NasDem Minta RUU Perlindungan PRT dan Masyarakat Adat Segera Dibahas

Selasa, 10 November 2020 06:27 WIB

Massa aksi yang tergabung dalam Aliansi Perempuan Bangkit Menggugat berunjuk rasa di kawasan Monas, Jakarta, Ahad, 22 Desember 2019. Dalam aksinya, mereka menuntut pemerintah segera mengesahkan RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga, RUU Penghapusan Kekerasan Seksual dan RUU Masyarakat Adat menjadi Undang-Undang. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Fraksi NasDem Dewan Perwakilan Rakyat Taufik Basari meminta Rancangan Undang-undang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga dan Rancangan Undang-undang Masyarakat Adat segera dibahas. Dua RUU tersebut merupakan usulan dari anggota Fraksi NasDem.

"Saya ingin mengingatkan dan mengulangi kembali permintaan kami dari Partai NasDem terkait tindak lanjut RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga dan RUU Masyarakat Adat," kata Taufik dalam rapat paripurna pembukaan Masa Persidangan II Tahun Sidang 2020-2021, Senin, 9 November 2020.

Taufik mengatakan RUU Perlindungan PRT dan RUU Masyarakat Adat telah selesai tahap harmonisasi, sinkronisasi, pembulatan, dan pemantapan konsepsi di Badan Legislasi DPR. Kepala Kelompok Fraksi NasDem di Baleg ini berujar hasil harmonisasi juga telah dilaporkan kepada pimpinan DPR dan dibahas dalam Badan Musyawarah.

Bamus, kata Taufik, telah memutuskan untuk menindaklanjuti. Namun hingga hari ini RUU Perlindungan PRT dan RUU Masyarakat Adat belum juga dibahas dalam rapat paripurna untuk diputuskan menjadi usul inisiatif DPR. Tanpa penetapan tersebut, RUU Perlindungan PRT dan RUU Masyarakat Adat tak bisa segera dibahas.

"Saat ini pimpinan, RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga dan RUU Masyarakat Adat dinantikan oleh para pemangku kepentingannya. Kedua RUU ini telah belasan tahun didorong oleh berbagai pihak," kata Taufik.

Advertising
Advertising

<!--more-->

Anggota Komisi Hukum DPR ini mengatakan pekerja rumah tangga dan masyarakat adat adalah kelompok rentan yang selama ini terpinggirkan. Menurut Taufik, kini saatnya bagi DPR yang memiliki kekuasaan politik menurut konstitusi untuk memberikan persembahan yang terbaik bagi dua kelompok tersebut.

"Agar dapat menjadi oase di tengah dahaga ketidakpercayaan publik terhadap lembaga-lembaga kekuasaan di negeri ini," kata dia.

Taufik menuturkan sekarang saatnya DPR mendengarkan harapan dari kelompok-kelompok rentan itu dengan segera melanjutkan RUU Perlindungan PRT dan RUU Masyarakat Adat. Ia berharap kedua RUU ini segera ditetapkan menjadi usul inisiatif DPR pada rapat paripurna berikutnya.

RUU Perlindungan PRT telah disetujui menjadi usul inisiatif DPR dalam rapat pleno Baleg 1 Juli 2020. Namun, Badan Musyawarah DPR tak meloloskan RUU ini dibawa untuk disahkan ke rapat paripurna 16 Juli lalu, yang juga penutupan masa sidang.

Sejumlah sumber yang dihubungi Tempo ketika itu menyebut ada dua fraksi besar yang menolak RUU Perlindungan PRT adalah Partai Golkar dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Dalam pandangan minifraksi saat pleno Baleg 1 Juli lalu, dua partai tersebut memang tak menyampaikan persetujuan.

Adapun RUU Masyarakat Adat sebenarnya telah selesai diharmonisasi pada Jumat, 4 September lalu. Kecuali Golkar, delapan fraksi menyatakan setuju menetapkan RUU Masyarakat Adat sebagai usul inisiatif DPR.

Ketua Kelompok Fraksi Golkar di Baleg DPR, Firman Soebagyo ketika itu mengatakan partai masih menunggu arahan dari Ketua Fraksi Golkar DPR. Dia mengatakan pandangan Fraksi Golkar akan diserahkan setelah rapat pleno.

Namun, Firman mengklaim Golkar setuju agar masyarakat adat dilindungi secara hukum. Hanya saja, ia memberi catatan terkait kejelian menetapkan identitas masyarakat adat.

"Karena ada yang bener-bener adat, ini yang harus kita lindungi. Ada yang adat-adatan, yang mengklaim adat, tapi bukan adat. Ini yang harus diatur jeli di UU ini," kata Firman saat rapat pleno Baleg DPR, Jumat, 4 September 2020.

BUDIARTI UTAMI PUTRI

Berita terkait

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

7 jam lalu

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

PKS Kota Depok membuka peluang bagi partai politik untuk bergabung pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

8 jam lalu

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

Politikus Senior PDIP, Andreas Hugo Pareira, merespons soal keinginan Prabowo Subianto yang membentuk presidential club atau klub kepresidenan.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

9 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

NasDem dan PKB Dukung Prabowo, Zulhas: Biasa Saja, Masyarakat Jangan Baper

14 jam lalu

NasDem dan PKB Dukung Prabowo, Zulhas: Biasa Saja, Masyarakat Jangan Baper

Zulhas menganggap dukungan dari NasDem dan PKB ke Prabowo sebagai sesuatu yang biasa saja. Ia mengimbau masyarakat tak baper.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

16 jam lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

18 jam lalu

Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

Dengan perolehan 12 kursi di Pileg, Gerindra bisa mengusung pasangan calon sendiri di Pilkada 2024 Kabupaten Bogor.

Baca Selengkapnya

Menakar Peluang Emil Dardak sebagai Wakil Khofifah Lagi setelah PDIP Merapat

19 jam lalu

Menakar Peluang Emil Dardak sebagai Wakil Khofifah Lagi setelah PDIP Merapat

Sebelum PDIP masuk, Khofifah telah lebih dahulu didukung Partai Golkar, Gerindra, Demokrat dan PAN sejak sebelum Pemilu 2024 berlangsung.

Baca Selengkapnya

Nasdem, PKS, dan Perindo Jajaki Koalisi pada Pilkada 2024 di Sulsel

1 hari lalu

Nasdem, PKS, dan Perindo Jajaki Koalisi pada Pilkada 2024 di Sulsel

Nasdem Sulsel menyatakan komunikasi politik tetap terbuka dengan partai lain guna menghadapi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Imam Budi Hartono Siap Maju Pilkada Depok 2024, Berharap Bisa Koalisi dengan Golkar

1 hari lalu

Imam Budi Hartono Siap Maju Pilkada Depok 2024, Berharap Bisa Koalisi dengan Golkar

Imam Budi Hartono sudah memegang surat keputusan dari DPP PKS untuk maju Pilkada Depok 2024 dan berharap bisa berkoalisi dengan Golkar.

Baca Selengkapnya

5 Hal tentang Airin Rachmi Diany, Maju Pilkada Banten hingga Dianggap Role Model

1 hari lalu

5 Hal tentang Airin Rachmi Diany, Maju Pilkada Banten hingga Dianggap Role Model

Airin Rachmi Diany salah satu kader Golkar yang maju mendaftar Pilkada Banten

Baca Selengkapnya