Disebut akan Mendongkel AHY, Eks Sekjen Demokrat Marzuki Alie: Itu Fitnah Keji

Selasa, 2 Februari 2021 14:04 WIB

Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto (kanan), didampingi politisi Partai Demokrat, Marzuki Alie menghadiri deklarasi pemenangan Prabowo-Sandi di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Jumat, 5 April 2019. Deklarasi ini disampaikan oleh Gerakan Elaborasi Rektor Akademisi Alumni dan Aktivis Kampus Indonesia. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Marzuki Alie membantah tudingan dirinya terlibat dalam rencana mengkudeta Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

"Ini fitnah yang keji karena ini di hadapan rakyat Indonesia," kata Marzuki Alie kepada Tempo, Selasa, 2 Februari 2021.

Marzuki menyebut fitnah itu disampaikan oleh Majelis Tinggi Demokrat Syarief Hasan. Ia merujuk pada pernyataan Syarief yang menyebut Marzuki terlibat dalam manuver bersama segelintir kader dan mantan kader serta Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko.

Marzuki mengatakan bakal mengadukan Syarief Hasan kepada Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Dia akan meminta Syarief dijatuhi sanksi lantaran telah memfitnah dirinya di depan publik. Jika tidak, Marzuki mengatakan akan menempuh langkah hukum.

Baca juga: Demokrat Sebut Sulit Jika Tak Kaitkan Manuver Moeldoko dengan Istana

Advertising
Advertising

Marzuki beralasan, tuduhan itu sangat merugikan kredibilitas dirinya. Sebagai mantan Ketua DPR, Marzuki mengaku sangat menjaga sikap dan kredibilitas dirinya. "Saya akan sampaikan ke SBY, kalau enggak diberi sanksi saya akan somasi dia (Syarief)," kata Marzuki.

Marzuki pun menantang AHY untuk membuka saja nama-nama yang disebut ingin mengambil alih Demokrat, bukan hanya menyebutkan indikasi-indikasi.

"AHY enggak pas juga ngomongnya, kalau mau berani sebut dong namanya, lelaki, mantan tentara, harusnya sikap gentleman, jangan indikasi. Sebut namanya kalau ada, pemimpin partai enggak begitu," kata Marzuki.

Marzuki juga menganggap langkah AHY meminta klarifikasi Presiden Joko Widodo atau Jokowi tidak tepat. Ia berujar, AHY hanyalah ketua umum partai, bukan pejabat negara atau penegak hukum yang dapat meminta klarifikasi dari seorang presiden. "Diketawain orang lho, klarifikasi kepada presiden, apa posisinya. Kan lucu menurut saya," ujar dia.

Kemarin, AHY menggelar konferensi pers menyampaikan ihwal adanya rencana mengambil alih partainya melalui Kongres Luar Biasa. AHY menyebut ada lima aktor yang terlibat. Sejumlah politikus Demokrat kemudian menyebut nama Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko dan Marzuki Alie. Seperti Marzuki, Moeldoko juga membantah tudingan ini.

Berita terkait

Progres Pembangunan Bandara VVIP IKN Sudah 18 Persen, Diklaim Tak Ada Masalah Lahan

4 jam lalu

Progres Pembangunan Bandara VVIP IKN Sudah 18 Persen, Diklaim Tak Ada Masalah Lahan

Ketua Satgas Pembangunan Infrastruktur IKN memastikan tidak ada permasalahan lahan untuk pembangunan runway Bandara VVIP di ibu kota.

Baca Selengkapnya

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

5 jam lalu

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

Jokowi merespons positif wacana Presidential Club yang digagas Presiden terpilih Prabowo Subianto

Baca Selengkapnya

Masih Ada 2.086 Hektare Lahan Bermasalah di IKN, Basuki Hadimuljono: Pasti Clear

7 jam lalu

Masih Ada 2.086 Hektare Lahan Bermasalah di IKN, Basuki Hadimuljono: Pasti Clear

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono buka suara soal 2.086 hektare lahan di IKN yang masih bermasalah.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

7 jam lalu

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

Prabowo disebut akan membentuk Presidential Club yang menjadi wadah pertemuan mantan presiden.

Baca Selengkapnya

AHY Buka Suara Soal Diskusi Pembagian Kursi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

8 jam lalu

AHY Buka Suara Soal Diskusi Pembagian Kursi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Ketua Umum Partai Demokrat AHY buka suara soal diskusi mengenai kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran. Namun ia tak merinci kapan diskusi itu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

10 jam lalu

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi meminta pendataan penduduk terdampak erupsi Gunung Ruang dan persiapan tempat relokasi

Baca Selengkapnya

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

10 jam lalu

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menanggapi wacana pembentukan presidential club yang disampaikan juru bicara Prabowo

Baca Selengkapnya

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

11 jam lalu

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

Menurut Ujang Komarudin, pembentukan Presidential Club oleh Prabowo Subianto harus dilihat berdasarkan kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Hari Buruh Internasional dari Masa ke Masa di Indonesia, Kapan Mulai Jadi Hari Libur Nasional?

1 hari lalu

Hari Buruh Internasional dari Masa ke Masa di Indonesia, Kapan Mulai Jadi Hari Libur Nasional?

Hari Buruh diperingati setiap tahun pada 1 Mei. Kapan pertama kali diperingati di Indonesia, kapan pula ditetapkan sebagai hari libur nasional?

Baca Selengkapnya

Emil Dardak Disebut Berpeluang Dampingi Khofifah di Pilkada Jawa Timur 2024, Berikut Profilnya

1 hari lalu

Emil Dardak Disebut Berpeluang Dampingi Khofifah di Pilkada Jawa Timur 2024, Berikut Profilnya

Emil Dardak berpeluang kuat kembali menjadi pendamping Khofifah di Pilkada Jawa Timur. Berikut rekam jejaknya.

Baca Selengkapnya