Tangkapan layar Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri saat memberikan arahan pada pengumuman 75 pasangan calon kepala daerah di Pilkada serentak secara virtual, di Jakarta, Selasa 11 Agustus 2020. ANTARA/Syaiful Hakim
TEMPO.CO, Jakarta -Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyebut hoaks kabar dirinya sakit saat pergantian tahun kemarin. Menurut Megawati, banyak kader yang menanyakan kabar itu hingga menangis.
Kabar bahwa Megawati sakit dan dirawat di rumah sakit memang sempat beredar pada 1 Januari lalu. "Kemarin ini saya dengar waktu tahun baruan, sampai ada yang nanya-nanya, pada nangis. Karena katanya saya sakit masuk RS. Coba, ya, saya bilang alhamdulillah, gitu saja," kata Megawati dalam webinar, Kamis, 7 Januari 2021.
Hal ini disampaikan Megawati saat berbicara di hadapan para penerima Kalpataru dan para kadernya. Awalnya, Megawati menyampaikan pesan agar kader-kader PDI Perjuangan tak malas belajar dan tidak cepat berpuas diri.
Megawati mencontohkan dirinya yang terus belajar dan tak berpuas diri. Jika sudah puas diri, kata Megawati, ia tak akan menjadi orang yang selalu menyuarakan nilai-nilai yang dianggapnya benar. Dalam forum ini, Megawati berbicara ihwal Pancasila, gotong royong membantu masyarakat, hingga kelestarian lingkungan.
Presiden kelima ini berujar, ia tak segan bersuara kendati dirundung atau diterpa hoaks. "Saya kalau sudah puas diri, saya tidak akan menjadi manusia yang seperti ini yang akan selalu mau ngomong. Saya enggak peduli di-bully, saya enggak peduli diomongkan dengan hoaks," kata Megawati.
Megawati meminta para kadernya untuk selalu membantu rakyat. Menurut Megawati, ia sendiri pun tak akan pernah lelah membantu rakyat. Dia mengklaim ucapan ini bukan omong kosong belaka. "Itu tidak omong kosong lho, bukan kata-kata politik saja lho. Itu adalah sebuah hal yang saya jalankan sejak masuk politik di republik ini," ujar putri proklamator Bung Karno ini.
Prabowo Bentuk Presidential Club, Pengamat Sebut Ada Ketegangan dalam Transisi Kepemimpinan
1 hari lalu
Prabowo Bentuk Presidential Club, Pengamat Sebut Ada Ketegangan dalam Transisi Kepemimpinan
Pengamat politik menilai, gagasan Presidential Club Prabowo mungkin saja hasil dari melihat transisi kepemimpinan Indonesia yang seringkali ada ketegangan.