KontraS Sebut Pengerahan Brimob Jaga Markas FPI Berlebihan

Reporter

Dewi Nurita

Editor

Amirullah

Rabu, 9 Desember 2020 12:32 WIB

Personil Brimob berjaga di area Polda Metro Jaya, Selasa, 1 Desember 2020. Muhamad Rizieq Shihab bersama menantunya Hanif Alatas dipanggil penyidik Polda Metro Jaya untuk diperiksa sebagai saksi dalam kasus kerumunan di Petamburan. Hingga Selasa sore pukul 15.00, pimpinan FPI Muhammad Rizieq Shihab beserta rombongannya belum muncul di Polda Metro Jaya. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras), Fatia Maulidiyanti, menilai tindakan kepolisian dalam menangani sejumlah kejadian yang terkait dengan Front Pembela Islam (FPI) berlebihan. Salah satunya ialah meningkatkan kesiapsiagaan dan menyiapkan pasukan antianarki Brimob di wilayah yang memiliki basis pendukung FPI.

Instruksi tersebut dibuat Kepala Kepolisian RI Idham Azis yang termuat dalam Surat Telegram Kapolri bernomor STR/873/XII/PAM.3.3./2020 tertanggal 7 Desember 2020 kepada para kepala kepolisian daerah.

Fatia menganggap tidak ada indikator kedaruratan atau pun dasar hukum dari penerbitan instruksi itu. "Instruksi Kapolri mengerahkan jajarannya bersiaga di kantong-kantong besar simpatisan FPI ini merupakan tindakan berlebihan karena tidak mengukur asas nesesitas maupun urgensitas dalam menerjunkan pasukan," ujar Fatia saat dihubungi Tempo pada Rabu, 9 Desember 2020.

Dia mempertanyakan transparansi Polri perihal indikator rencana pengerahan kekuatan dalam menangani pendukung FPI. Seharusnya, kata Fatia, polisi membuktikan adanya unsur kekerasan atau pun ancaman kekerasan sebelum menerbitkan instruksi.

Fatia khawatir telegram Kapolri Jenderal Idham Azis justru berisiko melanggengkan budaya kekerasan yang belakangan menguat di organisasi kepolisian. Kontras mencatat, selama Juli 2019-Juni 2020, Polri diduga terlibat dalam 921 peristiwa kekerasan dan pelanggaran hak asasi manusia. Ratusan peristiwa itu menyebabkan 1.627 orang luka-luka dan 304 orang tewas.

Kepala Biro Penerangan Mabes Polri, Brigadir Jenderal Awi Setiono, menyebut telegram Kapolri adalah instruksi untuk meningkatkan kewaspadaan anggotanya. "TR (telegram rahasia) dari Kapolri yang ditandatangani oleh Asops Kapolri sebagai bentuk arahan Mabes Polri ke jajaran untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menyikapi perkembangan situasi terkini," kata Awi.

DEWI NURITA | ANDITA RAHMA

Berita terkait

Kapolri Lantik Brigjen Dwi Irianto Sebagai Kapolda Sulawesi Tenggara

3 jam lalu

Kapolri Lantik Brigjen Dwi Irianto Sebagai Kapolda Sulawesi Tenggara

Pelantikan Kapolda Sulawesi Tenggara yang baru itu dipimpin langsung oleh Kapolri dan dihadiri pejabat utama Mabes Polri di Rupatama, Mabes Polri.

Baca Selengkapnya

Lindungi Buruh Migran, Polri Bentuk Tim Khusus Pidana Ketenagakerjaan

9 jam lalu

Lindungi Buruh Migran, Polri Bentuk Tim Khusus Pidana Ketenagakerjaan

Polri menyoroti keselamatan buruh hingga sengketa buruh vs pengusaha, sehingga dirasa perlu pendampingan dari polisi.

Baca Selengkapnya

Kapolri Tunjuk Andi Gani Nena Wea Jadi Staf Ahli Bidang Ketenagakerjaan untuk Urus Sengketa Buruh vs Pengusaha

11 jam lalu

Kapolri Tunjuk Andi Gani Nena Wea Jadi Staf Ahli Bidang Ketenagakerjaan untuk Urus Sengketa Buruh vs Pengusaha

Listyo Sigit mengatakan, penunjukan Andi Gani sebagai staf ahli Kapolri dilandasi banyak sengketa antara buruh dengan pengusaha.

Baca Selengkapnya

Peringatan Hari Buruh Internasional 2024, Kapolri Sebut Ada 71 Titik Kegiatan di Seluruh Indonesia

13 jam lalu

Peringatan Hari Buruh Internasional 2024, Kapolri Sebut Ada 71 Titik Kegiatan di Seluruh Indonesia

Kapolri Listyo Sigit Prabowo menyampaikan ada 71 titik dengan puluhan ribu buruh di seluruh Indonesia yang mengikuti aksi Hari Buruh Internasional 2024.

Baca Selengkapnya

Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

14 jam lalu

Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea Ditunjuk Jadi Staf Ahli Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Andi Gani Nena Wea, ditunjuk menjadi Staf Ahli Kapolri Bidang Ketenagakerjaan.

Baca Selengkapnya

Kapolri Pertimbangkan Lanjutkan Pemeriksaan Kematian Brigadir RA, meski Polres Jaksel Resmi Sebut Bunuh Diri

14 jam lalu

Kapolri Pertimbangkan Lanjutkan Pemeriksaan Kematian Brigadir RA, meski Polres Jaksel Resmi Sebut Bunuh Diri

Kapolri menyatakan polisi masih terus mendalami motif Brigadir RA nekat menghabisi nyawanya dalam mobil Alphard hitam di sebuah rumah di Mampang.

Baca Selengkapnya

Negara Bagian AS Bolehkan Guru Pegang Senjata Api, Bagaimana Aturan Soal Senpi di Indonesia?

1 hari lalu

Negara Bagian AS Bolehkan Guru Pegang Senjata Api, Bagaimana Aturan Soal Senpi di Indonesia?

Tingginya angka kepemilikan senjata api di AS sudah sampai di level yang mengkhawatirkan. Bagaimana kondisi di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Waka BIN Apresiasi Generasi Muda Hindu dalam Acara Dharma Santi Nasional

6 hari lalu

Waka BIN Apresiasi Generasi Muda Hindu dalam Acara Dharma Santi Nasional

Wakil Ketua Badan Itelijen Negara (BIN) I Nyoman Cantiasa mengapresiasi acara puncak Dharma Santi Nasional Hari Suci Nyepi Saka 1946.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

7 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

Menko Polhukam Rapat Koordinasi dengan Panglima TNI hingga Kapolri soal Situasi Papua, Ini yang Dibahas

11 hari lalu

Menko Polhukam Rapat Koordinasi dengan Panglima TNI hingga Kapolri soal Situasi Papua, Ini yang Dibahas

Pertemuan itu dilakukan untuk membahas berbagai situasi terakhir di Papua.

Baca Selengkapnya