Badaruddin: Isu Pergantian Sekjen Partai Berkarya Pembohongan Publik

Kamis, 4 Februari 2021 07:00 WIB

Sekretaris Jenderal Partai Berkarya, Badaruddin Andi Picunang. ANTARA/Nur Imansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Berkarya (Beringin Karya) membantah kabar pergantian sekretaris jenderal. Sekjen Partai Berkarya Badaruddin Andi Picunang mengatakan, perbuatan oknum yang menyebarluaskan kabar pergantian itu akan ditindaklanjuti secara hukum dan organisasi.

"Kegiatan yang mereka lakukan anggap saja lucu-lucuan dan halusinasi. Pertontonan pembohongan publik. Kita yang waras cukup maklumi saja," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 3 Februari 2021.

Baca: Beredar Surat Badaruddin Andi Picunang Dicopot dari Sekjen Partai Berkarya

Sebelumnya, beredar surat yang menyebut Mahkamah Partai Berkarya memberhentikan secara tetap Badaruddin Andi Picunang dari jabatan sekretaris jenderal partai besutan Tommy Soeharto itu. Keputusan Mahkamah Partai Berkarya ini ditetapkan pada Rabu, 27 Januari 2021.

Menurut Badaruddin, ketua umum dan sekjen dipilih atau diberhentikan dalam forum tertinggi partai , seperti Musyawarah Nasional (Munas) atau Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub).

Advertising
Advertising

Sedangkan perubahan struktur Mahkamah Partai Berkarya teranyar merupakan hasil Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) pada 27 Desember 2020. Hasil rapat ini, kata dia, telah dilaporkan ke Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia satu hari kemudian. Partai Berkarya bakal menggelar Rapimnas I virtual untuk pengesahan penyelasaran AD/ART pada 12-14 Februari 2021.

Baharuddin mengatakan, DPP Partai Berkarya tak pernah mengetahui apalagi menyetujui pergantian itu. Oknum partai, kata dia, telah memalsukan kop surat dan stempel DPP pada surat yang beredar. Dia menyebut, siaran pers yang diterima awak media juga hoaks.

Badaruddin menyinggung soal Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011 atas perubahan UU Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik.

Isinya menyatakan Partai Berkarya diwakili oleh ketua umum dan sekjen atau sebutan lainnya. "Sehingga tindakan apapun yang mengatasnamakan partai tanpa sepengetahuan dan persetujuan ketua umum dan sekjen adalah ilegal atau tidak sah," ujar dia.




Berita terkait

Mengenal Fungsi Oposisi dalam Negara Demokrasi

5 hari lalu

Mengenal Fungsi Oposisi dalam Negara Demokrasi

Isu tentang partai yang akan menjadi oposisi dalam pemerintahan Prabowo-Gibran kian memanas. Kenali fungsi dan peran oposisi.

Baca Selengkapnya

CekFakta #257 Hoaks Deepfake Menipu Konsumen dan Mengancam Bisnis

8 hari lalu

CekFakta #257 Hoaks Deepfake Menipu Konsumen dan Mengancam Bisnis

Deepfake, kini semakin mudah dibuat dan semakin sulit dikenali. Dampak yang ditimbulkan oleh penipuan deepfake pun, tidak main-main.

Baca Selengkapnya

Daftar 16 Partai Politik yang Gugat Sengketa Pileg ke MK, dari PDIP hingga PKN

8 hari lalu

Daftar 16 Partai Politik yang Gugat Sengketa Pileg ke MK, dari PDIP hingga PKN

Sejumlah partai politik mengajukan sengketa Pileg ke MK. Partai Nasdem mendaftarkan 20 permohonan.

Baca Selengkapnya

Mendekati Pilkada 2024, Begini Riuh Kandidat Kuat Sejumlah Parpol

10 hari lalu

Mendekati Pilkada 2024, Begini Riuh Kandidat Kuat Sejumlah Parpol

Mendekati Pilkada 2024, partai-partai politik mulai menyiapkan kandidat yang akan diusung. Beberapa nama telah diisukan akan maju dalam pilkgub.

Baca Selengkapnya

Beredar Ada Gas di Wilayah IKN, Jubir Otorita Ingatkan Masyarakat Waspadai Hoaks

28 hari lalu

Beredar Ada Gas di Wilayah IKN, Jubir Otorita Ingatkan Masyarakat Waspadai Hoaks

Jubir OIKN sebut video viral soal kandungan gas di wilayah IKN adalah hoaks.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ingatkan Pentingnya Pembenahan Partai Politik

35 hari lalu

Bamsoet Ingatkan Pentingnya Pembenahan Partai Politik

Partai politik memegang peran penting dalam menentukan arah kebijakan negara.

Baca Selengkapnya

Pilihan Amerika Serikat Hanya Punya 2 Partai Politik, Ini Penjelasannya

35 hari lalu

Pilihan Amerika Serikat Hanya Punya 2 Partai Politik, Ini Penjelasannya

Amerika Serikat sebagai negara demokrasi terbesar di dunia memilih dominasi hanya dua partai politik yaiutu Partai Republik dan Partai Demokrat.

Baca Selengkapnya

Kata Para Pengamat soal Kursi Ketua DPR Hanya Jadi Hak Partai Pemenang Pemilu

36 hari lalu

Kata Para Pengamat soal Kursi Ketua DPR Hanya Jadi Hak Partai Pemenang Pemilu

Usai Pileg 2024, kursi ketua DPR jadi pembahasan menarik berikutnya. Benarkah jatah kursi ketua DPR hanya hak partai pemenang pemilu?

Baca Selengkapnya

Sumardji Pastikan Isu Hotel Timnas Indonesia Diserang Kembang Api Hoaks

40 hari lalu

Sumardji Pastikan Isu Hotel Timnas Indonesia Diserang Kembang Api Hoaks

Ketua BTN Sumardji menduga kembang api yang muncul di dekat lokasi Timnas Indonesia latihan berasal dari pesta rakyat setempat.

Baca Selengkapnya

Prabowo Dinilai Butuh Koalisi Raksasa Usai Penetapan Pemilu 2024, Berikut Jenis-jenis Koalisi

41 hari lalu

Prabowo Dinilai Butuh Koalisi Raksasa Usai Penetapan Pemilu 2024, Berikut Jenis-jenis Koalisi

LSI Denny JA menyatakan Prabowo-Gibran membutuhkan koalisi semipermanen, apa maksudnya? Berikut beberapa jenis koalisi.

Baca Selengkapnya