Megawati Ingatkan Kegagalan Proyek Sejuta Hektar Sawah Era Orba

Sabtu, 31 Oktober 2020 19:40 WIB

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyampaikan arahan saat acara pengumuman calon kepala daerah gelombang I di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Rabu, 19 Februari 2020. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri kembali mendorong kadernya menggalakkan gerakan menanam tanaman pendamping beras. Megawati berujar jenis tanaman pun bisa disesuaikan dengan kondisi di setiap daerah.

"Jadi pendamping beras ini harus dibuat menurut saya karena tidak semua Indonesia ini adalah lumbung beras loh," kata Megawati saat memberi arahan dalam acara Rapat Koordinasi Nasional Bidang Kebudayaan PDIP, Sabtu, 31 Oktober 2020.

Megawati lantas menyinggung rencana pemerintah mencetak sejuta hektare sawah di lahan gambut di Kalimantan Tengah. Ia mengingatkan proyek itu pernah dicanangkan Presiden Soeharto di era Orde Baru (Orba) tetapi gagal.

Ketika itu, kata Megawati, ia duduk di Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat. Komisi tersebut membidangi di antaranya urusan pertanian dan kehutanan. "Pak Jokowi mau membuat, di Kalimantan Tengah. Zaman Pak Harto, saya di Komisi empat DPR," kata Megawati.

Megawati mengaku tak tahu siapa yang ketika itu membisiki Soeharto agar mencetak sejuta hektare sawah di lahan gambut. Padahal, kata dia, tanaman padi memerlukan banyak air.

Advertising
Advertising

"Itu kan airnya harus basa, bukan asam. Gambut itu asam," kata Megawati.

Megawati mengatakan ketika itu mendatangi tempat penelitian padi di Sukamandi, Subang, Jawa Barat. Menurut Megawati, waktu itu ia mendapat jawaban bahwa tak ada benih padi yang bisa ditanam di tanah asam.

"Akhirnya apa? Kan busuk satu juta hektare. Coba bayangkan, sayang. Karena apa? Tidak ada sebuah persiapan komprehensif," kata Megawati.

Jika ingin mencetak sejuta hektare sawah, lanjut Megawati, harus dipastikan ada benih yang cocok terlebih dulu. Ia berujar detail semacam ini seringkali luput dari pemikiran orang-orang Indonesia.

"Banyak orang Indonesia enggak sanggup mikir detail, enggak sanggup. Biar banyak orang pintar, maunya cepat, apa ya, tidak detail. Nanti di lapangan kedodoran karena belum tentu teori itu sama dengan lapangan," ujar Presiden kelima RI ini.

BUDIARTI UTAMI PUTRI

Berita terkait

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

3 jam lalu

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

Menurut Jokowi, berbagai masukan tentang susunan kabinet mendatang itu boleh diberikan jika Prabowo meminta.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

4 jam lalu

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal kelanjutan rencana pemerintah memberi insentif untuk mobil hybrid.

Baca Selengkapnya

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

4 jam lalu

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

Nadiem mengatakan, semua keberhasilan gerakan Merdeka Belajar selama ini berkat dukungan dan arahan dari Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

4 jam lalu

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

Presiden Jokowi menyebut Indonesia memiliki peluang pasar yang besar untuk mengembangkan ekosistem kendaraan motor listrik. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

5 jam lalu

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

Jokowi merespons positif wacana Presidential Club yang digagas Presiden terpilih Prabowo Subianto

Baca Selengkapnya

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

6 jam lalu

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

Jokowi menegaskan susunan kabinet pada pemerintahan mendatang merupakan hak prerogatif Presiden Terpilih dalam hal ini Prabowo

Baca Selengkapnya

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

7 jam lalu

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

Kementerian PUPR bakal merelokasi merelokasi warga terdampak erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

7 jam lalu

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

Prabowo disebut akan membentuk Presidential Club yang menjadi wadah pertemuan mantan presiden.

Baca Selengkapnya

Tim Hukum TKN Sebut Gugatan PDIP di PTUN Tak Pengaruhi Pelantikan Prabowo-Gibran

9 jam lalu

Tim Hukum TKN Sebut Gugatan PDIP di PTUN Tak Pengaruhi Pelantikan Prabowo-Gibran

Tim Prabowo-Gibran mengatakan gugatan PDIP ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) terhadap KPU RI tidak akan mempengaruhi pelantikan pemenang Pilpres

Baca Selengkapnya

Diusung PDIP jadi Cagub DKI Jakarta, Basuki Hadimuljono: Saya Sudah 70 Tahun..

9 jam lalu

Diusung PDIP jadi Cagub DKI Jakarta, Basuki Hadimuljono: Saya Sudah 70 Tahun..

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengaku tidak mau masuk bursa Cagub DKI Jakarta karena sudah berusia 70 tahun.

Baca Selengkapnya