Kubu KLB Demokrat Didera Konflik, Pengamat: Layu Sebelum Berkembang

Selasa, 6 April 2021 06:02 WIB

Para pengurus Demokrat kubu Moeldoko atau versi KLB melakukan jumpa media di Bukit Hambalang, Kabupaten Bogor, Kamis, 25 Maret 2021. Lokasi itu ditunjuk dengan alasan untuk mengingatkan rakyat akan proyek mangkrak yang dibangun di zaman pemerintahan Presiden SBY. TEMPO/M.A MURTADHO

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno, menilai kubu Kongres Luar Biasa atau KLB Demokrat Deli Serdang tidak solid. Salah satu tandanya adalah mundurnya pengacara Razman Arif Nasution dari barisan pendukung Moeldoko itu.

"Ini KLB dianggap sudah layu sebelum berkembang, artinya perlawanan belum sampai finish, tapi satu per satu aktivisnya sudah mulai mengundurkan diri," kata Adi kepada Tempo, Senin, 5 April 2021.

Namun, Adi menilai wajar jika kubu KLB Deli Serdang tidak solid. Sebab kata dia, banyak orang di kubu tersebut bukanlah kader ideologis Demokrat, melainkan orang luar yang tiba-tiba bergabung.

Mundurnya Razman, kata Adi, juga jelas menunjukkan adanya persoalan. Dia mengatakan Razman adalah seorang politikus senior dan pengacara berpengalaman yang tentu memiliki kalkulasi soal nasib barisan Moeldoko tersebut. "Tentu ada kalkulasi rasional kenapa Razman mundur, salah satunya pasti KLB ini sudah tidak bisa diharapkan," ucapnya.

Adi mengatakan, kubu Moeldoko sebelumnya telah kalah lantaran Kementerian Hukum dan HAM tidak menerima dan mengesahkan kepengurusan versi mereka. Meski mereka menyatakan bakal menempuh jalur peradilan, Adi menilai peluang kubu KLB untuk bisa menang sangat kecil.

Advertising
Advertising

Adi mengatakan kubu KLB bak sudah kalah 0-2 dari pihak Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Secara politik dukungan publik terhadap kubu Moeldoko lemah. Seperti terpotret dalam sejumlah survei, kata Adi, nyaris tak ada yang membela kubu KLB.

"Secara hukum Kemenkumham tidak mengakui mereka. Itu dua fakta politik dan hukum yang tidak bisa dibantah bahwa kubu KLB Demokrat dari berbagai penjuru mata angin cukup lemah," ujar Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia ini.

Baca juga: Razman Sebut Pendapat Hukumnya Tak Dituruti Kubu KLB Moeldoko



Berita terkait

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

23 jam lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Badan Bank Tanah dan Polri Teken MoU Sinergitas Pelaksanaan Tugas dan Fungsi

1 hari lalu

Badan Bank Tanah dan Polri Teken MoU Sinergitas Pelaksanaan Tugas dan Fungsi

Badan Bank Tanah menandatangani nota kesepahaman dengan Kepolisian tentang sinergi pelaksanaan tugas dan fungsi penyelenggaraan pengelolaan tanah.

Baca Selengkapnya

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

1 hari lalu

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyerahkan 300 sertifikat tanah secara simbolis untuk masyarakat Sulawesi Tenggara.

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak NasDem di Pilpres 2024, Nyatakan Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

1 hari lalu

Rekam Jejak NasDem di Pilpres 2024, Nyatakan Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Partai NasDem menyatakan bakal menjadi bagian dari koalisi pemerintahan Prabowo dan Gibran. Begini jejak politik NasDem dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo, Politikus Demokrat Anggap Penguatan Koalisi

1 hari lalu

Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo, Politikus Demokrat Anggap Penguatan Koalisi

Menurut Herman, bergabungnya NasDem menandakan koalisi Prabowo-Gibran semakin kuat dan penting untuk membangun kebersamaan.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Jokowi Bahas Program Makan Siang Gratis Prabowo di RAPBN 2025 hingga AS Larang TikTok

2 hari lalu

Terpopuler: Jokowi Bahas Program Makan Siang Gratis Prabowo di RAPBN 2025 hingga AS Larang TikTok

Berita terpopuler bisnis pada Kamis, 25 April 2024, dimulai dari program unggulan Prabowo - Gibran telah dibahas oleh Presiden Jokowi di RAPBN 2025.

Baca Selengkapnya

Reaksi KIM Soal Peluang Parpol Lain Gabung Koalisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

2 hari lalu

Reaksi KIM Soal Peluang Parpol Lain Gabung Koalisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

Gerindra menyatakan Prabowo selalu berpesan satu musuh terlalu banyak, seribu kawan terlalu sedikit.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

2 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

AHY Gambarkan Nasib Jakarta setelah IKN Beroperasi

2 hari lalu

AHY Gambarkan Nasib Jakarta setelah IKN Beroperasi

Menteri Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan gambaran kondisi Jakarta setelah IKN beroperasi sebagai ibu kota negara.

Baca Selengkapnya

Bertemu Jokowi Bahas IKN, AHY Instruksikan Pembebasan Lahan untuk Percepat Investasi Tak Asal Gusur

2 hari lalu

Bertemu Jokowi Bahas IKN, AHY Instruksikan Pembebasan Lahan untuk Percepat Investasi Tak Asal Gusur

AHY mengaku telah membahas progres perkembangan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Baca Selengkapnya