Kemenkes Sebut Penggunaan Vaksin AstraZeneca Tunggu Kajian BPOM

Reporter

Dewi Nurita

Kamis, 18 Maret 2021 12:08 WIB

Petugas melakukan pemeriksaan awal terhadap masyarakat yang akan menjalani vaksinasi Covid-19 di kawasan Ubud, Gianyar, Bali, Selasa, 16 Maret 2021. ANTARA/Fikri Yusuf

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan menyatakan penggunaan vaksin AstraZeneca kepada masyarakat masih menunggu kajian Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan pemerintah tidak akan mengintervensi dan tidak memberikan tenggat waktu BPOM dalam melakukan kajian.

Kendati, tahapan penyuntikan akan berpacu dengan waktu kedaluwarsa vaksin AstraZeneca pada Mei 2021. "Kami sesuai tugas masing-masing. BPOM sudah mengetahui dan pasti memperhatikan hal-hal ini," ujar Nadia lewat pesan singkat, Kamis, 18 Maret 2021.

Kepala BPOM Penny K. Lukito sebelumnya menyampaikan vaksin Covid-19 AstraZeneca yang diterima Indonesia melalui COVAX Facility merupakan produksi di Korea Selatan. Bets produk vaksin yang masuk ke Indonesia ini, ujar dia, berbeda dengan bets produk yang diduga menyebabkan pembekuan darah di sejumlah negara Eropa.

Namun untuk kehati-hatian, kata Penny, BPOM bersama dengan tim pakar Komnas Penilai Obat, Komnas PP KIPI dan ITAGI melakukan kajian lebih lanjut sejak diketahui isu keamanan tersebut.

"Badan POM juga melakukan komunikasi dengan WHO dan Badan Otoritas Obat negara lain untuk mendapatkan hasil investigasi dan kajian yang lengkap serta terkini terkait keamanan vaksin Covid-19 AstraZeneca. Selama masih dalam proses kajian, vaksin Covid-19 AstraZeneca direkomendasikan tidak digunakan," ujar Penny lewat keterangan tertulis, kemarin.

Dengan demikian, sebanyak 1,1 juta dosis vaksin AstraZeneca yang tiba di Indonesia pada 8 Maret 2021 sampai saat ini belum digunakan dalam program vaksinasi Covid-19. Persoalannya, vaksin AstraZeneca akan kedaluwarsa pada Mei 2021.

Selain itu, vaksin ini juga memiliki interval penyuntikan yang berbeda dengan vaksin lain, yakni 9-12 minggu dari suntikan pertama. Sehingga, tahap penyuntikan harus berpacu dengan waktu.

Siti Nadia mengatakan bagaimanapun Kemenkes harus menunggu rekomendasi dari BPOM sebelum vaksin ini bisa disuntikkan. Apabila BPOM memutuskan AstraZeneca bisa digunakan dan dosis kedua harus diberikan dalam rentang waktu 9-12 minggu, maka sebanyak 1,1 juta dosis vaksin AstraZeneca hanya akan digunakan untuk penyuntikan dosis pertama saja.

Sementara untuk pemberian dosis kedua vaksin AstraZeneca kemungkinan akan diberikan setelah kedatangan vaksin Covid-19 pada batch berikutnya. "Jadi kita akan berikan seluruhnya vaksin (yang tiba pada 8 Maret) untuk penyuntikan dosis pertama," tuturnya.

Baca juga: BPOM Rekomendasikan Vaksin AstraZeneca Tak Dipakai Selama Proses Kajian

DEWI NURITA

Berita terkait

Kemenkes Buka Enam Prodi di RS Pendidikan Atasi Kekurangan Dokter Spesialis

1 jam lalu

Kemenkes Buka Enam Prodi di RS Pendidikan Atasi Kekurangan Dokter Spesialis

Salah satu masalah lagi yang ada di Indonesia adalah distribusi dokter spesialis. Hampir 80 tahun Indonesia merdeka belum pernah bisa terpecahkan.

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

7 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

14 jam lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

1 hari lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

1 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

2 hari lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya