Warga Indonesia di Pakistan Siap Mengungsi

Reporter

Editor

Kamis, 28 Agustus 2003 14:36 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Sekitar 200 warga Indonesia di Islamabad, Pakistan, siap diungsikan. Demikian keputusan rapat khusus yang digelar Duta Besar Indonesia Jack Said Gaffar dengan melibatkan para atase dan staf penting di Kedubes RI, Senin (8/10). Rapat diadakan tak lama setelah Jack Said dipanggil Presiden Pakistan Jenderal Pervez Musharaf.

Sementara itu, ratusan aparat keamanan Pakistan melakukan penjagaan ketat di kawasan Diplomatic Enclave, di dalamnya termasuk kedutaan besar Indonesia. Ratusan aparat keamanan melakukan penjagaan ketat. Tak sembarang orang dan kendaraan diperbolehkan masuk. Tempo News Room yang berusaha menuju Kedubes Indonesia, sontak dihardik agar pergi. Pokoknya kamu tidak boleh lewat sini.Ayo jalan! tegas seorang polisi yang didadanya bernama Zaid. Untuk memasuki Kedubes Indonesia, terpaksa harus mutar lebih jauh.

Rapat di Kedutaan Indonesia berakhir pukul 12.00 waktu setempat. Kepala urusan informasi, sosial dan kebudayaan, Darmansyah Ayin, menjelaskan rapat itu berakhir dengan keputusan mengumpulkan warga Indonesia di Islamabad. Ada dua ratus orang warga negara Indonesia mulai dari staf kedutaan, pelaku bisnis sampai mahasiswa yang harus diselamatkan, kata Darmansyah.

Beberapa jam kemudian, orang-orang Indonesia itu diberi pengarahan oleh Dubes Jack Said. Menurut Jack, kedutaan siap menampung orang-orang Indonesia kalau situasi tak memungkinkan. Anda bisa tinggal disini untuk sementara waktu dan jangan khawatir soal makan, kata Jack.

Kedutaan besar Indonesia juga membuka posko dan hotline service untuk menampung secara cepat semua warga Indonesia. Koordinasi dilakukan Jack dengan Duta Besar Indonesia untuk India, Zakaria Soemintaatmadja, di New Delhi. Diperoleh kesepakatan, Kedubes Indonesia di India siap mengerahkan tenaga untuk menjemput warga negara Indonesia di perbatasan India-Pakistan di Wagah. Skenario yang disusun, kalau situasi mengkhawatirkan, para warga negara Indonesia akan dinaikkan mobil lewat darat selama empat jam lebih menuju ke arah Lahore, kemudian berlanjut ke perbatasan India.

Yang dimaksud situasi mengkhawatirkan, menurut Darmansyah, bila kelompok fundamentalis sudah mengamuk, demonstrasi disertai bom meledak dimana-mana disertai aksi sweeping terhadap warga asing dan penjarahan. Kami lihat dulu hari ini. Kalau belum terjadi apa-apa di Islamabad, ya kami hanya siap sedia, kata Darmansyah.

Advertising
Advertising

Kedutaan besar Indonesia tidak membantah perihal keterlibatan belasan orang mahasiswa Indonesia yang ikut dalam demonstrasi menentang Amerika Serikat di Pakistan. Mereka hanya sekelompok kecil dari 40 mahasiswa, katanya. (Ahmad Taufik Tempo News Room)

Berita terkait

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

3 menit lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Pihak Kampus Akui Pengendara HR-V yang Ringsek Mahasiswa Universitas indonesia

8 menit lalu

Pihak Kampus Akui Pengendara HR-V yang Ringsek Mahasiswa Universitas indonesia

Kepala Biro Humas dan Keterbukaan Informasi Publik (KIP) Universitas Indonesia (UI) Amelita Lusia membenarkan pengendara Honda HR-V yang menabrak bis kuning atau Bikun merupakan mahasiswa UI.

Baca Selengkapnya

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

18 menit lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

22 menit lalu

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

Keluarga korban sempat mendapat perlakuan tidak enak dari pelaku yang seorang polisi berpangkat Bripda. Polres Bogor disebut telah olah TKP.

Baca Selengkapnya

P2G Sebut Ada Guru Honorer di Sekolah Negeri Dipecat Setelah Ada Guru PPPK

24 menit lalu

P2G Sebut Ada Guru Honorer di Sekolah Negeri Dipecat Setelah Ada Guru PPPK

P2G menerima sejumlah laporan dari guru honorer yang dipecat sekolah setelah kedatangan guru PPPK.

Baca Selengkapnya

CASN Jalur Sekolah Kedinasan, Ada 3.445 Formasi di 8 Sekolah

30 menit lalu

CASN Jalur Sekolah Kedinasan, Ada 3.445 Formasi di 8 Sekolah

Pendaftaran CASN sekolah kedinasan dimulai pada Mei 2024. Sedangkan untuk formasi umum CASN dimulai Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

32 menit lalu

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

Pegawai Direktorat Jenderal Bea Cukai disorot usai banyak kritikan terkait kinerjanya. Berapa gajinya?

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

53 menit lalu

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

Pemilu dan beberapa periode libur panjang seperti lebaran berpotensi mendorong konsumsi dan pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama 2024.

Baca Selengkapnya

Perjalanan Ubah Regulasi Masa Jabatan Kepala Desa di UU Desa, Setelah Unjuk Rasa Menjelang Pemilu 2024

1 jam lalu

Perjalanan Ubah Regulasi Masa Jabatan Kepala Desa di UU Desa, Setelah Unjuk Rasa Menjelang Pemilu 2024

Masa jabatan kepala desa akhirnya diperpanjang dari 6 tahun menjadi 8 tahun. Beleid gres itu tertuang dalam UU Desa yang diteken Jokowi.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

1 jam lalu

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

Alexander Marwata mengaku membantu Nurul Ghufron untuk mencarikan nomor telepon pejabat Kementan.

Baca Selengkapnya