Komisi I DPR Usul Ada Tim Pengawas Pelibatan TNI Tangani Terorisme

Senin, 30 November 2020 15:01 WIB

Pasukan Satgultor TNI melakukan simulasi penanggulangan terorisme di Hotel Mercure Ancol, Jakarta, Selasa, 9 April 2019. Simulasi ini diadakan dengan tujuan untuk menguji kesiapsiagaan Satgultor TNI untuk melaksanakan operasi penanggulangan terorisme. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat mengusulkan pembentukan tim pengawas terkait pelibatan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam penanganan terorisme.

Anggota Komisi I DPR Syaifullah Tamliha mengatakan, tim itu untuk mengawasi agar keterlibatan tentara dalam membantu tugas Kepolisian menangani terorisme tidak terlalu dalam.

"Seperti BIN (Badan Intelijen Negara) juga punya dewan pengawas, sehingga kegiatan operasi militer selain perang itu bisa dalam koridor yang benar," kata Tamliha kepada Tempo, Senin, 30 November 2020.

Tamliha mengatakan tim pengawas itu nantinya bisa diseleksi oleh Komisi I sebagai komisi yang membidangi pertahanan dan bermitra dengan TNI. Ia menjelaskan, rancangan perpres pelibatan tentara mengatasi aksi terorisme sebenarnya mengatur operasi militer selain perang (OMSP). Rancangan perpres ini untuk menindaklanjuti Undang-undang Nomor 5 Tahun 2018 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme.

Ia mengatakan UU tersebut sedianya mengamanatkan pembentukan peraturan pemerintah untuk mengatur hal ini. Namun lantaran PP-nya tak kunjung ada, maka muncul rancangan peraturan presiden sebagai turunan dari UU Nomor 5 Tahun 2018 itu.

Advertising
Advertising

Tamliha mengaku tak mengetahui sejauh apa pemerintah akan merevisi rancangan perpres tersebut untuk menyesuaikan dengan masukan Komisi I DPR. Ia mempersilakan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md., Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, dan Menteri Sekretaris Negara untuk mempelajari masukan itu terlebih dulu.

"Silakan untuk mempelajarinya untuk dibuatkan perpresnya, supaya tugas TNI terinci jelas di situ. Jadi dalam perpres itu setiap kegiatan OMSP harus perintah presiden. Kalau tidak diperintahkan enggak perlu terlibat," kata politikus Partai Persatuan Pembangunan ini.

Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin mengatakan pembentukan tim pengawas akan menjadi solusi sekaligus mencegah terjadinya hal-hal yang dikhawatirkan imbas lahirnya perpres TNI tangani terorisme ini. Dia mengklaim, tim pengawas mendesak demi memastikan tidak terjadi tumpang tindih dalam sistem peraturan dan kewenangan antarlembaga yang bertanggung jawab dalam penanggulangan terorisme.

"Serta memastikan penanggulangan terorisme tetap berada pada jalur hukum dan menghormati hak-hak asasi manusia," ujar Azis.

Dalam salinan surat yang diperoleh Tempo, Komisi I menyatakan mendukung rancangan perpres tersebut dengan sejumlah catatan. Pada Pasal 5, Komisi I meminta agar ditambahkan frase 'berdasarkan perintah Presiden' setelah kata 'ditetapkan Panglima'. Pasal 5 ini menyangkut kegiatan dan/atau operasi penangkalan aksi terorisme oleh TNI.

Kemudian pada Pasal 14, Komisi I meminta agar poin b dan c yang menyebutkan pembiayaan kegiatan tentara ini bisa berasal dari APBD dan sumber pendanaan lain yang sah dan tidak mengikat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan untuk dihapus.

Komisi I meminta pembiayaan kegiatan ini hanya bersumber dari APBN. Selanjutnya, tugas TNI dalam mengatasi terorisme juga diminta agar dalam kerangka criminal justice system atau sistem peradilan pidana.

