Pemerintah Diminta Tak Diam Soal Konflik Partai Demokrat

Reporter

Egi Adyatama

Senin, 8 Maret 2021 05:10 WIB

Akademisi Bivitri Susanti, (tengah) memberikan pemaparan terkait penahanan Robertus Robet oleh polisi di Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Jakarta, Kamis, 7 Maret 2019. TEMPO/Faisal Akbar

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Bidang Akademik dan Penelitian di Sekolah Tinggi Hukum (STH) Indonesia Jentera, Bivitri Susanti, mengatakan pemerintah seharusnya tak tinggal diam dalam menanggapi konflik kepengurusan Partai Demokrat.

Ia menegaskan pemerintah punya tanggung jawab untuk menjaga demokrasi tetap berjalan. "Tak tepat dikatakan bahwa ini urusan internal partai demokrat. Buat saya negara harus menjalankan tanggung jawabnya untuk menjaga demokrasi," kata Bivitri dalam diskusi daring, Ahad, 7 Maret 2021.

Bivitri mengingatkan bahwa dalam Kongres Luar Biasa atau KLB Demokrat yang terpilih menjadi ketua umum adalah Moeldoko yang merupakan Kepala Staf Kepresidenan. Hal ini menegaskan Moeldoko adalah bagian dari negara dan secara langsung berada di bawah Presiden Jokowi.

Padahal, selama ini Demokrat tak bergabung dengan koalisi partai pemerintah. Hal ini, kata Bivitri, memungkinkan semakin kecilnya oposisi dalam demokrasi. Padahal oposisi memegang peran penting dalam berdemokrasi sebagai pengkritik utama kebijakan pemerintah.

"Tak ada kekuatan penyeimbang, sehingga kekuatan berjalan tanpa kontrol. Dan ini sudah terjadi kan. Revisi UU KPK, UU Minerba, UU Cipta Kerja, pilkada di masa pandemi yang dipaksakan," kata Bivitri.

Advertising
Advertising

Bivitri menegaskan pemerintah tak bisa berlindung di balik alasan bahwa konflik internal Partai Demokrat ini serupa dengan konflik Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pada era pemerintahan Megawati Soekarnoputri dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Saat itu, Bivitri mengatakan konflik tak melibatkan pihak luar.

"Beda. Ini orang luar tiba-tiba masuk. Jadi secara konstitusional keliatan juga kerangka berpikirnya yang sudah di luar batas," kata Bivitri ihwal peristiwa KLB Demokrat.

Baca juga: KLB Demokrat: Menguji Sikap Pemerintahan Jokowi

Berita terkait

Perjalanan Ubah Regulasi Masa Jabatan Kepala Desa di UU Desa, Setelah Unjuk Rasa Menjelang Pemilu 2024

22 menit lalu

Perjalanan Ubah Regulasi Masa Jabatan Kepala Desa di UU Desa, Setelah Unjuk Rasa Menjelang Pemilu 2024

Masa jabatan kepala desa akhirnya diperpanjang dari 6 tahun menjadi 8 tahun. Beleid gres itu tertuang dalam UU Desa yang diteken Jokowi.

Baca Selengkapnya

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

1 jam lalu

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Prabowo ingin menjaga silaturahmi kebangsaan dan menjadi teladan lewat presidential club.

Baca Selengkapnya

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

8 jam lalu

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

Menurut Jokowi, berbagai masukan tentang susunan kabinet mendatang itu boleh diberikan jika Prabowo meminta.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

9 jam lalu

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal kelanjutan rencana pemerintah memberi insentif untuk mobil hybrid.

Baca Selengkapnya

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

10 jam lalu

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

Nadiem mengatakan, semua keberhasilan gerakan Merdeka Belajar selama ini berkat dukungan dan arahan dari Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

10 jam lalu

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

Presiden Jokowi menyebut Indonesia memiliki peluang pasar yang besar untuk mengembangkan ekosistem kendaraan motor listrik. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

11 jam lalu

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

Jokowi merespons positif wacana Presidential Club yang digagas Presiden terpilih Prabowo Subianto

Baca Selengkapnya

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

11 jam lalu

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

Jokowi menegaskan susunan kabinet pada pemerintahan mendatang merupakan hak prerogatif Presiden Terpilih dalam hal ini Prabowo

Baca Selengkapnya

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

12 jam lalu

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

Kementerian PUPR bakal merelokasi merelokasi warga terdampak erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

12 jam lalu

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

Prabowo disebut akan membentuk Presidential Club yang menjadi wadah pertemuan mantan presiden.

Baca Selengkapnya