Kemenkes Imbau Semua Orang yang Ikut Acara Rizieq Shihab Segera Isolasi Mandiri

Reporter

Dewi Nurita

Editor

Amirullah

Minggu, 22 November 2020 18:45 WIB

Jamaah mulai memadati Jl KS Tubun, Petamburan, Jakarta, Sabtu, 14 November 2020. Massa mulai berdatangan untuk mengikuti acara Maulid Nabi Muhammad SAW dan akad nikah anak dari Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab yakni Syarifah Najwa Shihab. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengimbau kepada masyarakat yang ikut berkerumun menyambut pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab di Bandara Soekarno-Hatta dan sejumlah agenda yang digelar Rizieq dalam dua pekan terakhir, untuk segera mengisolasi diri.

"Kami mengimbau bagi masyarakat yang ikut kegiatan di Bandara Soekarno-Hatta, Petamburan, Tebet, dan Megamendung untuk segera melakukan isolasi mandiri di rumah selama 14 hari," Plt Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, Muhammad Budi Hidayat dalam konferensi pers virtual, Ahad, November 2020.

Acara yang dimaksud Budi adalah penyambutan kedatangan Rizieq Shihab di Bandara Soekarno-Hatta, Selasa, 10 November 2020. Lalu, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Tebet, Jakarta Selatan pada Jumat, 13 November 2020. Pada hari yang sama, Rizieq menghadiri acara di kawasan Megamendung, Bogor, Jawa Barat, yang juga menimbulkan kerumunan massa.

Sehari setelah itu, Rizieq membuat acara pernikahan putrinya sekaligus menggelar Maulid Nabi Muhammad SAW yang mengundang kerumunan di Petamburan. Acara-acara tersebut di atas menimbulkan kerumunan massa yang besar dan menyebabkan munculnya klaster baru penyebaran Covid-19.

Sejauh ini, sudah ada 30 kasus positif di klaster Petamburan dan 50 kasus positif di Tebet.

Advertising
Advertising

Kemenkes juga mengimbau kepada masyarakat yang merasa melakukan kontak erat dengan mereka yang ikut kegiatan tersebut di atas untuk melakukan isolasi mandiri.

"Pemerintah telah menyiapkan pusat karantina di Wisma Atlet. Apabila selama karantina mengalami gejala batuk, pilek, sesak napas, sakit tenggorokan, dan kehilangan indra perasa dan penciuman, segera kunjungi puskemas terdekat untuk melakukan tes usap atau PCR," ujar Budi.

Kemenkes meminta tokoh masyarakat, tokoh agama, dan pemimpin daerah, memberi contoh kepada masyarakat dalam menegakkan protokol kesehatan. "Kita harus bekerjasama dalam pencegahan dan pengendalian Covid-19".

Sementara Kementerian Kesehatan, ujar Budi, akan terus menggiatkan pelacakan dan mempercepat uji spesimen. "Kami melakukan tracing dengan rasio 1:30 (1 pasien berbanding 30 kontak erat) dan memperketat pengawasan," ujarnya.

Berita terkait

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

1 hari lalu

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

Presiden Jokowi menyoroti urgensi peningkatan jumlah dokter spesialis di Indonesia. Apa pesan untuk pemimpin baru?

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

1 hari lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Atasi Ketimpangan Dokter Spesialis, Kemenkes Kembangkan Program Pendidikan Gratis

1 hari lalu

Atasi Ketimpangan Dokter Spesialis, Kemenkes Kembangkan Program Pendidikan Gratis

Kemenkes bekerja sama dengan sejumlah rumah sakit mengembangkan program pendidikan gratis bagi dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

1 hari lalu

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Presiden Jokowi menyoroti pentingnya infrastruktur kesehatan negara dalam jangka panjang.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

2 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Buka Enam Prodi di RS Pendidikan Atasi Kekurangan Dokter Spesialis

3 hari lalu

Kemenkes Buka Enam Prodi di RS Pendidikan Atasi Kekurangan Dokter Spesialis

Salah satu masalah lagi yang ada di Indonesia adalah distribusi dokter spesialis. Hampir 80 tahun Indonesia merdeka belum pernah bisa terpecahkan.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

4 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

4 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

4 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

5 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya