Mutasi Covid-19 Lebih Menular, Epidemolog: Respon Pemerintah Harus Lebih Serius

Reporter

Egi Adyatama

Jumat, 5 Maret 2021 13:45 WIB

Petugas kesehatan menyuntikan vaksin Covid-19 AstraZeneca untuk warga Ribeirinhos atau penghuni sungai di Manacapuru, negara bagian Amazonas, Brazil, 1 Februari 2021. Brazil kini tengah menghadapi lonjakan mematikan yang didorong oleh varian baru virus Covid-19 Brazil. REUTERS/Bruno Kelly

TEMPO.CO, Jakarta - Epidemolog dari Griffith University Dicky Budiman, mengingatkan bahwa mutasi Covid-19, yakni Sars-Cov-2 B117, dapat lebih berbahaya. Kemampuan strain baru Covid-19 itu terbukti dapat lebih menular dan mematikan.

"Pemerintah Inggris pada 22 Januari sudah mengeluarkan bahwa ini 30-40 persen lebih mematikan," kata Dicky saat dihubungi Tempo, Jumat, 5 Maret 2021.

Dicky mengatakan bila bicara dalam pemahaman epidemiologi, hal ini berarti akan lebih banyak kasus, lebih banyak orang terinfeksi, lebih banyak kasus baik ringan sampai berat, dan bisa menginfeksi semua kelompok usia.

"Dan juga artinya lebih banyak kematian. Karena apa, karena lebih cepat menular itu," kata Dicky.

Dicky menyebut hal ini juga berarti respon pemerintah harus sangat berlipat secara kualitas dan kuantitas. Ia mencontohkan Australia yang berhasil mengendalikan pandemi Covid-19. Kasus B117 di Australia, kata Dicky, terjadi pada seorang petugas kebersihan di tempat karantina. Meski Covid-19 lebih terkendali di sana, namun Dicky mengatakah pemerintah Australia menganggap serius adanya temuan ini.

Advertising
Advertising

Saat menemukan terdapat kasus mutasi Covid-19, pemerintah Australia langsung melakukan lockdown 3 hari di sekitar lokasi temuan, dan melakukan testing dan tracing yang masif. Sebanyak 19.125 orang dites dan 120 di antaranya dikarantina. Hasilnya, 7 orang ditemukan terpapar B117. "Ini yang dicontohkan oleh negara yang berhasil. Sehingga saat ini tak ada kasus. Makanya kita (kalau ingin) klaim kasus di Indonesia ini aman, ya harus begitu dulu. Kalau enggak itu namanya klaim tidak berdasar argumentasi," kata Dicky.

Baca: TKI dari Arab Diduga Pembawa Varian Baru Covid-19 B117 Kini Dirawat di Karawang

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

17 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

3 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

3 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

3 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

9 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

9 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

10 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

14 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya