SBY Disebut Tak Berkeringat Dirikan Partai, Demokrat: Ini Manipulasi Sejarah
Reporter
Budiarti Utami Putri
Editor
Aditya Budiman
Sabtu, 27 Februari 2021 10:42 WIB
Di antara deklarator itu, kata Herzaky, bahkan ada nama staf pribadi SBY. Setelah partai terbentuk, Ani Yudhoyono, istri SBY, juga didapuk menjadi wakil ketua umum. Herzaky mengatakan hal-hal tersebut demi meyakinkan dan menjadi representasi SBY di Demokrat.
"Ini kenyataan sejarah yang tidak bisa dipungkiri, kalau dibilang tidak ada keringat Pak SBY mendirikan partai, itu ketahuan orang yang tidak paham sejarah," ujar Herzaky.
Menurut Herzaky, SBY sendiri tak pernah mengklaim berdirinya Demokrat sebagai perjuangannya sendiri. Namun ia mengaku heran jika kini banyak deklarator atau pendiri partai yang merasa lebih besar dan berjasa mendirikan partai. Herzaky mengatakan Demokrat memang didirikan untuk menjadi kendaraan politik mendorong SBY menjadi calon presiden.
"Publik memilih Demokrat karena ingin Pak SBY punya kendaraan politik. Realita politik menyebutkan kalau tidak ada figur Pak SBY orang enggak akan memilih Partai Demokrat, enggak segitu angkanya," kata Herzaky.
Herzaky juga membantah Demokrat disebut sebagai partai kerajaan oleh Yus Sudarso. Ia mengatakan, sepanjang 19 tahun berdiri, Demokrat telah menggelar lima kali kongres dan menunjuk lima ketua umum berbeda. Menurut Herzaky, hal ini menunjukkan adanya proses demokrasi di Demokrat.
"Kalau bicara mengenai partai kerajaan atau partai dinasti sepertinya tuduhannya tidak pas dialamatkan ke kami," ujar Herzaky.
Yus Sudarso sebelumnya menyebut Demokrat sebagai partai kerajaan dan menuding tak ada keringat SBY mendirikan partai. Hal itu dia lontarkan setelah mengetahui pemecatan dirinya oleh partai. Demokrat memberhentikan Yus, bersama lima orang lainnya, yang dinilai terbukti menjadi pelaku gerakan pengambilalihan kepemimpinan partai untuk mendongkel Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dari kursi ketua umum.
Yus mengatakan bahwa Demokrat adalah partai yang terbentuk dari bawah. "Betapa beratnya satu partai bisa lolos verifikasi itu adalah perjuangan keringat dan darah kader Demokrat seluruh Indonesia pada saat itu, tidak ada keringat Pak SBY pada saat itu," ucapnya.
BUDIARTI UTAMI PUTRI
