Polisi Bawa 26 Terduga Teroris JAD dari Sulawesi Selatan ke Jakarta

Reporter

Andita Rahma

Editor

Amirullah

Kamis, 4 Februari 2021 15:04 WIB

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigadir Jenderal Rusdi Hartono memberikan konferensi pers terkait kedatangan belasan terduga teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) dari Makassar ke Jakarta di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Kamis, 4 Februari 2021. Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 26 terduga teroris jaringan Jamaah Anshurat Daulah (JAD) tiba di Bandar Udara Soekarno Hatta, Cengkareng, Tangerang pada 4 Februari 2021 siang sekitar pukul 13.55 WIB.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigadir Jenderal Rusdi Hartono menjelaskan, puluhan terduga teroris itu terbagi atas 7 orang dari Gorontalo dan 19 orang dari Makassar.

"Untuk yang Gorontalo, kelompok ini dikenal dengan ikhwan pakuato atau merupakan kelompok JAD terafiliasi ISIS," ucap Rusdi pada Kamis, 4 Februari 2021.

Baca: Kemenkumham Sebut WN Inggris Terduga Teroris Segera Dideportasi

Kelompok Gorontalo ini, kata Rusdi, memiliki kemampuan merakit bom dan tengah merencanakan penyerangan ke markas komando Polri, rumah dinas Polri, dan rumah pejabat. Mereka juga berencana untuk merampok sejumlah toko di sana.

Advertising
Advertising

Kemudian untuk 19 orang yang dari Makassar, mereka juga merupakan anggota kelompok JAD yang terafiliasi ISIS. "Kelompok ini memiliki rencana melakukan kegiatan bom bunuh diri. Salah satu orang yang terlibat adalah keluarga pelaku teror di gereja di Filipina pada 2019 lalu. Nah, anaknya ini yang tertangkap," ucap Rusdi.

Lebih lanjut Rusdi menyatakan bahwa ke-19 terduga teroris jaringan JAD ini merupakan anggota aktif Front Pembela Islam (FPI) Makassar. "Mereka sangat aktif dalam kegiataan FPI di Makassar," kata Rusdi.

Berita terkait

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

16 jam lalu

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

Kepolisian Australia mengkonfirmasi telah menembak mati seorang remaja laki-laki, 16 tahun, karena penikaman dan tindakan bisa dikategorikan terorisme

Baca Selengkapnya

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

1 hari lalu

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

1 hari lalu

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

1 hari lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

2 hari lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

2 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

2 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

2 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

3 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

3 hari lalu

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan meningkatkan level kewaspadaan terorisme di kantor diplomatiknya di lima negara.

Baca Selengkapnya