Bom Gereja Katedral Makassar, Mantan Kombatan: Pelaku Kurang Profesional

Senin, 29 Maret 2021 15:41 WIB

Petugas mengangkat kantong jenazah berisi bagian tubuh dari terduga pelaku bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Ahad, 28 Maret 2021. Bagian tubuh jenazah tersebut selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Makassar untuk diidentifikasi. ANTARA/Indra Abriyanto

TEMPO.CO, Lamongan - Pimpinan Yayasan Lingkar Perdamaian, Ali Fauzi Manzi, mengatakan, pelaku bom Gereja Katedral Makassar, kurang profesional dan seperti tergesa-gesa. Padahal, kalau dilihat dari jenis bom yang meledak, rakitannya cukup rapi dan mematikan. ”Saya anggap pelaku kurang profesional,” ujarnya pada Tempo, Senin 29 Maret 2021.

Mantan Kombatan di Afghanistan dan Filipina, ini menyebutkan, bahwa jika pelaku bom bunuh diri tidak tergesa-gesa, maka dampaknya akan berbeda. Analisanya ada dua. Bom sengaja diledakkan di luar gedung Gereja. Tetapi, ternyata saat bom meledak, kerumunan jamaah belum terlalu banyak. Mereka datang tanpa penyamaran.

Ia menyebut cara beraksi pelaku dengan bom bunuh diri memiliki kemiripan dengan anggota JAD. “Memang pelaku ledakan Gereja di Makassar itu seperti anggota JAD Indonesia dan punya jaringan dengan JAD di Filipina dan ISIS. Catat, jaringannya menyebar,” imbuhnya.

Menurut Ali Fauzi, bahwa anggota JAD di Indonesia jaringannya masih ada meskipun jumlahnya berkurang banyak. Tetapi, lanjut pria yang pernah menjadi Kepala Instruktur perakitan bom Jamaah Islamiyah di Filipina ini, mereka ini masih menyebar dan sekali-kali muncul tidak terduga.

Ia melanjutkan JAD ini ada dua tipe gerakan. Pertama, anggota JAD klandesten atau underground yang kadang muncul dengan tidak terlacak. Apalagi mereka ini menyebar dan kerap gerakannya jadi berdampak. Tipe kedua, yaitu anggota JAD yang real combatan atau terang-terangan memproklamirkan diri menentang Negara. Melawan aparat hukum, polisi, tentara dan sejenisnya. Keberadaan seperti JAD pimpinan Ali Kelora di Poso, Sulawesi.

Advertising
Advertising

Menurut Ali Fauzi, baik JAD yang real combatan maupun yang klandesten seperti Bom Gereja Katedral Makassar sama-sama punya jaringan. Dan dua tipe ini, punya hubungan sama. Bedanya ada yang terbuka dimana mereka bersembunyi di hutan-hutan. Sementara yang klandesten, lebih berman di kota-kota. “Tapi kan sama tujuannya,” imbuhnya.

Baca: Korban Bom Gereja Katedral Makassar Alami Cedera Kepala dan Gangguan Pendengaran

Berita terkait

Tangkap 2 Terduga Teroris di Bima, Densus 88 Sita Berbagai Buku yang Dianggap Bertema Radikal

58 hari lalu

Tangkap 2 Terduga Teroris di Bima, Densus 88 Sita Berbagai Buku yang Dianggap Bertema Radikal

"Barang bukti menonjol di antaranya beberapa buku bertema radikal," kata Kepala Bagian Perencanaan dan Administrasi Densus 88.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap 2 Terduga Teroris Jaringan JAD

58 hari lalu

Densus 88 Tangkap 2 Terduga Teroris Jaringan JAD

Densus 88 menangkap dua orang terduga teroris kelompok JAD di Bima, Nusa Tenggara Barat. Salah satunya berstatus Amir atau pimpinan JAD.

Baca Selengkapnya

Peran 2 Terduga Teroris Anggota JAD yang Ditangkap Densus 88 di Bima

58 hari lalu

Peran 2 Terduga Teroris Anggota JAD yang Ditangkap Densus 88 di Bima

Densus 88 Antiteror menangkap laki-laki inisial LHM dan DW di Bima, Nusa Tenggara Barat.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Telusuri Proses Rekrutmen Tersangka Teroris di Kota Batu yang Ikut Daulah Islamiyah

5 Agustus 2024

Densus 88 Telusuri Proses Rekrutmen Tersangka Teroris di Kota Batu yang Ikut Daulah Islamiyah

Polisi selidiki cara tersangka teroris asal Kota Batu, Jawa Timur, direkrut mengikuti jaringan itu via media sosial.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik 21 Tahun Bom JW Marriot, Bom Bunuh Diri Tewaskan 12 Orang

5 Agustus 2024

Kilas Balik 21 Tahun Bom JW Marriot, Bom Bunuh Diri Tewaskan 12 Orang

21 tahun lalu, pada 5 Agustus 2003 terjadi bom JW Marriot, kawasan Mega Kuningan, Jakarta. 12 orang tewas dan 150 orang cedera.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Sebut Satu Tersangka Teroris yang Ditangkap di Kota Batu Baru Belajar Bikin Bom

5 Agustus 2024

Densus 88 Sebut Satu Tersangka Teroris yang Ditangkap di Kota Batu Baru Belajar Bikin Bom

Tersangka teroris itu mempelajari berbagai jenis bom, tapi belum bisa membuat dengan sempurna.

Baca Selengkapnya

Bom Bunuh Diri Guncang Pantai Somalia, Sedikitnya 32 Orang Tewas

3 Agustus 2024

Bom Bunuh Diri Guncang Pantai Somalia, Sedikitnya 32 Orang Tewas

Sedikitnya 32 orang tewas menyusul serangan bom bunuh diri Al-Shabaab dan orang-orang bersenjata di pantai ibu kota Somalia, Mogadishu

Baca Selengkapnya

Terduga Teroris di Kota Batu Beli Bahan Peledak Hasil dari Menabung Uang Jajan

3 Agustus 2024

Terduga Teroris di Kota Batu Beli Bahan Peledak Hasil dari Menabung Uang Jajan

Densus 88 mengatakan terduga teroris yang berusia 19 tahun itu punya motivasi tinggi untuk melancarkan bom bunuh diri karena harus menabung.

Baca Selengkapnya

Polisi Sebut Terduga Teroris Berencana Lancarkan Aksi Bom Bunuh Diri di Dua Tempat Ibadah Kota Batu

2 Agustus 2024

Polisi Sebut Terduga Teroris Berencana Lancarkan Aksi Bom Bunuh Diri di Dua Tempat Ibadah Kota Batu

Polisi menyebut terduga teroris yang ditangkap di Kota Batu, Malang, Jawa Timur akan melancarkan aksi bom bunuh diri di dua tempat ibadah.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Penangkapan Teroris di Kota Batu: Umur 19 Tahun, Siap Lakukan Bom Bunuh Diri

1 Agustus 2024

Fakta-fakta Penangkapan Teroris di Kota Batu: Umur 19 Tahun, Siap Lakukan Bom Bunuh Diri

Fakta-fakta mengenai penangkapan teroris di Kota Batu, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya