Begini Pandangan Fraksi di DPR soal RUU Larangan Minol

Selasa, 6 April 2021 05:04 WIB

Ketua DPR RI Puan Maharani (tengah) bersama Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad (kiri) dan Muhaimin Iskandar (kanan) saat memimpin rapat paripurna ke-15 masa sidang IV tahun 2020-2021 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 23 Maret 2021. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Pembahasan Rancangan Undang-Undang Larangan Minuman Beralkohol (RUU Larangan Minol) kembali dimulai di parlemen. Sejumlah fraksi di Badan Legislasi DPR menyampaikan pandangan masing-masing atas RUU ini.

"Usulan kawan-kawan sangat dinamis dan luar biasa," kata Ketua Baleg DPR Supartman Andi Agtas dalam rapat pleno penyusunan RUU ini pada Senin, 5 April 2021.

Sebelumnya, RUU larangan Minol sudah mencuat sejak 2020. Beberapa ketentuan dalam beleid ini kemudian menuai sorotan. Salah satunya soal konsumsi dan produksi. Bagi yang melanggar akan dikenai hukuman pidana penjara atau denda.

Meski ada kontroversi, RUU ini jalan terus. Pada 9 Maret 2021, DPR pun menetapkan RUU ini masuk dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) 2021. Adapun pandangan dari berbagai fraksi dalam rapat ini yaitu:

PDI Perjuangan: Ritual Agama

Advertising
Advertising

Anggota Baleg dari PDI Perjuangan Sturman Pandjaitan menyoroti kegunaan alkohol dalam beberapa ritual keagamaan dan budaya. Sturman pun tak setuju jika dikatakan mayoritas agama di Indonesia mengharamkan alkohol.

"Jangan agama, tapi sebagian besar makhluk atau warga negara Indonesia mengharamkan. Kalau bicara agama nanti enggak semua karena alkohol dalam takaran tertentu agama tertentu masih membolehkan," kata Sturman.

PKS Bicara Rehabilitasi Pecandu

Sementara, anggota Baleg dari PKS Ledia Hanifa mengatakan perlu ada pengaturan soal rehabilitasi pecandu alkohol. Dia mengatakan selama ini ada cukai yang begitu besar dari industri tersebut, tetapi tak ada anggaran untuk rehabilitasi.

PPP Melarang Impor

Selanjutnya anggota Baleg dari PPP Illiza Sa'aduddin Djamal berpendapat senada dengan Ledia. Bukan cuma itu, eks pengusul RUU Larangan Minuman Beralkohol ini bahkan meminta Indonesia melarang impor minuman beralkohol. "Kami sangat berkeberatan," kata legislator asal Aceh ini.

Illiza mengatakan ada banyak data yang menunjukkan dampak buruk alkohol untuk masyarakat. Ia menyitir penelitian yang dimuat di The Medical Journal of Australia yang menyebut ada 2 juta lebih hari kerja yang hilang akibat konsumsi minuman beralkohol di tahun 2001, atau setara dengan US$ 437 juta.

"Kami meminta impor ini dilarang. Ini sangat penting," kata Illiza soal RUU Larangan Minol.

Baca juga: RUU Larangan Minol Masuk Prolegnas, Simak Ketentuannya

FAJAR PEBRIANTO | BUDIARTI UTAMI PUTRI

Berita terkait

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

3 jam lalu

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

PKS Kota Depok membuka peluang bagi partai politik untuk bergabung pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai PKS Cenderung Jadi Partai di Luar Pemerintahan

15 jam lalu

Pengamat Nilai PKS Cenderung Jadi Partai di Luar Pemerintahan

PKS diprediksi bakal menjadi partai di luar pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Nasdem, PKS, dan Perindo Jajaki Koalisi pada Pilkada 2024 di Sulsel

1 hari lalu

Nasdem, PKS, dan Perindo Jajaki Koalisi pada Pilkada 2024 di Sulsel

Nasdem Sulsel menyatakan komunikasi politik tetap terbuka dengan partai lain guna menghadapi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Kata KPU Soal Gugatan Alihkan Suara PPP di 35 Dapil

1 hari lalu

Kata KPU Soal Gugatan Alihkan Suara PPP di 35 Dapil

KPU menanggapi permohonan sengketa pileg yang dilayangkan oleh PPP. Partai ini menuding KPU mengalihkan suara mereka di 35 dapil.

Baca Selengkapnya

Imam Budi Hartono Siap Maju Pilkada Depok 2024, Berharap Bisa Koalisi dengan Golkar

1 hari lalu

Imam Budi Hartono Siap Maju Pilkada Depok 2024, Berharap Bisa Koalisi dengan Golkar

Imam Budi Hartono sudah memegang surat keputusan dari DPP PKS untuk maju Pilkada Depok 2024 dan berharap bisa berkoalisi dengan Golkar.

Baca Selengkapnya

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

1 hari lalu

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

Ketua DPP PSI, Andre Vincent Wenas, mengatakan nama Presiden Jokowi menjadi rebutan di luar PDIP. PSI pun mengklaim partainya adalah partai Jokowi.

Baca Selengkapnya

PPP Klaim Suaranya di Papua Pegunungan Pindah ke PKB hingga Garuda

1 hari lalu

PPP Klaim Suaranya di Papua Pegunungan Pindah ke PKB hingga Garuda

PPP mengklaim perolehan suara partainya berpindah secara tidak sah ke PKB, Partai Garuda, dan PKN.

Baca Selengkapnya

Analis Politik Sebut Depok Krisis Tokoh Hadapi Dominasi PKS

1 hari lalu

Analis Politik Sebut Depok Krisis Tokoh Hadapi Dominasi PKS

Kota Depok sampai saat ini dinilai masih krisis calon pemimpin. Apalagi untuk melawan dominasi PKS dalam Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Ketua DPW PKS Jakarta Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur

1 hari lalu

Ketua DPW PKS Jakarta Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur

Bursa calon gubernur Daerah Khusus Jakarta dari PKS mulai ramai. Salah satunya Ketua DPW PKS Jakarta Khoirudin.

Baca Selengkapnya

Soal Pertemuan dengan Megawati dan PKS, Gerindra: Prabowo Masih Punya Agenda Lain

1 hari lalu

Soal Pertemuan dengan Megawati dan PKS, Gerindra: Prabowo Masih Punya Agenda Lain

Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, bicara mengenai peluang pertemuan antara Prabowo Subianto dengan Megawati Soekarnoputri dan PKS. Apa katanya?

Baca Selengkapnya