Dinas Pendidikan Papua Harap Jaringan Internet Segera Normal

Reporter

Antara

Editor

Amirullah

Senin, 3 Mei 2021 06:09 WIB

Hagar Kegiye, 12 tahun, mengerjakan tugas sekolah di kios layanan internet, Kota Jayapura, Papua, Minggu, 9 Agustus 2020. Siswi kelas VI SD Inpres Bhayangkara, Jayapura Utara mengaku tidak memiliki kuota internet di telepon selulernya, sehingga mengharuskan dirinya menyewa layanan internet pada salah satu kios di Bhayangkara, Jayapura Utara. ANTARA FOTO/Indrayadi TH

TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Papua berharap jaringan internet yang terganggu akibat putusnya kabel optik bawah laut dapat segera normal.

Kepala Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Papua Christian Sohilait mengatakan selama pandemi Covid-19 hanya sekitar 34-44 persen siswa dapat belajar secara daring.

"Namun selama dua hari ini, kami kembali diperhadapkan dengan jaringan internet yang terganggu," kata Christian di Jayapura, Senin, 3 Mei 2021.

Pihaknya mendorong kepada pihak-pihak yang terkait dengan keberadaan jaringan internet ini, agar segera diperbaiki. "Janganlah menambah masalah pendidikan di Papua, agar anak-anak dapat belajar dengan baik," ujarnya pula.

Christian juga mengimbau agar para tenaga pendidik tetap semangat mengajar, meskipun kini kembali terkendala dengan jaringan internet.

Advertising
Advertising

"Pendidikan kini sedang dipersulit dengan jaringan internet, namun para tenaga pendidik jangan patah semangat," katanya lagi.

Sebelumnya, PT Telkom Papua menyebut kabel laut miliknya putus pada titik 360 kilometer, sehingga mengakibatkan sejak Jumat (30/4) malam hingga berita ini diturunkan, komunikasi menggunakan jaringan data seluler tidak bisa digunakan.

Kepala PT Telkom Papua Sugeng mengatakan putusnya kabel tersebut berada di wilayah Jayapura antara Sarmi dan Biak.

"Estimasi perbaikan sekitar satu bulan, di mana untuk memperbaiki kabel yang putus ini harus menunggu kapal khusus, sehingga membutuhkan waktu yang agak lama," kata Sugeng.

Dia menambahkan kini sementara waktu, layanan jasa komunikasi yang bisa digunakan hanya telepon dan SMS.

Berita terkait

Cerita Pemuda Asal Bandung Gunakan Starlink: Unlimited dan Lebih Stabil

2 jam lalu

Cerita Pemuda Asal Bandung Gunakan Starlink: Unlimited dan Lebih Stabil

Melalui situs resminya, Starlink mematok harga layanan internet sebesar Rp 750 ribu per bulan.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Rampas Ponsel dan Laptop Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang, Warga Disebut Bersembunyi ke Hutan

5 jam lalu

TPNPB-OPM Rampas Ponsel dan Laptop Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang, Warga Disebut Bersembunyi ke Hutan

TPNPB-OPM mendatangi jemaat gereja di Distrik Borme, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan, pada Ahad, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Sebut KKB Serang Jemaat Gereja yang Sedang Ibadah Minggu di Pegunungan Bintang Papua

22 jam lalu

Polisi Sebut KKB Serang Jemaat Gereja yang Sedang Ibadah Minggu di Pegunungan Bintang Papua

Polisi menyebut Kelompok Kriminal Bersenjata menyerang jemaat gereja yang tengah ibadah minggu di Distrik Borme, Pegunungan Bintang Papua.

Baca Selengkapnya

Layanan Internet Starlink Sudah Bisa Dipesan, Biaya Langganan Rp750 Ribu per Bulan

1 hari lalu

Layanan Internet Starlink Sudah Bisa Dipesan, Biaya Langganan Rp750 Ribu per Bulan

Perusahaan penyedia jasa telekomunikasi dan layanan internet milik Elon Musk, Starlink mulai menawarkan layanannya untuk masyarakat di Indonesia.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

2 hari lalu

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

Aleksander Parapak tewas ditembak kelompok bersenjata TPNPB-OPM saat penyerangan Polsek Homeyo, Intan Jaya, Papua

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

2 hari lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

2 hari lalu

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

Polda Papua akan mengirim pasukan tambahan setelah penembakan dan pembakaran SD Inpres oleh TPNPB-OPM di Distrik Homeyo Intan Jaya.

Baca Selengkapnya

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

2 hari lalu

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

Aparat gabungan TNI-Polri kembali memburu kelompok TPNPB-OPM setelah mereka menembak warga sipil dan membakar SD Inpres di Intan Jaya Papua.

Baca Selengkapnya

Izin Operasi Starlink Rampung, Kominfo: Kecil Peluang Masuk Jakarta

2 hari lalu

Izin Operasi Starlink Rampung, Kominfo: Kecil Peluang Masuk Jakarta

Kominfo akhirnya mengizinkan masuknya layanan Starlink ke Indonesia. Bukan untuk kota besar, Starlink didorong masuk ke wilayah terisolir.

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

3 hari lalu

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya