Busyro Muqoddas: Ada 7 Kali Upaya Penyerangan terhadap Novel Baswedan

Jumat, 26 Februari 2021 06:24 WIB

Busryo Muqoddas, Wakil Ketua KPK. ANTARA/Jessica Helena Wuysang

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Busyro Muqoddas menyebut setidaknya ada tujuh kali upaya penyerangan terhadap penyidik KPK Novel Baswedan. Busyro mengatakan kejadian itu mencakup sebelum, selama, dan sesudah dirinya memimpin lembaga antirasuah itu.

"Tujuh kali yang saya tahu dan saya mendengar langsung, tujuh kali upaya penyelakaan atau pembunuhan terhadap Mas Novel," kata Busyro Muqoddas dalam diskusi bertajuk "Kapolri Baru: Membaca Potensi Cicak Vs Buaya dan Tindak Lanjut Pengungkapan Aktor Intelektual Penyerangan Novel Baswedan", Kamis, 25 Februari 2021.

Busyro mengatakan upaya-upaya mencelakai Novel itu sebelumnya selalu gagal, hingga akhirnya berhasil pada 11 April 2017 lalu. Novel diserang dengan disiram air keras oleh orang tak dikenal hingga kedua matanya rusak.

Busyro mengatakan fenomena serangan terhadap Novel tak dapat dilepaskan dari kejadian lain serangan terhadap KPK. Pertama, kata dia, yakni peristiwa 5 Oktober 2012 ketika KPK diserbu oleh sejumlah orang yang diduga aparat Kepolisian.

Namun kata Busyro, Kepala Kepolisian RI saat itu, Jenderal Sutarman, bersikap kooperatif. Sutarman dan pimpinan KPK kemudian melapor kepada Susilo Bambang Yudhoyono yang saat itu menjadi Presiden.

Baca: Busyro Muqoddas Sebut Negara Bergerak ke Neo Otoritarianisme

Advertising
Advertising

Menurut Busyro, SBY menyatakan sikap tegas dengan meminta dihentikannya gerakan-gerakan menyerang KPK, termasuk revisi Undang-undang KPK yang gencar dilakukan Dewan Perwakilan Rakyat. Kendati, kata dia, para pelaku penyerangan terhadap KPK maupun terhadap Novel tak pernah ditangkap.

Busyro pun menilai upaya percobaan pembunuhan terhadap Novel harus dimaknai sebagai upaya politik melemahkan KPK. "Jadi tidak bisa dipisahkan antara person Mas Novel dengan lembaga KPK, apalagi ada teman-teman penyidik yang lain yang juga mengalami terror rising," kata Busyro.

Maka dari itu, Busyro menilai kasus penyerangan terhadap Novel dan terhadap KPK adalah perkara yang kental muatan politiknya. Ia juga menganggap kasus ini tak bisa dilepaskan dari aspek historis Cicak vs Buaya jilid I dan II.

Berikutnya, Busyro menyebut kasus ini tak bisa dilepaskan dari upaya pelumpuhan KPK melalui revisi undang-undang yang terjadi sejak zaman Presiden SBY. Meski waktu itu, ujarnya, SBY menghentikan revisi UU KPK lantaran desakan masyarakat sipil.

Busyro meyakini saat ini pun ada kekuatan politik yang berkepentingan terhadap pengungkapan kasus penyerangan Novel Baswedan. Kendati begitu, Busyro berharap Kepala Kepolisian RI Jenderal Listyo Sigit Prabowo dapat membongkar kasus tersebut. "Bukan saja aktor intelektualisnya tetapi di balik itu apa sesungguhnya," ujar Ketua PP Muhammadiyah ini.

Novel Baswedan pun menyampaikan harapan senada kepada Listyo Sigit. Ia meminta Kapolri mengusut lebih jauh kasus penyerangan terhadap dirinya. Kendati sudah ada dua pelaku yang dipidana, Novel menilai masih ada kejanggalan-kejanggalan dalam proses hukum yang berlangsung.

BUDIARTI UTAMI PUTRI

Berita terkait

Korban Begal hingga Jari Putus Direkrut Kapolri Jadi Casis Bintara Polri, Satrio: Saya Ingin Memberantas Kejahatan

16 jam lalu

Korban Begal hingga Jari Putus Direkrut Kapolri Jadi Casis Bintara Polri, Satrio: Saya Ingin Memberantas Kejahatan

Casis bintara Polri Satrio Mukhti berharap, tidak ada korban begal lain seperti dirinya.

Baca Selengkapnya

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

1 hari lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Kapolri Rekrut Casis Bintara yang Jarinya Putus karena Dibegal

1 hari lalu

Kapolri Rekrut Casis Bintara yang Jarinya Putus karena Dibegal

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merekrut Satrio Mukhti calon siswa (casis) Bintara Polri yang jarinya putus karena dibegal

Baca Selengkapnya

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

1 hari lalu

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

Bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean disebut butuh waktu untuk beristirahat usai dilaporkan ke KPK

Baca Selengkapnya

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

1 hari lalu

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

KPK menjadwalkan pemanggilan Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Rahmady Effendy Hutahaean, untuk memberikan klarifikasi soal kejanggalan LHKPN

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

1 hari lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

1 hari lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

1 hari lalu

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

Margaret Christina Yudhi Handayani Rampalodji, istri bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean menjelaskan asal-usul Rp 7 miliar.

Baca Selengkapnya

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

1 hari lalu

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

Penyitaan rumah dalam dugaan kasus korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka. Apa landasan penyitaan aset tersangka korupsi?

Baca Selengkapnya

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

1 hari lalu

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

Windy Idol dan Nayunda Nabila Nizrinah terseret dalam dugaan kasus korupsi yang berbeda hingga diperiksa KPK. Apa sangkut pautnya?

Baca Selengkapnya