Inovasi KKP, Pelatihan Bubu Lipat untuk Nelayan

Jumat, 19 Maret 2021 15:33 WIB

KKP melalui BBPI Semarang tengah menyiapkan bubu lipat ukuran besar untuk nelayan Belitung.

JAKARTA - Inovasi teknologi alat penangkapan ikan terus dikembangkan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat perikanan. Salah satu upaya yang dilakukan KKP dengan rekayasa bubu lipat hasil inovasi teknologi Balai Besar Penangkapan Ikan (BBPI) Semarang.

KKP melalui BBPI Semarang tengah menyiapkan bubu lipat ukuran besar untuk melatih nelayan Belitung pekan depan. Hal ini juga sejalan dengan rencana KKP untuk menjadikan Belitung sebagai lokasi pengembangan dan pembangunan kampung nelayan maju yang merupakan salah satu program prioritas Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono.

Nelayan Belitung masih dominan menggunakan alat penangkapan bubu tradisional yang terbuat dari bambu. Selain ukurannya yang besar dan membutuhkan ruang besar untuk penyimpanan, juga tidak tahan lama."Kita siapkan bubu lipat yang terbuat dari besi galvanis, kawat dan tali berjenis Polyethylene (PE) dan Polyamide (PA). Bisa dilipat, lebih ringkas dan tidak memerlukan banyak tempat di atas kapal perikanan," ujar Kepala BBPI Semarang Widodo.

Jenis bubu lipat hasil inovasi BBPI Semarang ini juga memiliki karakteristik yang kuat dan tahan lama. Sehingga tidak membutuhkan biaya besar untuk pemeliharaannya.

Widodo menambahkan, kegiatan yang dilakukan oleh BBPI Semarang sejalan dengan program Menteri Trenggono untuk menyejahterakan nelayan. Salah satu upayanya dengan memberikan pendampingan dan pelatihan teknis penggunaan alat penangkapan ikan."Kami siap membantu para nelayan dengan inovasi teknologi alat penangkapan untuk meningkatkan hasil tangkapan. Sebelumnya nelayan Natuna juga pernah kita latih dengan model bubu lipat yang sama dan responnya positif," katanya.

Advertising
Advertising

BBPI Semarang juga terbuka apabila ada nelayan daerah lain yang ingin memanfatkan teknologi inovasi alat penangkapan ikan ramah lingkungan sesuai karakteristik perairannya."Silakan diusulkan ke kami, sudah menjadi tugas BBPI Semarang untuk melaksanakan penerapan dan pengembangan teknik penangkapan ikan yang ramah lingkungan," ujarnya.

Berita terkait

KKP Tangani Paus Terdampar di Gorontalo

3 hari lalu

KKP Tangani Paus Terdampar di Gorontalo

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), melalui Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Makassar, Wilayah Kerja (Wilker) Gorontalo, tangani paus terdampar.

Baca Selengkapnya

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

8 hari lalu

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.

Baca Selengkapnya

KKP Galang Kolaborasi Internasional untuk Perluas Kawasan Konservasi Laut

9 hari lalu

KKP Galang Kolaborasi Internasional untuk Perluas Kawasan Konservasi Laut

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), menggalang dukungan internasional untuk mewujudkan perluasan kawasan konservasi laut seluas 97,5 juta hektare (ha) atau setera 30 persen luas laut perairan Indonesia pada tahun 2045.

Baca Selengkapnya

KKP dan Kejagung Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

10 hari lalu

KKP dan Kejagung Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

Sebagai upaya menjaga keberlanjutan Benih Bening Lobster (BBL), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggandeng Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) dalam pendampingan implementasi tata kelola lobster.

Baca Selengkapnya

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

11 hari lalu

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

Tiga kapal nelayan Indonesia asal Natuna ditangkap oleh penjaga laut otoritas Malaysia. Dituding memasuki perairan Malaysia secara ilegal.

Baca Selengkapnya

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

11 hari lalu

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik yang memuat hulu-hilir pengelolaan pemanfaatan BBL.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

15 hari lalu

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

Tradisi Lomban setiap bulan Syawal di jepara telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

16 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

Bareskrim Polri menangkap lima tersangka tindak pidana narkotika saat hendak menyeludupkan 19 kg sabu dari Malaysia melalui Aceh Timur.

Baca Selengkapnya

Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

22 hari lalu

Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

Walhi dan Pokja Pesisir Kalimantan Timur sebut kerusakan Teluk Balikpapan salah satunya karena efek pembangunan IKN.

Baca Selengkapnya

KKP Raih Pengakuan Standar Internasional Anti Suap

25 hari lalu

KKP Raih Pengakuan Standar Internasional Anti Suap

Dua unit di bawah Direktorat Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut (Ditjen PKRL) yaitu Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Padang dan Loka Kawasan Konservasi Perairan Nasional (LKKPN) Pekanbaru menerima pengakuan berstandar internasional sebagai unit kerja yang menjalankan sistem manajemen anti penyuapan dalam memberikan pelayanan kepada publik.

Baca Selengkapnya