TEMPO Interaktif, Tenggarong:Sekitar seribu warga Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, berunjuk rasa ke kantor Bupati Kutai Kartanegara, Senin (27/10). Massa yang tergabung dalam Forum Pemerhati Masyarakat Kecamatan Loa Kulu (FPMKLK) menuntut kepastian lahan untuk usaha pertambangan di atas lahan mereka. Kami ingin pemerintah kabupaten memberikan jaminan kenyamanan kami bekerja, kata Sekretaris FPMKLK yang juga Kepala Desa Jonggon, Mulyadi.Berawal dari lahan seluas 1.014 hektare di Desa Jembayan, Loa Kulu Kutai Kartanegara. Forum, kata Mulyadi, telah memiliki lahan ini yang merupakan hibah dari pemegang PKP2B PT Mulya Harapan Utama sejak 2006.Untuk mendapatkan kepastian hukum untuk usaha, kata Mulyadi, Forum telah mendapatkan izin dari Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral serta Pemerintah Kabupaten Kutai Kertanegara berupa Kuasa Pertambangan (KP) untuk usaha pertambangan. Dalam menjalankan usahanya, Forum bekerja sama dengan PT Mega Prima Persada sebagai kontraktor.Namun, kata Mulyadi, saat mereka mulai akan bekerja, PT Hasfarm Product meminta Forum dihentikan. Sebab, lahan Forum overlapping atau tumpang tindih dengan hak guna usaha milik PT Asfarm. Padahal kami sudah melakukan land clearing (pembersihan lahan) seluas 20 hektare, ujarnya.Massa yang menggelar aksi sejak pagi di Kantor Pemerintah Kabupatem Kukar meminta bertemu dengan Pelaksana Tugas Sekretaris kota Kukar, HM Aswin. Namun mereka tak berhasil.Warga Loa Kulu ini lalu mengalihkan aksinya ke kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah setempat, setelah mendengar kabar Aswin berada di Dewan. Namun di kantor Dewan, kata Anggota Dewan Marwan, Sekretaris Kota tak ada. Yang ada hanya asisten I, ujarnya saat menemui mereka. Aksi ini dijaga puluhan polisi dari satuan Samapta Kepolisian Resort Kukar. Firman Hidayat