar-masuk daerahnya. Berdasarkan laporan yang dia terima, Ganjar menyebut telah ada 5 ribu orang yang masuk ke Jateng.
Wakapolda Jateng Brigjen Abioso Seno Aji menambahkan di Jawa Tengah setidaknya ada 1.400-an personel disiagakan selama Operasi Ketupat Candi 2021. Pihaknya berkomitmen memutarbalikkan kendaraan dari luar Jateng yang tak sesuai ketentuan. "Pengalaman di India sudah saksikan bersama. Jadi kalau punya pikiran yang waras maka kita tidak ingin mengalami hal serupa," ujar Abioso.
Ganjar meminta masyarakat yang akan memasuki Jateng mengikuti dan melengkapi seluruh persyaratan. "Yang repot adalah yang mereka nekat nerobos," kata dia.
Ganjar Pranowo menegaskan terus memantau semua tempat wisata supaya dalam posisi kapasitas yang tidak 100 persen. "Yang seperti itu kalau tidak mengindahkan kita minta untuk ditutup," ujar Ganjar.