Jangan Pamerkan Sertifikat Vaksinasi Covid-19 Ke Media Sosial, Bisa Gawat

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 6 Maret 2021 12:29 WIB

Petugas medis menyuntikkan vaksin COVID-19 Sinovac pada seorang pekerja transportasi melalui layanan lantatur (drive-thru) di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) di Nusa Dua, Bali, Ahad, 28 Februari 2021. Vaksinasi massal ini gratis bagi para pekerja wisata dan transportasi. Johannes P. Christo

TEMPO.CO, Jakarta - Sejak diberlakukannya penerapan program vaksinasi Covid-19 pada bulan lalu, masyarakat yang telah melakukan vaksinasi Covid-19 akan memproleh sertifikat vaksinasi Covid-19 sebagai penanda telah melaksanakan vaksinanasi tersebut.

Namun banyak beredar di media sosial foto-foto yang memperlihatkan sertifikat miliknya tersebut di berbagai akun media sosial. Seperti yang dilakukan oleh pemilik akun twitter @nauljamm terlihat ia sedang mengunggah foto sertifikat vaksin miliknya. Pada 25 februari 2021. Yang mengatakan bahwa setelah ia melakukan vaksin ia pun mendapat sertifikat.

“Kalau suda vaksin Covid-19 dapat sertifikat”. Ungkapnya sambil menunjukkan foto sertifikat miliknya.

Tidak hanya itu pemilik akkun twitter @bbeomah terlihat juga melakukan hal yang sama yaitu mengunggah foto sertifikat vaksin miliknya di akun twitternya.

Baca: Penerima Vaksin Covid-19 Diusulkan Dapat e-Sertifikat Untuk Syarat Perjalanan

“Baru tau kalau habis vaksin dapat sertifikat”. Tulisnya sambil mengunggah foto sertifikat vaksin miliknya.

Advertising
Advertising

Hal yang sama juga dilakukan oleh pemilik akun twitter @sichandz yang terlihat mengunggah foto sertifikat vaksin miliknya.

“Malam-malam dapat SMS sertifikat vaksin, ah..jadi keingat kemaren habis vaksin langsung jadi sleeping princess” ungkapnya sembari mengunggah foto sertifikat vaksin miliknya tersebut.

Menanggapi maraknya unggahan foto-foto yang menunjukkan hasil sertifikat vaksin di berbagai media sosial tersebut Menkominfo Johnny G. Plate menghimbau kepada masyarakat yang telah melakukan vaksinasi Covid-19 agar tidak mengunggah foto sertifikat vaksin tersebut baik secara personal maupun dalam lingaran pertemanan.

Hal itu sebabkan karena dalam sertifikat vaksin tersebut tercantum data pribadi pemilik sertifikat seperti nama lengkap, tanggal lahir, dan nomor induk kependudukan.

“Ini terkait privasi data,” kata Johnny G. Plate kepada Antara. “Jangan membagikan gambar sertivikat vaksinasi atau tiket vaksinasi yanng mengandung kode QR.”

Ia juga menjelaskan bahwa setiap orang yang sudah disuntik vaksin Covid-19 akan memproleh sertifikat. Tanda vaksinasi tersebut diberikan dua kali pertama berbentuk fisik yang di berikan ditempat vaksinasi dan yang kedua kartu vaksin yang sama seperti kartu vaksin yang biasa diterima bayi, belita, dan anak-anak. Setelah divaksin mereka mendapat kartu vaksin atau biasa dikenal “kartu kuning”.

Namau dalam sertifikat tersebut ada perbedaan data yang tertera dalam sertifikat covid-19 dengan kartu vaksinasi yanag selama ini di gunakan. Dalam sertifikat vaksinasi Covid-19 tercantum nama lengkap, tanggal lahir, dan nomor induk kependudukan . itu sebabnya tidak boleh dipublikasikan melalui media apapun.

Jika data-data dalam sertifikat vaksinasi Covid-19 ini dirangkai, maka dapat digunakan untuk mengidentifikasi individu. Sudah banyak kasus penipuan atau pembobolan rekening bank dengan mengetahui nomor induk kependudukan atau NIK, kemudian menelusuri informasi pribadi calon korban.

"Informasi dalam sertifikat vaksinasi Covid-19 beserta riwayat kesehatan itu adalah data pribadi. Jangan dipublikasikan," kata Johnny. Peringatan ini juga berlaku untuk hasil tes kesehatan, seperti swab antigen, rekam medis, dan lainnya.

Berita terkait

Seputar Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

17 jam lalu

Seputar Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

Jokowi mengharapkan pembukaan Indonesia Digital Test House (IDTH) di BBPPT dapat memperkuat ekosistem digital lokal. Berikut hal-hal seputar IDTH.

Baca Selengkapnya

Fenomena Flexing Mahasiswa KIP Kuliah di Media Sosial, Ini Kata Dosen Unair

22 jam lalu

Fenomena Flexing Mahasiswa KIP Kuliah di Media Sosial, Ini Kata Dosen Unair

Banyak yang mempertanyakan kelayakan mahasiswa tersebut sebagai penerima bantuan biaya KIP Kuliah.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

2 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

2 hari lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

4 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Marselino Ferdinan Dihujat Netizen Usai Timnas Indonesia U-23 Kalah Lawan Irak di Piala Asia U-23 2024

4 hari lalu

Marselino Ferdinan Dihujat Netizen Usai Timnas Indonesia U-23 Kalah Lawan Irak di Piala Asia U-23 2024

Marselino Ferdinan menjadi sorotan di media sosial usai timnas Indonesia u-23 dikalahkan Irak 1-2 di perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

4 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

4 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

4 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

4 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya