Terpopuler Nasional: Pengembalian Gelar Effendi Gazali dan Soal KRI Nanggala

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 24 April 2021 07:21 WIB

Effendi Gazali. TEMPO/ Wahyu Setiawan

TEMPO.CO, Jakarta - Dua berita dari kanal Nasional menjadi yang paling dibaca sepanjang Jumat kemarin yaitu, pengembalian gelar guru besar yang dilakukan Effendi Gazali belum pernah terjadi. Kedua tentang mantan KKM KRI Nanggala heran KKM tidak memutuskan embus saat diduga mati listrik. Berikut rangkuman beritanya.

1. Pengembalian Gelar Guru Besar yang dilakukan Effendi Gazali Belum Pernah Terjadi

Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah III Agus Setyo Budi mengatakan pengembalian gelar guru besar oleh Effendi Gazali belum pernah terjadi sebelumnya.

“Ini memang tidak pernah terjadi sepanjang sejarah LLDikti,” kata Agus kepada Tempo, Jumat, 23 April 2021.

Agus pun enggan menanggapi pengembalian gelar tersebut. Ia menegaskan bahwa bukan domain LLDikti untuk mencabut gelar guru besar. “Kami tidak perlu merespons terkait hal tersebut,” ujarnya.

Advertising
Advertising

Pengamat komunikasi politik, Effendi Gazali, mengembalikan gelar guru besar yang disematkan padanya. Pengembalian itu tertuang dalam surat yang dilayangkan Effendi kepada Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah III, Agus Setyo Budi.

KPK sebelumnya memanggil Effendi Gazali dalam kasus korupsi pengadaan bantuan sosial atau Bansos Covid-19 pada Kamis, 25 Maret 2021. Dia diperiksa sebagai saksi untuk tersangka, mantan pejabat pembuat komitmen di Kemensos, Matheus Joko Santoso.

Effendi membantah dugaan keterlibatannya. Dia mengatakan namanya tidak ada dalam berita acara pemeriksaan Matehus Joko Santoso. Hal itu dia sampaikan setelah selesai diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi, Kamis, 25 Maret 2021.

Dia mengaku khawatir pembunuhan karakter yang dibangun buzzer berimbas pada gelar guru besar dan institusi tempat mengajar. "Karenanya detachment merupakan pilihan baik (setidaknya sementara)," kata Effendi.

2. Mantan KKM KRI Nanggala Heran KKM Tak Putuskan Embus Saat Diduga Mati Listrik

Mantan Kepala Kamar Mesin KRI Nanggala-402 Laksamana Muda (Purnawirawan) Frans Wuwung menduga awak kapal panik ketika terjadi mati listrik black out. Ia berfikir, karena saat Nanggala berlayar itu masih pagi buta, antara jam 03.00-04.00, ada awak kapal yang belum siap betul.

Sehingga ketika kondisi darurat, mereka panik dan hanya bisa teriak-teriak. Frans memperkirakan black out diakibatkan ada saklar yang jatuh dan ABK kurang siap untuk mengatasi. “Kemungkinan ada something (pada awak kapal), karena kapal itu kalau menyelam (jatuh) cepat sekali,” kata Frans ketika ditemui di Surabaya, Jumat, 23 April 2021.

Frans mengaku punya pengalaman terjadi black out saat ia masih menjadi Kepala Kamar Mesin KRI Nanggala-402 pada 1985. Ketika kapal menuju ke kedalaman 50 meter, ujar dia, tiba-tiba aliran listrik padam sehingga suasananya gelap gulita. Frans dengan cepat menekan tombol lampu darurat.

Para ABK pun sigap menyalakan senter di sakunya masing-masing. Sehingga dengan cepat, kata Frans, problem black out ditemukan, yakni ada yang saklar jatuh. “Saya menduga, dalam kasus hilangnya KRI Nanggala ini, black out terjadi karena saklar jatuh dan awak kapal tak bisa segera menemukan,” katanya.

