Rachland Nashidik Minta Maaf dan Jelaskan Maksud Cuitan soal Makam Gus Dur

Sabtu, 20 Februari 2021 17:27 WIB

Rachland Nashidik. Twitter/@RachlanNashidik

TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Demokrat Rachland Nashidik mengaku kaget dengan somasi dari Barisan Kader Gus Dur (Barikade Gus Dur) terhadap dirinya. Barikade Gus Dur melayangkan somasi itu karena cuitan Rachland di Twitter terkait anggaran pembangunan makam Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid.

Rachland menjelaskan, cuitannya itu bersumber dari pemberitaan media massa yang tautannya ia lampirkan. Dia pun mengaku telah membaca berita terbitan 2010 itu yang berisi rencana pengembangan area makam Gus Dur oleh pemerintah.

"Saya sudah membaca ulang twit saya dan menyadari bahwa tanpa membaca berita itu netizen bisa salah mengerti," kata Rachland dalam keterangannya, Sabtu, 20 Februari 2021.

Cuitan Rachland yang disomasi ini buntut dari polemik pembangunan Museum Kepresidenan Susilo Bambang Yudhoyono yang mendapat dana hibah Rp 9 miliar dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Rachland awalnya menjelaskan serta menanggapi kritik terhadap dana hibah itu.

Baca: Barikade Gus Dur Somasi Politikus Demokrat Rachland Nashidik

Advertising
Advertising

Menurut Rachland, dana hibah tersebut murni inisiatif Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Ia kemudian membandingkan pembangunan Museum SBY dengan makam Gus Dur. "Ketiga, sebagai pembanding, Anda tahu makam Presiden Gus Dur dibangun negara?" demikian potongan cuitan yang dikritik Barikade Gus Dur.

Rachland menjelaskan, dalam berita yang ia cuitkan, tertulis bahwa pemerintah akan melengkapi kawasan makam Gus Dur dengan berbagai fasilitas, seperti tempat parkir, kamar mandi, pusat souvenir, museum, perpustakaan, pagar, bahkan perluasan dan pelebaran jalan. Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat saat itu, Agung Laksono, di dalam rapat terbatas kabinet memperkirakan anggaran akan mencapai Rp 180 miliar.

Rachland berujar, pada intinya ia ingin menyampaikan bahwa ada penghargaan negara terhadap Gus Dur sehingga fasilitas di sekitar makamnya akan dibangun demi memudahkan para peziarah. Ia mengatakan memang yang dibangun dengan uang negara bukanlah makam itu sendiri, melainkan fasilitas publiknya.

"Meski tidak juga bisa dibantah bahwa fasilitas yang melengkapi makam itu dibangun negara sebagai wujud penghormatan pada Presiden Abdurrahman Wahid. Saya memohon maaf," kata dia.

Rachland mengatakan ia menganggap diri sebagai murid Gus Dur dalam ajaran kebhinekaan dan demokrasi. Rachland mengaku dirinya termasuk anggota pengurus dari Forum Demokrasi yang dulu dipimpin Gus Dur.

Mantan aktivis ini mengatakan, hubungan personalnya dengan tokoh Nahdlatul Ulama itu juga dekat. Kata dia, Gus Dur merupakan salah satu dari beberapa senior yang menyumbang biaya pernikahannya pada 1996, selain Adnan Buyung Nasution, Rahman Tolleng, dan Sjahrir.

"Terus terang saja, mengingat kedekatan hubungan saya dengan Gus Dur, saya membayangkan, mungkin beliau akan meminta saya memberi penjelasan. Namun Gus Dur tak akan pernah mengadukan saya ke polisi, apalagi ingin melihat saya berada di balik bui," kata Rachland.

Barikade Gus Dur sebelumnya melayangkan somasi kepada Rachland karena cuitannya tersebut. Barikade Gus Dur menilai cuitan itu tendensius dan mengada-ada, sebab makam Gus Dur sepenuhnya dibiayai oleh keluarga. Barikade Gus Dur pun mendesak Rachland untuk mencabut pernyataan dan meminta maaf.

"Kami mendesak dengan tegas agar Saudara mencabut pernyataan tersebut dan menyampaikan permohonan maaf, sebelum kami melakukan tindakan hukum," demikian tertulis dalam somasi untuk Rachland Nashidik yang diperoleh Tempo dari Sekretaris Jenderal DPP Barikade Gus Dur Pasang Haro Rajagukguk.

Berita terkait

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

1 jam lalu

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

Politikus Demokrat anggap gagasan Prabowo Subianto yang ingin membentuk Presidential Club sebagai politik tingkat tinggi.

Baca Selengkapnya

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

11 jam lalu

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Prabowo ingin menjaga silaturahmi kebangsaan dan menjadi teladan lewat presidential club.

Baca Selengkapnya

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

20 jam lalu

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

Jokowi merespons positif wacana Presidential Club yang digagas Presiden terpilih Prabowo Subianto

Baca Selengkapnya

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

22 jam lalu

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

Prabowo disebut akan membentuk Presidential Club yang menjadi wadah pertemuan mantan presiden.

Baca Selengkapnya

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

1 hari lalu

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menanggapi wacana pembentukan presidential club yang disampaikan juru bicara Prabowo

Baca Selengkapnya

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

1 hari lalu

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

Menurut Ujang Komarudin, pembentukan Presidential Club oleh Prabowo Subianto harus dilihat berdasarkan kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Hari Buruh Internasional dari Masa ke Masa di Indonesia, Kapan Mulai Jadi Hari Libur Nasional?

2 hari lalu

Hari Buruh Internasional dari Masa ke Masa di Indonesia, Kapan Mulai Jadi Hari Libur Nasional?

Hari Buruh diperingati setiap tahun pada 1 Mei. Kapan pertama kali diperingati di Indonesia, kapan pula ditetapkan sebagai hari libur nasional?

Baca Selengkapnya

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

2 hari lalu

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

Pengamat menilai hubungan Jokowi dengan Megawati yang renggang membuat Jokowi dan Prabowo akan terus bersama.

Baca Selengkapnya

May Day: Sejarah Hari Buruh sampai Jadi Libur Nasional di Era Presiden SBY

3 hari lalu

May Day: Sejarah Hari Buruh sampai Jadi Libur Nasional di Era Presiden SBY

Polri menyiapkan ribuan anggotanya di sejumlah daerah mengawal aksi buruh memperingati May Day, Rabu besok,

Baca Selengkapnya

5 Presiden Indonesia yang Juga Petinggi Partai, Tak ada Nama Jokowi

4 hari lalu

5 Presiden Indonesia yang Juga Petinggi Partai, Tak ada Nama Jokowi

Jokowi jadi satu-satunya presiden Indonesia yang dipecat dari partai, inilah 5 Presiden Indonesia yang juga menjadi petinggi partai.

Baca Selengkapnya