Kemensos dan Dukcapil Benahi Akurasi Data KPM

Selasa, 9 Maret 2021 11:13 WIB

Warga penerima penyaluran program bantuan sosial tunai (BST), salah satu program dari Kementerian Sosial.

INFO NASIONAL - Tingkat akurasi data menjadi kunci keberhasilan penyaluran program bantuan sosial tunai (BST). Program dari Kementerian Sosial ini ditargetkan kepada 10 juta keluarga penerima manfaat (KPM) pada 2021.

Menteri Sosial Tri Rismaharini sangat mencermati terkait akurasi data KPM penerima BST karena ingin penyaluran BST berjalan efektif dan tepat sasaran. "Efektivitas program BST ini menjadi perhatian utama," ujar Direktur Jenderal Penanganan Fakir Miskin Kemensos Asep Sasa Purnama, Minggu, 7 Maret 2021.

Agar penyaluran BST berjalan efektif dan tepat sasaran, Risma menggandeng Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri untuk menyamakan data penerima KPM dengan nomor induk kependudukan (NIK).

Peran Ditjen Dukcapil membantu dalam melakukan validasi data. Sebab, masih ada KPM yang tidak memiliki NIK hingga saat ini. NIK pada KTP menjadi salah satu syarat agar KPM bisa menerima BST senilai Rp 300 ribu.

Selama ini, KPM yang tidak dapat menunjukkan NIK tetap bisa mendapatkan BST. Namun, KPM harus berdomisili di desa tersebut dan menulis alamat lengkapnya.
"Jika ada yang belum punya e-KTP langsung dilakukan perekaman," kata Asep Sasa.

Rencananya, Mensos Risma bersama Ditjen Dukcapil akan bersama-sama turun langsung memantau penyaluran BST ke beberapa daerah seperti lokasi Suku Anak Dalam di Jambi dan Papua.

Dengan penyamaan data dengan Dukcapil, diharapkan akan mempermudah proses evaluasi dari sejumlah pihak lain yakni himpunan bank negara (Himbara), PT Pos Indonesia (Persero), KPK, Jaksa Agung, BPKP, Bappenas, Kemenko PMK, Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Ketua Satgas BST PT Pos Indonesia (Persero) Haris Husen juga mengapresiasi peran Kemensos untuk memadankan data penerima KPM dengan Dukcapil melalui NIK. "Kami mendukung penuh upaya ibu Menteri untuk segera melakukan perbaikan data yang bisa dipertanggungjawabkan, " katanya.

Pada kesempatan itu, Asep Sasa memuji peran PT Pos Indonesia (Persero) yang selalu proaktif memperbarui data penerima bantuan sosial tunai (BST) dengan menyambangi langsung ke KPM. Verifikasi data menjadi sangat penting untuk menyukseskan program ini."Kami apresiasi Pos Indonesia. Penyaluran BST juga berjalan baik pada 2020. Realisasinya 97 persen lebih," katanya.

Pos Indonesia mendapatkan mandat dari Pemerintah untuk menyalurkan BST ke KPM di seluruh wilayah Indonesia. Pada 2020, penyaluran BST dilakukan di seluruh wilayah Indonesia, kecuali Jabodetabek. Sebab, wilayah tersebut mendapatkan bantuan sembako dari presiden.

Karena situasi pandemi Covid-19 masih berlanjut, Presiden Joko Widodo memutuskan program BST kembali dilanjutkan hingga April 2021. Dengan target penerima juga bertambah menjadi 10 juta KPM. Nilai indeks bantuannya tetap sama, yakni Rp300 ribu per KPM per bulan."Anggaran yang disiapkan untuk menyukseskan program BST ini sekitar Rp 12 triliun," kata Asep Sasa.

