Bentrok di Proyek Bendungan Bener, LBH Yogyakarta: 11 Warga Ditangkap dan 9 Luka
Reporter
Dewi Nurita
Editor
Eko Ari Wibowo
Sabtu, 24 April 2021 10:55 WIB
TEMPO.CO. Jakarta - Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Yogyakarta mencatat ada 11 warga ditangkap dan sembilan orang luka-luka setelah terlibat bentrok dengan aparat gabungan dari kepolisian dan TNI di dekat proyek Bendungan Bener tepatnya Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah, kemarin. Dua di antara 11 orang yang ditangkap adalah pengacara publik LBH Yogyakarta.
Penangkapan dilakukan saat berlangsung aksi solidaritas untuk menolak rencana pengukuran dan pematokan lahan warga melakukan aksi damai
dengan memblokir area jalan menggunakan batang pohon. Kericuhan pecah pada sekitar pukul 11.30 WIB setelah aparat gabungan dari kepolisian dan satuan TNI memaksa masuk, kemudian menangkap beberapa orang secara paksa. Sejumlah warga sempat mundur usai aparat kepolisian menembakkan gas air mata ke arah massa.
Julian, salah satu kuasa hukum warga dari LBH Yogyakarta, dikepung polisi hingga akhirnya juga ikut ditarik paksa tanpa alasan jelas. "Julian ditangkap dengan cara-cara yang kasar, termasuk tindakan aparat menjambak rambut dari Julian," ujar Direktur LBH Yogyakarta Yogi Zulfadli dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 24 April 2021.
Ketua Dewan Pengurus Public Virtue Usman Hamid yang juga Direktur Eksekutif Amnesty International menyebut penangkapan secara sewenang-wenang dan penggunaan kekerasan oleh aparat kepolisian terhadap warga Desa Wadas adalah bentuk pemolisian yang tidak demokratis.
Tindakan represif dalam menyikapi penolakan warga atas pembangunan Bendungan Bener dan rencana kegiatan tambang di area tersebut semestinya disikapi dengan musyawarah oleh pemerintah daerah setempat. “Pemerintah harus melindungi kehidupan warga dan menghentikan cara-cara pemolisian yang tidak demokratis,” ujarnya.
Peneliti keadilan sosial di Public Virtue Naufal Rofi Indriansyah meminta pemerintah mengusut tuntas peran aparat yang melakukan penangkapan tanpa alasan, disertai kekerasan dan gas air mata. Sampai saat ini, Tempo masih terus mencoba menghubungi pihak Polres Purworejo maupun Polda Jawa Tengah untuk mengonfirmasi kejadian bentrokan tersebut.
DEWI NURITA
Baca: Kekerasan terhadap Warga yang Protes Bendungan Bener Diminta Diusut