Menurut dia, dalam kondisi kapal baru menyelam, lalu terjadi kerusakan pada sistem kelistrikan, kepala kamar mesin dapat mengambil keputusan mengembuskan udara lantaran motor penggerak sudah mati. “(Kapal) pasti timbul, dan kita mencari daya apung positif lagi,” tutur Frans.

Frans berujar Kepala Kamar Mesin KRI Nanggala dapat mengambil keputusan cepat karena tombol untuk mengembuskan udara berada dalam biliknya. Kepala kamar mesin masih ada di biliknya dan urut-urutan mengembuskan kapal sudah ada. “Buka udara tekanan tinggi di situ tempatnya, kenapa tak langsung saja embus. Analisa saya kenapa itu tak dilakukan, bisa saja KKM kecapekan,” ujar Frans.

Baca: Fakta-fakta Pencarian Kapal Selam KRI Nanggala-402 yang Hilang

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

6 hari lalu

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

Metode-metode analisis pangan halal yang telah dikembangkan selama ini memiliki keterbatasan.

Baca Selengkapnya

Guru Besar UGM Anjurkan Daun Pegagan untuk Terapi Daya Ingat, Begini Cara Kerjanya

13 hari lalu

Guru Besar UGM Anjurkan Daun Pegagan untuk Terapi Daya Ingat, Begini Cara Kerjanya

Tanaman liar pegagan dianggap bisa membantu terapi daya ingat. Senyawa aktifnya memulihkan fungsi hipokampus, bagian krusial pada otak.

Baca Selengkapnya

Gelar Kampus Menggugat di Hari Kartini, Guru Besar UGM: Kita Bagian Kerusakan Demokrasi di Era Jokowi

15 hari lalu

Gelar Kampus Menggugat di Hari Kartini, Guru Besar UGM: Kita Bagian Kerusakan Demokrasi di Era Jokowi

Kegiatan Kampus Menggugat ini menyorot kondisi demokrasi di penghujung kepemimpinan Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang merupakan alumnus UGM.

Baca Selengkapnya

Unas Bentuk Tim Pencari Fakta Usut Kasus Kumba Digdowiseiso

17 hari lalu

Unas Bentuk Tim Pencari Fakta Usut Kasus Kumba Digdowiseiso

Unas membentuk Tim Pencari Fakta (TPF) dugaan pencatutan nama dalam publikasi jurnal internasional yang diduga melibatkan Kumba Digdowiseiso.

Baca Selengkapnya

Kata KIKA soal Pengunduran Diri Kumba Digdowiseiso yang Tak Disertai Pencabutan Gelar Guru Besar

17 hari lalu

Kata KIKA soal Pengunduran Diri Kumba Digdowiseiso yang Tak Disertai Pencabutan Gelar Guru Besar

Koordinator KIKA, Satria Unggul, mengatakan bahwa keputusan yang jadi pilihan Kumba Digdowiseiso harus dihormati.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

18 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

Guru Besar Unpad Sebut Kasus Kumba Digdowiseiso Puncak Gunung Es: Masalah Sistemik

18 hari lalu

Guru Besar Unpad Sebut Kasus Kumba Digdowiseiso Puncak Gunung Es: Masalah Sistemik

Kata Guru Besar Unpad soal kasus Kumba.

Baca Selengkapnya

Prodi Biologi UGM Raih Peringkat 1 Terbaik Se-Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Fasilitasnya

18 hari lalu

Prodi Biologi UGM Raih Peringkat 1 Terbaik Se-Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Fasilitasnya

Program studi Biologi di Universitas Gadjah Mada (UGM) tempati urutan 1 terbaik se-Indonesia dan masuk daftar 501-550 terbaik di dunia.

Baca Selengkapnya

KIKA Minta Nadiem Tak Ragu Copot Status Guru Besar Kumba

18 hari lalu

KIKA Minta Nadiem Tak Ragu Copot Status Guru Besar Kumba

Nadiem diharapkan bisa mengambil tindakan tegas.

Baca Selengkapnya