Majalah Tempo Terpilih Ikut Investigasi Hutan Hujan dari Pulitzer Center

Reporter

Andita Rahma

Jumat, 12 Maret 2021 12:59 WIB

Jurnalis Tempo, Devy Ernis (berjilbab di tengah), mewakili timnya sebagai pemenang Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2020 kategori media cetak menerima hadiah bersama para pemenang lainnya di Candi Bentar Hall, Putri Duyung Resort, Ancol, Jakarta Utara pada Selasa, 9 Februari 2021. (Dok. PWI)

TEMPO.CO, Jakarta - Majalah Tempo terpilih menjadi salah satu media dari kawasan Asia dalam jaringan global investigasi hutan hujan atau Rainforest Investigation Network (RIN), Pulitzer Center. Tempo terpilih bersama 12 media lain dari sembilan negara yakni Brasil, Venezuela, Kongo, Kamerun, Malaysia, Filipina, Kolombia, Peru, dan Amerika Serikat.

Para wartawan tersebut akan berkolaborasi mengungkap praktik deforestasi di tiga wilayah yaitu Amerika Selatan, Kongo, dan Asia. Selama setahun, mereka bakal menulis tentang aspek kebijakan, tata kelola, korupsi, hingga rantai pasok industri yang menjadi penyebab deforestasi.

Dari Tempo, fellow yang akan terlibat adalah Bagja Hidayat, redaktur pelaksana desk investigasi Majalah Tempo. Proposal Bagja tentang proyek strategis nasional yang akan berdampak pada lingkungan dinyatakan lolos dan menyisihkan puluhan ribu proposal yang diajukan wartawan dari seluruh dunia.

Menurut Bagja, dari pelbagai proposal liputan yang diajukan para wartawan, ada satu benang merah penyebab deforestasi, yakni korupsi dan para pelakunya. Hampir semua proposal memetakan para pemain deforestasi berputar di tiga aktor: politikus, industri, dan aparatur negara. Di Amerika Latin bahkan melibatkan para pedagang senjata dan obat bius.

Mereka memanfaatkan kekuasaan yang korup untuk mengokupasi hutan tropis demi bisnis, yang legal maupun tak legal. Dari cerita mereka, kata Bagja, ada jaringan global yang bekerja karena industri saling terhubung satu sama lain. “Deforestasi di Papua atau di Amazon terhubung oleh industri multinasional yang menghasilkan produk yang kita pakai hari ini,” kata Bagja.

Advertising
Advertising

Bagja mengaku senang terlibat dalam jaringan global ini. Menurut dia, Indonesia layak ditengok dan menjadi perhatian dunia. Selain karena memiliki hutan hujan tropis yang luas dan menjadi benteng terakhir keragaman hayati di bumi, kekayaan itu juga terancam oleh pelbagai kebijakan yang tak ramah lingkungan, seperti pemberlakuan UU Cipta Kerja yang hendak mengutamakan bisnis untuk menggenjot ekonomi

“Dengan ikut dalam jaringan ini kita akan punya suara lebih kuat sehingga punya peluang lebih besar mengembalikan jalan pikiran pemerintah yang keliru dalam membuat pijakan membangun ekonomi,” kata Bagja.

Sebagai informasi, RIN memfokuskan proyek liputan pada isu deforestasi karena kerusakan hutan dan alam menjadi penyebab utama krisis iklim, masalah paling genting dunia hari ini. Krisis iklim adalah sumber utama masalah-masalah besar secara global, seperti pandemi virus corona, bencana alam, hingga ketimpangan.

RIN merupakan inisiatif pertama Pulitzer Center, lembaga jurnalistik non-profit paling prestisius yang berbasis di Massachusetts, Amerika Serikat. Kolaborasi sebelumnya bersifat proyek, liputan lepas media terpilih dalam isu tertentu. Dalam RIN, para wartawan akan bergabung sebagai satu tim dan merumuskan liputan, baik secara individu maupun kolaborasi, terutama isu deforestasi.

“Setiap Fellows akan melakukan proyek investigasi individual, namun saat fellows mengeksplorasi tema umum dalam laporan mereka dan mengikuti aliran dana di seluruh dunia, maka kolaborasi menjadi aspek utama dari inisiatif ini,” tulis rilis Pulitzer Center.

Baca juga: Di Balik Liputan Majalah Tempo 'Jalan Pedang Dai Kampung' yang Juara Adinegoro

ANDITA RAHMA

Berita terkait

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

1 jam lalu

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

19 jam lalu

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

Aleksander Parapak tewas ditembak kelompok bersenjata TPNPB-OPM saat penyerangan Polsek Homeyo, Intan Jaya, Papua

Baca Selengkapnya

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

21 jam lalu

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

Polda Papua akan mengirim pasukan tambahan setelah penembakan dan pembakaran SD Inpres oleh TPNPB-OPM di Distrik Homeyo Intan Jaya.

Baca Selengkapnya

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

22 jam lalu

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

Aparat gabungan TNI-Polri kembali memburu kelompok TPNPB-OPM setelah mereka menembak warga sipil dan membakar SD Inpres di Intan Jaya Papua.

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo Ungkap Perusahaan Israel Diduga Pasok Spyware ke Indonesia sejak 2017

23 jam lalu

Investigasi Tempo Ungkap Perusahaan Israel Diduga Pasok Spyware ke Indonesia sejak 2017

Empat perusahaan Israel diduga memasok spyware dan surveillance ke Indonesia sepanjang 2017-2023. Polri jadi salah satu sasaran target pengguna.

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

1 hari lalu

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

1 hari lalu

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

Komnas HAM Papua berharap petugas keamanan tambahan benar-benar memahami kultur dan struktur sosial di masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

1 hari lalu

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

TPNPB-OPM mengaku bertanggung jawab atas pembakaran SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya pada Rabu lalu,

Baca Selengkapnya

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

2 hari lalu

Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman

Kapolres Paniai mengatakan, warga kampung Bibida yang sempat mengungsi saat baku tembak OPM dan TNI, sudah pulang ke rumah.

Baca Selengkapnya

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

2 hari lalu

Usai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman

Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.

Baca Selengkapnya