Pengamat: Impor Beras Bukan Tugas Kementan

Rabu, 14 April 2021 13:05 WIB

INFO NASIONAL- Pakar Komunikasi Politik Hendri Satrio menilai selama ini ada yang salah dengan persepsi publik tentang posisi, fungsi dan tugas kerja dari jajaran Kementerian Pertanian. Pasalnya, Kementan adalah kementerian yang memiliki tugas khusus meningkatkan produksi dan kesejahteraan petani.

Sebagaimana rilis yang dimuat BPS, perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP) dan Nilai Tukar Usaha Petani (NTUP) pada bulan Maret 2021 mengalami peningkatan yang cukup signifikan, yakni sebesar 0,18 persen dan 0,14 persen dihitung berdasarkan data bulanan (m to m). Kenaikan NTP dan NTUP terjadi karena indeks yang diterima petani mengalami kenaikan sebesar 0,32 persen dan indeks harga yang dibayar petani naik 0,13 persen.

NTP adalah instrumen yang digunakan untuk mengukur tingkat kesejahteraan petani. Peningkatan NTP mengindikasikan terjadinya peningkatan kesejahteraan petani pun sebaliknya.

Masih berdasarkan data BPS, nilai PDB sektor pertanian pada kuartal IV 2020 juga tumbuh sebesar 2,59 persen (yoy). Sementara ekspor pertanian periode Januari-Desember 2020 sebesar Rp 451,8 triliun, naik 15,79 persen jika dibanding periode yang sama di 2019 yang hanya Rp 390,2 triliun.

Menurut Hendri, publik mestinya bisa memahami posisi Kementan secara baik, agar nantinya tidak ada mispersepsi yang mendorong opini publik bahwa kinerja Kementan selama ini tidak memuaskan.

"Menurut saya sangat penting sekali publik memahami tugas dan kinerja dari Kementerian Pertanian. Misalnya begini, kemarin ada polemik impor beras dan petani teriak karena bersamaan dengan panen raya. Mungkin gak banyak publik yang paham bahwa impor itu bukan tugas Kementan, melainkan tugasnya Kementerian Perdagangan. Hal-hal semacam ini menurut saya berbahaya karena pada akhirnya Kementan dianggap berkinerja tidak memuaskan," ujar Hendri di Jakarta, Rabu, 14 April 2021.

Hendri menyayangkan karena selama ini publik hanya membaca kinerja Kementan dari pemberitaan dan informasi yang tengah viral. Padahal seharusnya, kinerja Kementan dilihat dari kemampuan menyediakan pangan dan menghadirkan kesejahteraan.

"Nah, yang terjadi sekarang ini kan publik gak paham tentang naiknya kesejahteraan petani. Sebab yang mereka baca hanya dari pemberitaan dan hal hal yang viral di media sosial. Jadi begitu ada yang viral mereka taunya wah, jangan-jangan petaninya gak sejahtera," kata Hendri yang juga pendiri Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI).

Menurut Hendri, publik harus mulai berpikir dan mau belajar tentang aturan main yang dipegang satu kementerian dan kementerian lain. Penilaian tentang memuaskan atau tidak harusnya bisa proporsional dengan menyertakan data dari lembaga negara.

"Yang dilihat masyarakat tentang kinerja Kementan itu kan ada dua. Pertama ketersediaan dan kedua kesejahteraan. Namun saya melihat ke depan dari sisi komunikasi perlu ditingkatkan lagi, sehingga masyarakat lebih paham tugas-tugas Kementan. Misalnya ada viral petani mengeluh harga gabah, mungkin disitu sebetulnya ada peran Kemendag," ujar Hendri.(*)

Berita terkait

Nurul Ghufron Seret Alexander Marwata, Yudi Purnomo: Harus Didalami

16 jam lalu

Nurul Ghufron Seret Alexander Marwata, Yudi Purnomo: Harus Didalami

Yudi Purnomo menilai sidang etik terhadap Nurul Ghufron bisa membuka fakta baru soal apakah Alexander Marwata terlibat atau tidak.

Baca Selengkapnya

Sidang Etik Nurul Ghufron 14 Mei, Dewas KPK Pastikan Tak Akan Ditunda Lagi

17 jam lalu

Sidang Etik Nurul Ghufron 14 Mei, Dewas KPK Pastikan Tak Akan Ditunda Lagi

Dewas KPK memastikan tak akan menunda lagi sidang etik terhadap Nurul Ghufron.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

1 hari lalu

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

Eks penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap, menilai Nurul Ghufron seharusnya berani hadir di sidang etik Dewas KPK jika merasa tak bersalah

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

1 hari lalu

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

Alexander Marwata mengaku membantu Nurul Ghufron untuk mencarikan nomor telepon pejabat Kementan.

Baca Selengkapnya

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

2 hari lalu

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya

Kementan Terbitkan Permentan No.01 Tahun 2024, Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

2 hari lalu

Kementan Terbitkan Permentan No.01 Tahun 2024, Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Revisi Permentan untuk memastikan penyaluran pupuk bersubsidi secara akurat dan tepat sasaran.

Baca Selengkapnya

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

2 hari lalu

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

Kekeringan El Nino sudah overlap dan harus waspada.

Baca Selengkapnya

Presiden Senang Produksi Jagung di Sumbawa Maju

2 hari lalu

Presiden Senang Produksi Jagung di Sumbawa Maju

Saat ini yang perlu dilakukan adalah menjaga keseimbangan harga di tingkat petani maupun di tingkat peternak.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

2 hari lalu

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

Nurul Ghufron menyebut peran pimpinan KPK lainnya dalam kasus dugaan pelanggaran kode etik yang menjerat dirinya.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

3 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya