Kapal Perang Awasi Blok Ambalat

Reporter

Editor

Rabu, 5 November 2008 11:32 WIB

TEMPO Interaktif , Balikpapan: Sebanyak lima Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) secara rutin mengawasi kawasan Blok Ambalat di Nunukan Kalimantan Timur. Keberadaan kapal perang tersebut untuk mengamankan kawasan perbatasan antara Indonesia dengan Malaysia di wilayah Kalimantan.


"Ada lima KRI operasi di kawasan itu. KRI Yos Sudarso yang memimpin," kata Komandan Gugur Tempur Laut Armada RI Kawasan Timur, Laksamana Pertama RJ Harahap, Rabu (5/11).

Keberadaan lima KRI ini, kata Harahap sehubungan operasi terpadu Balat Sakti dengan dukungan kekuatan armada laut dan udara Markas Besar TNI. Menurutnya, pelaksanaan operasi ini rutin dilakukan untuk pengamanan kawasan perbatasan dari ancaman musuh.

"Rutin dilakukan dan tidak ada yang istimewa," tuturnya.

Komandan Pangkalan Laut Balikpapan, Letnan Kolonel (Laut) Ahmad Herry mengatakan, Operasi Balat Sakti rencananya dilakukan pada pertengahan bulan ini. TNI akan mengerahkan sejumlah armada laut serta pesawat tempurnya. Inti operasi tersebut nanti sehubungan pengamanan Pulau Karang Unarang sebagai lokasi berdirinya mercu suar milik Indonesia.

"Pulau ini merupakan pulau terluar Indonesia berada di Kalimantan. Artinya batas wilayah Indonesia terhitung 12 mill dari pulau ini," tuturnya.

Menurut Herry, TNI harus menunjukan eksistensi keberadaan Pulau Karang Unarang sebagai pulau terluar Indonesia kepada Malaysia. Pasalnya, kawasan tersebut diyakini memendam kekayaan sumber daya alam (SDA) minyak dan gas. "Kawasan ini pusatnya, sehingga kami mati-matian mempertahankan," ujarnya.

Karenanya, Herry telah menugaskan Pasukan Katak dan Marinir untuk pengamanan Pulau Karang Unarang. Terdapat 15 personil AL yang bertugas mengawasi keberadaan. "Mereka bertugas serta melaporkan pergerakan negara tetangga," ujarnya.

Pulau Karang Unarang berada dalam kawasan Kabupaten Nunukan dengan luas hanya 100 meter persegi. Pemerintah Indonesia pada 2005 lalu telah membangun mercu suar sebagai tanda pulau terluar.


SG Wibisono

Berita terkait

Pesawat Malaysia Bermanuver, Ryamizard: Saya Sudah Telepon  

28 Juni 2016

Pesawat Malaysia Bermanuver, Ryamizard: Saya Sudah Telepon  

Ryamizard menuturkan berteman baik dengan Datuk Seri Hishammuddin Hussein.

Baca Selengkapnya

Pesawat Malaysia Dicegat TNI, Ini Reaksi Pemerintah Malaysia  

27 Juni 2016

Pesawat Malaysia Dicegat TNI, Ini Reaksi Pemerintah Malaysia  

Menteri Pertahanan Malaysia mengaku pesawat Malaysia sudah biasa terbang di daerah yang berbatasan dengan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkait Ambalat, Menteri Tedjo Kirim Nota Protes ke Malaysia  

29 Juni 2015

Terkait Ambalat, Menteri Tedjo Kirim Nota Protes ke Malaysia  

Hingga pertengahan tahun ini, sudah sembilan kali pesawat tempur milik militer Malaysia diduga masuk wilayah udara Indonesia tanpa izin.

Baca Selengkapnya

Kirim Nota Protes Ambalat, Menlu Retno Tunggu Panglima TNI

23 Juni 2015

Kirim Nota Protes Ambalat, Menlu Retno Tunggu Panglima TNI

Menteri Retno mengatakan, jika dari koordinat itu terlihat terjadi pelanggaran, Indonesia akan mengirimkan nota protes.

Baca Selengkapnya

Menyusup ke Blok Ambalat, Malaysia Akan Ditegur Moeldoko

15 Juni 2015

Menyusup ke Blok Ambalat, Malaysia Akan Ditegur Moeldoko

Menurut Moeldoko, petinggi militer Malaysia setingkat panglima sudah sepakat tidak memasuki kawasan Ambalat.

Baca Selengkapnya

Rawan Disusupi Malaysia, JK Minta Blok Ambalat Dijaga Ketat  

15 Juni 2015

Rawan Disusupi Malaysia, JK Minta Blok Ambalat Dijaga Ketat  

Menurut Kalla, TNI dari berbagai angkatan harus siaga menjaga kedaulatan wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia itu.

Baca Selengkapnya

Enam Kapal Perang TNI Angkatan Laut Siaga di Ambalat

2 Juni 2009

Enam Kapal Perang TNI Angkatan Laut Siaga di Ambalat

Komandan Pangkalan Angkatan Laut Nunukan, Letkol Laut (P) Djatmoko mengatakan, dengan ditariknya KRI Hasanuddin dan digantikan dua kapal perang lain, artinya ada enam kapal perang Indonesia yang beroperasi di Ambalat.

Baca Selengkapnya