Imparsial Minta Satgas Tinombala Dievaluasi

Rabu, 2 Desember 2020 20:02 WIB

Seorang anggota polisi berjaga di sekitar perkampungan warga yang menjadi lokasi penyerangan yang diduga dilakukan kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora, di Dusun Lewonu, Desa Lemban Tongoa, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Selasa, 1 Desember 2020. Hingga kini, aparat TNI dan Polri yang tergabung dalam Satgas Tinombala terus berupaya melakukan pengejaran untuk menangkap para pelaku. ANTARA/Rahman

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Imparsial Al-Araf meminta pemerintah mengevaluasi Satuan Tugas atau Satgas Tinombala yang sudah berjalan sejak 2016 di Poso, Sulawesi Tengah. Masa tugas Satgas ini akan rampung pada akhir Desember 2020.

"Operasi keamanan yang dilakukan harus lebih terencana dan terukur sehingga menghasilkan kerja yang efektif untuk mengatasi itu," kata Al Araf saat dihubungi Tempo, Rabu, 2 Desember 2020.

Belum ada kejelasan terkait nasib Satgas Tinombala ke depan. Saat ini Satgas masih memburu Ali Kalora, pentolan Mujahidin Indonesia Timur (MIT), yang disebut sebagai dalang pembantaian di Sigi, Sulawesi Tengah, beberapa waktu lalu.

Al-Araf mengatakan realitas kekerasan dan pembunuhan terhadap warga sipil di Sulawesi Tengah memang sesuatu masalah serius. Terlebih wilayah itu pernah mengalami konflik identitas di masa lalu.

Operasi Tinombala yang berjalan sudah menghasilkan hal positif seperti penangkapan Santoso, pimpinan dari MIT. Namun, ia melihat Satgas ini masih menyisakan masalah karena ada kelompok dan pelaku kekerasan yang belum ditangkap.

Advertising
Advertising

"Untuk mengefektifkan kerja Satgas, pemerintah dan DPR perlu mengevaluasi terlebih dahulu hambatan, kelemahan dan masalah operasi selama ini di sana karena apa," kata Al-Araf.

Selama ini, faktor geografis paling umum disebut menjadi kendala pemberantasan tuntas jaringan MIT di sana. Namun Al-Araf melihat tak ada strategi yang lebih efektif yang dibuat untuk mengatasi masalah tersebut.

Presiden Joko Widodo, kata dia, tidak cukup hanya memerintahkan untuk operasi lagi. Langkah evaluasi terlebih dahulu untuk memetakan masalah. Setelah itu, baru pilihan strategi dan langkah yang lebih efektif bisa dirumuskan.

"Penting dihindari operasi yang berlarut larut dan tidak ada jangka waktunya dan tidak menghasilkan hasil efektif dengan tidak dapat menangkap mereka," kata dia.

Di tengah perburuan Ali Kalora saat ini, Al-Araf mengatakan evaluasi bisa berjalan secara beriringan dengan operasi.

"Di saat yang sama (dengan operasi) Presiden dan DPR bisa mengundang Kapolri dan Panglima TNI untuk evaluasi dan memetakan masalah dan hambatan di sana apa," kata Al Araf.

Berita terkait

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

21 jam lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

1 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

1 hari lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya

Anggota TNI AL Cekcok dengan Pengendara di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi

1 hari lalu

Anggota TNI AL Cekcok dengan Pengendara di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi

Video viral anggota TNI AL yang cekcok dengan sopir truk katering di kawasan Cileungsi, Kabupaten Bogor pada Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

1 hari lalu

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

Yusri juga berharap, TNI dan Polri memiliki frekuensi yang sama dalam mengatasi berbagai permasalahan itu.

Baca Selengkapnya

TNI Benarkan Ada Serangan TPNPB, Bantah Ada Prajurit yang Luka

1 hari lalu

TNI Benarkan Ada Serangan TPNPB, Bantah Ada Prajurit yang Luka

Kodam XVII/Cenderawasih membenarkan ada serangan dari TPNPB kepada Satgas Yonif 527/BY yang sedang berpatroli di Kampung Bibida, Paniai, Papua

Baca Selengkapnya

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

1 hari lalu

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.

Baca Selengkapnya

Prabowo Pakai Baret Merah Saat Hadiri HUT ke-72 Kopassus, Ini Arti Baret Merah

1 hari lalu

Prabowo Pakai Baret Merah Saat Hadiri HUT ke-72 Kopassus, Ini Arti Baret Merah

Prabowo mengenakan baret merah saat menghadiri peringatan HUT Kopassus ke-72. Apa arti baret merah?

Baca Selengkapnya

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

2 hari lalu

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

Komandan Jenderal Angkatan Darat Amerika Serikat untuk wilayah Pasifik (USARPAC) kunjungan kerja ke Markas Besar TNI, Jakarta pada 21-23 April 2024

Baca Selengkapnya

Profil Brigjen TNI Aulia Dwi Nasrullah Perwira Tinggi Bintang Satu Termuda

2 hari lalu

Profil Brigjen TNI Aulia Dwi Nasrullah Perwira Tinggi Bintang Satu Termuda

Brigjen TNI Aulia Dwi Nasrullah belakangan viral di media sosial sebagai perwira tinggi bintang satu termuda. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya