Sejumlah Pihak Disebut Bakal Polisikan Dugaan Rasisme terhadap Natalius Pigai

Senin, 25 Januari 2021 13:25 WIB

Mantan Komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai, seusai mengisi acara di Media Center Prabowo-Sandi, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu, 16 Januari 2019. Ryan Dwiky Anggriawan/Tempo

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah pihak disebut akan menempuh langkah hukum terkait dugaan rasisme oleh Ambroncius Nababan terhadap Natalius Pigai. Salah satunya ialah DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Papua Barat.

Ketua Majelis Pemuda Indonesia DPP KNPI Rifai Darus mengatakan, selain KNPI, ada lima hingga kelompok yang sudah mendatangi Kepolisian Daerah Papua dan Polda Papua Barat. Mereka meminta agar Kepolisian menindak tegas perbuatan rasisme terhadap orang Papua.

"Yang muncul ke media salah satunya KNPI Papua Barat, tapi sampai siang ini banyak sekali. Sudah ada yang ke Polda Papua begitu juga Polda Papua Barat," kata Rifai kepada Tempo, Senin, 25 Januari 2021.

Di media sosial, beredar pesan kepada pengurus DPD KNPI Papua Barat dari Ketua Sius Dowansiba dan Sekretaris Jemmy J Lusanda. Tertulis bahwa DPD KNPI Papua Barat akan mengambil langkah hukum untuk melapor ke Polda Papua Barat. Pengurus pun diminta hadir dengan berkumpul di Gedung Pemuda KNPI Papua Barat.

Rifai mengatakan ada juga sekelompok masyarakat yang menghimpun petisi. Dia mengklaim, mahasiswa dan kelompok alumni di Papua juga turut dalam gerakan memprotes rasisme ini. Mereka, kata Rifai, bukan cuma meminta penindakan hukum terhadap Ambroncius Nababan, tetapi juga ke siapa pun yang berbuat rasis kepada orang Papua.

Advertising
Advertising

"Jadi bukan kepada Pak (Ambroncius) Nababan saja, tapi kepada siapa saja yang selama ini tidak tersentuh oleh hukum diminta ayo, dengan Kapolri yang baru ayo (diproses)," kata Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat ini.

Mantan Ketua KNPI Papua ini mengatakan dugaan rasisme terhadap Natalius Pigai itu akan memicu gelombang gerakan di Papua dan Papua Barat. Dia mengatakan tindakan rasisme berulang lantaran selama ini tidak ada penindakan hukum yang tegas.

"Hukum yang tidak adil, tidak ditegakkan dengan baik sehingga orang berulang-ulang melakukan hal yang sama kepada masyarakat daerah tertentu. Ini memacu dan memicu gerakan di Tanah Papua," kata dia.

Ambroncius Nababan, diduga tergabung sebagai relawan pendukung Presiden Joko Widodo, menuai kritik lantaran ditengarai melontarkan ujaran rasisme terhadap mantan komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) asal Papua, Natalius Pigai. Ujaran rasisme itu termuat dalam unggahan akun Facebook yang diduga milik Ambroncius.

Dalam tangkapan layar yang beredar di media sosial, diduga Ambroncius mengunggah foto Natalius Pigai dan menyandingkannya dengan foto gorila. Di unggahan lainnya, dia mengomentari pemberitaan yang berisi pernyataan Natalius bahwa rakyat berhak menolak vaksinasi Covid-19.

"Mohon maaf yg sebesar-besar nya. Vaksin sinovac itu dibuat utk MANUSIA bukan utk GORILLA apalagi KADAL GURUN. Karena menurut UU Gorilla dan kadal gurun tidak perlu di vaksin. Faham?" Begitu teks yang tertulis dalam unggahan tertanggal 12 Januari itu.

Baca juga: Pendukung Jokowi Dikritik atas Dugaan Ujaran Rasisme terhadap Natalius Pigai

Berita terkait

Top 3 Hukum: Penjelasan Ketua RW Soal Pengeroyokan Mahasiswa Universitas Pamulang, TPNPB-OPM Rampas Ponsel dan Laptop

3 jam lalu

Top 3 Hukum: Penjelasan Ketua RW Soal Pengeroyokan Mahasiswa Universitas Pamulang, TPNPB-OPM Rampas Ponsel dan Laptop

Pengeroyokan terhadap sekelompok mahasiswa Universitas Pamulang itu terjadi ketika mereka beribadah doa rosario.

Baca Selengkapnya

Polisi Usut Perayaan Kelulusan Siswa SMA Dogiyai Pakai Atribut Bintang Kejora

4 jam lalu

Polisi Usut Perayaan Kelulusan Siswa SMA Dogiyai Pakai Atribut Bintang Kejora

Foto dan video konvoi siswa berseragam motif bintang kejora beredar di media sosial.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Rampas Ponsel dan Laptop Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang, Warga Disebut Bersembunyi ke Hutan

20 jam lalu

TPNPB-OPM Rampas Ponsel dan Laptop Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang, Warga Disebut Bersembunyi ke Hutan

TPNPB-OPM mendatangi jemaat gereja di Distrik Borme, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan, pada Ahad, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Sebut KKB Serang Jemaat Gereja yang Sedang Ibadah Minggu di Pegunungan Bintang Papua

1 hari lalu

Polisi Sebut KKB Serang Jemaat Gereja yang Sedang Ibadah Minggu di Pegunungan Bintang Papua

Polisi menyebut Kelompok Kriminal Bersenjata menyerang jemaat gereja yang tengah ibadah minggu di Distrik Borme, Pegunungan Bintang Papua.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

2 hari lalu

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

Aleksander Parapak tewas ditembak kelompok bersenjata TPNPB-OPM saat penyerangan Polsek Homeyo, Intan Jaya, Papua

Baca Selengkapnya

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

2 hari lalu

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

Polda Papua akan mengirim pasukan tambahan setelah penembakan dan pembakaran SD Inpres oleh TPNPB-OPM di Distrik Homeyo Intan Jaya.

Baca Selengkapnya

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

2 hari lalu

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

Aparat gabungan TNI-Polri kembali memburu kelompok TPNPB-OPM setelah mereka menembak warga sipil dan membakar SD Inpres di Intan Jaya Papua.

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

3 hari lalu

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

3 hari lalu

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

Komnas HAM Papua berharap petugas keamanan tambahan benar-benar memahami kultur dan struktur sosial di masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

3 hari lalu

5 Fakta Bentrok TPNPB-OPM vs TNI-Polri di Intan Jaya, SD Dibakar Hingga Warga Pogapa Diusir

TPNPB-OPM mengaku bertanggung jawab atas pembakaran SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya pada Rabu lalu,

Baca Selengkapnya