Asep Sasa berharap, BST bisa meringankan beban para KPM di tengah pandemi ini, khususnya kelompok miskin dan rentan, sehingga mereka bisa memenuhi kebutuhan dasar.(*)

Berita terkait

Tri Rismaharini Sigap Tanggapi Masalah Sosial di Kecamatan Lewa dan Letis

12 jam lalu

Tri Rismaharini Sigap Tanggapi Masalah Sosial di Kecamatan Lewa dan Letis

Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini, lakukan kunjungan kerja ke RSUD Umbu Rara Meha dan Puskesma Lewa, di Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur

Baca Selengkapnya

Kemensos Berikan Instalasi Pengolahan Air Terpadu untuk Memenuhi Kebutuhan Air Masyarakat Desa Pambotanjara

13 jam lalu

Kemensos Berikan Instalasi Pengolahan Air Terpadu untuk Memenuhi Kebutuhan Air Masyarakat Desa Pambotanjara

Salah satu warga Desa Pambotanjara, dengan langkah pasti, masuk ke area instalasi pengolahan air terpadu, pemberian Kementerian Sosial untuk membantu pemenuhan air bersih masyarakat.

Baca Selengkapnya

Kemensos Lakukan Asesmen Biopsikososial Terhadap 284 ODGJ

20 jam lalu

Kemensos Lakukan Asesmen Biopsikososial Terhadap 284 ODGJ

Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sumba Timur, untuk memastikan penanganan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)

Baca Selengkapnya

PUPR, Kemensos dan Kemenhub Rekrut 84 Ribu CASN Tahun Ini, Simak Formasinya

9 hari lalu

PUPR, Kemensos dan Kemenhub Rekrut 84 Ribu CASN Tahun Ini, Simak Formasinya

Jumlah CASN yang direkrut terdiri atas 690 ribu PNS dan 1,6 juta untuk formasi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).

Baca Selengkapnya

Kata Anggota DPRD soal Dinas Dukcapil DKI Jakarta akan Hapus NIK Nonaktif

10 hari lalu

Kata Anggota DPRD soal Dinas Dukcapil DKI Jakarta akan Hapus NIK Nonaktif

Dukcapil DKI Jakarta telah mengumumkan bahwa sebanyak 92.432 NIK akan dinonaktifkan karena berbagai faktor.

Baca Selengkapnya

Butuh Banyak Sumber Daya di Bidang Teknis, Kemensos Buka 40.839 Formasi ASN

12 hari lalu

Butuh Banyak Sumber Daya di Bidang Teknis, Kemensos Buka 40.839 Formasi ASN

Usulan Kemensos itu disetujui oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB), Abdullah Azwar Anas.

Baca Selengkapnya

Dukcapil DKI Jakarta Akan Nonaktifkan 92. 493 NIK Warga, Begini Cara Cek Status NIK Anda

13 hari lalu

Dukcapil DKI Jakarta Akan Nonaktifkan 92. 493 NIK Warga, Begini Cara Cek Status NIK Anda

Kepala Dinas Dukcapil DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri pekan ini

Baca Selengkapnya

Mensos Risma dan Dubes Mohamad Oemar Berlebaran di KBRI Paris

19 hari lalu

Mensos Risma dan Dubes Mohamad Oemar Berlebaran di KBRI Paris

Lebaran di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Paris tahun ini dihadiri sedikitnya 150 orang Diaspora dan Warga Bangsa yang kuliah maupun bekerja dan tinggal di sekitaran Perancis.

Baca Selengkapnya

Mensos Jelaskan Program Pena kepada Direktur OECD

20 hari lalu

Mensos Jelaskan Program Pena kepada Direktur OECD

Direktur OECD membuka peluang program Pena dapat menjadi contoh untuk negara anggota lainnya.

Baca Selengkapnya

Jumlah Pendatang Baru ke Jakarta Diperkirakan Turun Usai Lebaran 2024

20 hari lalu

Jumlah Pendatang Baru ke Jakarta Diperkirakan Turun Usai Lebaran 2024

Jumlah pendatang baru ke Jakarta diperkirakan akan turun usai Lebaran 2024 dibanding tahun-tahun sebelumnya. Apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya