LBM PBNU Sebut Vaksin AstraZeneca Mubah Digunakan

Selasa, 30 Maret 2021 14:21 WIB

Petugas medis mempersiapkan vaksin COVID-19 AstraZeneca saat vaksinasi masal di kawasan Sanur, Denpasar, Bali, Senin, 22 Maret 2021. Vaksin tersebut diberikan kepada semua kalangan masyarakat di tiga zona hijau yaitu Sanur, Nusa Dua dan Ubud. Johannes P. Christo

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Bahtsul Masail Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LBM PBNU) menyatakan vaksin AstraZeneca mubah atau boleh digunakan. LBM PBNU menyampaikan hal ini bukan hanya karena AstraZeneca tidak membahayakan, melainkan juga karena suci.

Sebelumnya, penggunaan vaksin AstraZeneca sempat menuai prokontra lantaran dianggap mengandung bahan yang berasal dari unsur babi.

"Vaksin AstraZeneca boleh disuntikkan ke dalam tubuh manusia meskipun dalam kondisi normal, apalagi dalam kondisi darurat," kata Ketua LBM PBNU Nadjib Hassan dalam keterangannya, Selasa, 30 Maret 2021.

Nadjib mengatakan, dalam forum Bahtsul Masail LBM PBNU pihak AstraZeneca telah memberikan pemaparan bahwa seluruh proses pembuatan vaksin tersebut tidak memanfaatkan bahan yang berasal dari unsur babi. Namun memang sempat terjadi pemanfaatan tripsin babi oleh pihak penyuplai, yakni Thermo Fisher, sebelum dibeli oleh Oxford-AstraZeneca.

Nadjib mengatakan Thermo Fisher memanfaatkan tripsin babi untuk memisahkan sel inang dari pelat atau media pembiakan sel, bukan sebagai campuran atau bibit sel. Adapun pelepasan sel inang dari pelat atau media pembiakan sel yang dilakukan dalam proses produksi AstraZeneca tidak lagi menggunakan tripsin babi, melainkan memakai enzim yang dibuat dari bahan yang berupa jamur.

Advertising
Advertising

Proses selanjutnya adalah sentrifugasi untuk mengendapkan sel dan memisahkan diri dari medianya. Media yang telah terpisah itu lantas dibuang dan sel yang sudah diendapkan itu ditumbuhkan pada tempat baru yang tidak lagi menggunakan tripsin babi.

Dari penjelasan itu, kata Nadjib, dapat dikatakan bahwa pemanfaatan tripsin dari unsur babi yang dilakukan Thermo Fisher diperbolehkan karena di-ilhaq-kan (menyamakan hukum suatu kasus yang belum dijawab oleh kitab dengan kasus serupa yang telah dijawab oleh kitab) pada rennet yang najis yang digunakan dalam proses pembuatan keju. Dia mengatakan kedua hal tersebut sama-sama bertujuan untuk ishlah.

"Atas dasar ini maka pemanfaatan semacam ini tergolong ma'fu (ditoleransi) sehingga sel yang dihasilkan tetap dihukum suci," ujar Nadjib.

Nadjib meneruskan, tahap selanjutnya yakni pembuatan bahan aktif vaksin skala besar yang dilakukan dengan cara menginfeksikan sel inang dengan bibit adenovirus dalam media berbasis air. Dia menyebut tahapan ini berfungsi memastikan telah terjadi penyucian secara sempurna, jika dalam proses sebelumnya dianggap ada unsur yang bersentuhan dengan najis, dalam hal ini tripsin babi.

Adapun tentang najis babi, forum Bahtsul Masail mengikuti pendapat rajih (kuat) menurut al-Imam al-Nawawi yang menyatakan penyucian barang yang terkena najis babi cukup dibasuh dengan satu kali basuhan tanpa menggunakan campuran debu atau tanah.

Berdasarkan uraian inilah LBM PBNU menyatakan vaksin AstraZeneca boleh digunakan bukan hanya karena tidak membahayakan melainkan juga karena suci. Nadjib mengatakan pandangan fikih ini disampaikan untuk menjadi pegangan bagi warga NU secara khusus dan umat Islam Indonesia pada umumnya. "Masyarakat tak perlu meragukan kemubahan vaksin AstraZeneca ini. Bahkan masyarakat perlu membantu pemerintah memberikan informasi yang benar tentang vaksin ini," kata Nadjib.


BUDIARTI UTAMI PUTRI

Baca: Ini Penjelasan Soal Penghentian Sementara Pemakaian Vaksin AstraZeneca di Sulut

Berita terkait

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

2 jam lalu

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

Top 3 dunia, AstraZeneca, untuk pertama kalinya, mengakui dalam dokumen pengadilan bahwa vaksin Covid-19 buatannya dapat menyebabkan efek samping

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

16 jam lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

19 jam lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya

Olahraga dan Modifikasi Gaya Hidup, Investasi Kesehatan bagi Anak Muda

1 hari lalu

Olahraga dan Modifikasi Gaya Hidup, Investasi Kesehatan bagi Anak Muda

Olahraga bisa menjadi investasi kesehatan di masa datang dan penting bagi anak muda zaman sekarang mengubah gaya hidup sehat dengan rajin berolahraga.

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

2 hari lalu

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.

Baca Selengkapnya

Halalbihalal di PBNU, Gus Yahya: Kehadiran Prabowo-Gibran Ada Konteks Khusus

3 hari lalu

Halalbihalal di PBNU, Gus Yahya: Kehadiran Prabowo-Gibran Ada Konteks Khusus

Ketua PBNU mengatakan kehadiran Prabowo dan Gibran ada konteks khusus.

Baca Selengkapnya

Prabowo Mengaku Disiapkan Jokowi dengan Matang untuk Jadi Presiden

3 hari lalu

Prabowo Mengaku Disiapkan Jokowi dengan Matang untuk Jadi Presiden

Prabowo mengungkapkan hal itu di acara PBNU.

Baca Selengkapnya

PBNU Pastikan Kerja Sama dengan Pemerintah Prabowo-Gibran, Yahya Staquf: Ini Soal Politik

3 hari lalu

PBNU Pastikan Kerja Sama dengan Pemerintah Prabowo-Gibran, Yahya Staquf: Ini Soal Politik

Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf, memastikan, PBNU akan bekerja sama dengan pemerintah Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Prabowo Tiba di Kantor PBNU, Karpet Merah Digelar

3 hari lalu

Prabowo Tiba di Kantor PBNU, Karpet Merah Digelar

Prabowo disambut oleh Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf dan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas.

Baca Selengkapnya

Gibran Tiba di PBNU, Disambut Yahya Cholil dengan Karpet Merah

3 hari lalu

Gibran Tiba di PBNU, Disambut Yahya Cholil dengan Karpet Merah

Gibran lalu disambut Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf dan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas.

Baca Selengkapnya