Berita terkait

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

16 jam lalu

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

Komandan Jenderal Angkatan Darat Amerika Serikat untuk wilayah Pasifik (USARPAC) kunjungan kerja ke Markas Besar TNI, Jakarta pada 21-23 April 2024

Baca Selengkapnya

Profil Brigjen TNI Aulia Dwi Nasrullah Perwira Tinggi Bintang Satu Termuda

21 jam lalu

Profil Brigjen TNI Aulia Dwi Nasrullah Perwira Tinggi Bintang Satu Termuda

Brigjen TNI Aulia Dwi Nasrullah belakangan viral di media sosial sebagai perwira tinggi bintang satu termuda. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

BNPT Apresiasi Partisipan yang Aktif Melakukan Pencegahan Terorisme

1 hari lalu

BNPT Apresiasi Partisipan yang Aktif Melakukan Pencegahan Terorisme

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), berikan Sertifikat Penerapan Standar Minimum Pengamanan kepada 18 pengelola objek vital strategis dan transportasi di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Istilah KKB Jadi OPM, Alissa Wahid: Pemerintah Jakarta Gunakan Pendekatan Nasionalis Sempit

2 hari lalu

Istilah KKB Jadi OPM, Alissa Wahid: Pemerintah Jakarta Gunakan Pendekatan Nasionalis Sempit

Alissa Wahid menduga TNI kembali menyebut OPM itu karena sudah kewalahan mengatasi kelompok pro-kemerdekaan Papua.

Baca Selengkapnya

4 Fakta Lanud Soewondo yang Jadi Lokasi Konser Sheila on 7 di Medan

4 hari lalu

4 Fakta Lanud Soewondo yang Jadi Lokasi Konser Sheila on 7 di Medan

Konser Sheila on 7 akan digelar di lima kota termasuk Medan yang akan di langsungkan di Pangkalan Udara Seowondo, 14 September 2024

Baca Selengkapnya

Anandira Puspita akan Jalani Sidang Perdana Praperadilan di PN Denpasar pada 6 Mei 2024

5 hari lalu

Anandira Puspita akan Jalani Sidang Perdana Praperadilan di PN Denpasar pada 6 Mei 2024

Anandira Puspita, akan menjalani sidang praperadilan perdana di Pengadilan Negeri atau PN Denpasar, Senin, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

6 hari lalu

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

Indonesia menjadi role model upaya penanggulangan terorisme. Uni Eropa sangat ingin belajar dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

Minta Maaf ke Senior di TNI, Prabowo: Saya Waktu Muda Sering Nakal

6 hari lalu

Minta Maaf ke Senior di TNI, Prabowo: Saya Waktu Muda Sering Nakal

Presiden terpilih Prabowo Subianto mengakui bahwa dirinya memang nakal saat masih muda. Pria berumur 72 tahun itu menyampaikan permintaan maaf kepada para senior-seniornya ketika masih aktif di Angkatan Bersenjata Republik Indonesia atau ABRI (sekarang TNI) dulu.

Baca Selengkapnya

Kronologi Dua Prajurit TNI Tersambar Petir, Satu Meninggal

6 hari lalu

Kronologi Dua Prajurit TNI Tersambar Petir, Satu Meninggal

Dua prajurit yang tersambar petir itu tengah melintas di Delta 1 Mabes TNI, Cilangkap.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kontroversi Mayor Teddy di Debat Capres Berseragam Kubu 02, Putusan MK Sebut Tak Langgar Netralitas TNI

7 hari lalu

Kilas Balik Kontroversi Mayor Teddy di Debat Capres Berseragam Kubu 02, Putusan MK Sebut Tak Langgar Netralitas TNI

Menurut putusan MK, kontroversi Mayor Teddy dan netralitas TNI saat hadir di debat capres sudah diselesaikan Bawaslu dan tidak melanggar UU Pemilu.

Baca Selengkapnya