Gatot Nurmantyo Pernah Ditawari Kudeta AHY dari Ketum Demokrat

Minggu, 7 Maret 2021 19:09 WIB

Mantan Panglima TNI, Gatot Nurmantyo ikut menjadi pembicara dalam Kampanye Capres 02, Prabowo Subianto di Surabaya, 12 April 2019. Video Live Streaming/Facebook Prabowo Subianto

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Panglima Tentara Nasional Indonesia Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo mengaku juga pernah ditawari mengambil alih Partai Demokrat dengan melengserkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dari kursi ketua umum. Cerita ini dia sampaikan saat diwawancarai dalam podcast Bang Arief.

Potongan wawancawa ihwal tawaran mengambil alih Demokrat itu dia unggah di akun Instagram pribadinya, @nurmantyo_gatot. Gatot mengatakan, ia pernah didatangi oleh orang yang menyebutnya juga digadang-gadang menjadi Ketua Umum Demokrat.

"Banyak yang bertanya kepada saya, Bapak juga digadang-gadang menjadi (Ketum Demokrat). Saya bilang, siapa sih yang enggak mau partai dengan (suara) delapan persen, kalau enggak salah kan. Besar, pernah presiden segala macam," kata Gatot dalam video di akun Instagram, dikutip Ahad, 7 Maret 2021.

Gatot mengatakan ia kemudian bertanya bagaimana proses menjadi Ketua Umum Demokrat. Menurut Gatot, ia mendapat jawaban bahwa prosesnya adalah dengan melakukan kongres luar biasa dan mengganti Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) terlebih dulu.

"Mosi tidak percaya nanti AHY turun. Setelah AHY turun baru terjadi pemilihan," kata Gatot.

Advertising
Advertising

Gatot bercerita, ia langsung menolak jika prosesnya dengan menurunkan AHY. Dia mengingat jasa Susilo Bambang Yudhoyono, ayah AHY, dalam kariernya di militer.

Menurut Gatot, ketika menjabat presiden keenam, SBY tentu mengetahui setiap jenjang kariernya sebagai tentara, misalnya ketika naik bintang tiga dan menjadi Panglima Komando Strategis TNI Angkatan Darat.

Saat menjabat Pangkostrad, kata Gatot, ia dipanggil Presiden SBY ke Istana. SBY mengatakan bakal mengangkatnya menjadi Kepala Staf Angkatan Darat. "Saya terima kasih atas penghargaan ini dan akan saya pertanggungjawabkan," kata Gatot menceritakan responsnya waktu itu.

SBY, ujarnya, hanya berpesan agar Gatot profesional serta mencintai prajurit dan keluarganya dengan segenap hati dan pikiran. "Beliau tidak nitip apa-apa, tidak pesan lain-lainnya lagi."

Gatot mengatakan ia dibesarkan oleh dua presiden, yakni Presiden SBY dan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Gatot mengaku tak bisa mencongkel anak dari orang yang pernah berjasa kepadanya demi meraih kekuasaan yang lebih besar lagi.

Gatot juga mengaku ingin mewariskan nilai-nilai yang baik kepada anak-anaknya sendiri. Dia tak ingin dianggap tak beradab kepada orang yang pernah berjasa. "Saya terima kasih, tetapi moral etika saya tidak bisa menerima itu," ujar Gatot.

Dalam video Gatot Nurmantyo, tertulis keterangan bahwa wawancara dilakukan sebelum Kongres Luar Biasa atau KLB Demokrat di Deli Serdang, Sumatera Utara, yang menetapkan Kepala Staf Kepresidenan Jenderal (Purn) Moeldoko sebagai ketua umum.

Baca juga: AHY Sebut Moeldoko Musuh Bersama di Depan Para Ketua DPD Demokrat

BUDIARTI UTAMI PUTRI

Berita terkait

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

1 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Demokrat Bilang Prabowo Sedang Mendesain Struktur Kabinet, Sebut Ada Rencana Pemisahan Kementerian

2 jam lalu

Demokrat Bilang Prabowo Sedang Mendesain Struktur Kabinet, Sebut Ada Rencana Pemisahan Kementerian

Partai Demokrat sedang menyiapkan kadernya untuk menjadi menteri di kabinet Prabowo.

Baca Selengkapnya

AHY Tinjau Lahan untuk Relokasi Pengungsi Erupsi Gunung Ruang, Pastikan Administrasi Tak Bermasalah

4 jam lalu

AHY Tinjau Lahan untuk Relokasi Pengungsi Erupsi Gunung Ruang, Pastikan Administrasi Tak Bermasalah

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY berangkat ke Bandara Gorontalo, Sulawesi Utara pada Ahad dini hari, 5 Mei 2024. AHY akan mengunjungi calon lahan relokasi warga pengungsi yang terdampak semburan abu vulkanik Gunung Ruang, Tagulandang, Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

5 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Demokrat Wanti-wanti Jangan Ada Partai di Pemerintahan Prabowo tapi Terasa Oposisi

6 jam lalu

Demokrat Wanti-wanti Jangan Ada Partai di Pemerintahan Prabowo tapi Terasa Oposisi

Demokrat mewanti-wanti agar tak ada partai di pemerintahan rasa oposisi.

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

7 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

17 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

18 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

18 jam lalu

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

Partai Demokrat menyoroti mimpi SBY setahun lalu yang serupa dengan keinginan Prabowo membuat presidential club.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

19 jam lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya